Mobil yang mereka tumpangi berhenti tidak jauh dari pintu masuk. Beberapa bodyguard dengan sigap menghalangi kerumunan reporter dan Army, memastikan mereka pada jarak aman dengan artisnya, dan yang tidak kalah penting agar kamera mereka tidak bisa menangkap apa yang ada di dalam mobil itu.
“Sampai bertemu di dalam..”
Yoongi menarik dagu Yoora, ingin memberikan kecupan di bibirnya.
“Astaga oppa! Kau hanya akan melewati kerumunan reporter, bukan melewati medan perang!” protes Yoora.
“Who cares?!” Cup! Yoongi berhasil mencuri satu kecupan dari Yoora.
~~~~~
Yoongi langsung menutup pintu mobil begitu ia melangkah keluar. Mobilnya juga langsung meninggalkan tempat itu bahkan sebelum Yoongi masuk pintu bandara. Seperti biasa, Yoongi berjalan cepat melewati kerumunan reporter dan Army, kali ini untuk memastikan dirinya sampai di dalam lebih dulu dari putri dan kekasihnya.
Langkah Yoongi melambat dan lebih santai saat ia sudah berada di area dalam bandara. Di sini kamera reporter dan fans sudah tidak bisa menjangkaunya. Karena ini weekday, suasana bandara relatif sepi. Beberapa saat setelah Yoongi masuk, ia mendengar suara yang sangat ia kenal.
“Papa..!!”
Sara berlari ke arah Yoongi dengan boneka di tangannya, dan Yoora mengikuti di belakangnya dengan tergopoh-gopoh. Yoongi berjongkok, merentangkan kedua tangannya menyambut Sara. Ia memeluk Sara sebentar lalu kemudian menggendongnya.
“Ah Sara.. Kenapa berlari-lari sih..?” protes Yoora dengan nafas terengah.
Yoongi geli sekali melihat penampilan Yoora saat ini. “Dasar remaja jompo.. Baru berlari beberapa beberapa meter saja sudah kepayahan..” Yoongi mengacak rambut Yoora gemas.
Yoora mendengus kesal dan mencebikkan bibirnya, “Yakk ini karena kau sudah menghabiskan tenagaku di tempat lain..”
“Ya ya ya.. Baiklah..” jawab Yoongi tetap dengan senyum meledek.
~~~~~
Mereka tiba di bandara internasional Los Angeles setelah menempuh belasan jam perjalanan. Yoongi kembali memakai masker dan topinya sebelum turun dari pesawat. Ia segera menggendong Sara yang masih tertidur dan berjalan mengikuti Sejin melalui jalur VIP menuju mobil jemputan mereka.
Mobil itu mengantar mereka ke sebuah hotel berbintang lima di pusat kota. Untuk menghindari kecurigaan publik yang mungkin muncul, Sejin sengaja memesan dua kamar untuk Yoongi dan Yoora, dengan connecting door sesuai permintaan Yoongi.
Waktu menunjukkan pukul 9 pagi waktu setempat saat mereka tiba di kamar hotel.
“Kalian istirahat saja dulu..” ujar Sejin saat mengantar Yoongi dan Yoora ke kamar. Kamar Sejin sendiri berada di depan kamar Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Secret Life
Fanfiction"Lagipula kenapa kau tidak terima saja perjodohan itu? Bukankah kata ayahmu dia tampan dan mapan?" "Kau bercanda?! Dia lebih tua 8 tahun dari ku, dan juga ayah tunggal dengan seorang putri!!"