Suasana didepan mansion Agatta sangat cangung, setelah Naila mengatakan penolakannya pada Cedric.
"Jika tidak..."belum sempat Naila berbicara. Suara manis dan penuh keluhan memotong ucapannya.
"Cedric! Sudah ku duga kamu disini! Kenapa kamu mninggalkan ku? Jika ada kesulitan, tolong katakan!"Yulia tiba-tiba datang seperti jalangkung, datang tak di undang.
"Apa Nona Naila memaksa mu untuk menikah?! Aku tau jika kamu ada kesulitan. Tetapi jangan mengorbankan dirimu! Kamu pantas bahagia. Jika Nona Naila memang menyukai mu, maka kamu tidak akan dipaksa untuk menikah"keluh Yulia
Sudut mulut Naila berkedut, entah kenapa Naila tiba-tiba menjadi penjahat disini. Naila sudah membangun kesan bagus, tetapi dihancurkan oleh Yulia.
"Sepertinya dimana pun berada, Protagonis wanita adalah musuh alami ku"batin Naila letih.
"Apa maksudmu dengan memaksa? Tidak ada yang memaksa Duke Evani. Jangan menyebar rumor!"jijik Adelio, tak habis pikir dengan gadis tak punya otak ini.
"Jika memang yang kamu katakan benar, lalu kenapa Cedric meninggalkan ku?!"tangis Yulia tesedu-sedu.
"Jika aku menjadi Cedric, dari awal aku akan menolak mu!"sinis Adelio.
"..."Tau kah kamu, jika yang kamu hina adalah cinta sejati mu, Adelio?
Naila benar-benar pusing dan memijit pelipis kepalanya pusing.
"Nona Yulia, bisakah kamu diam dulu? Saya akan menjelaskan keseluruhan cerita"ucap Naila mencoba menenangkannya.
"Apa lagi yang mau kamu jelaskan?!"teriak Yulia penuh keluhan.
"Pertama saya baru saja menolak Cedric, Kedua saya benci dimarahi. Ketiga Duke Evani, tolong bawa kekasih mu pergi. Jangan membuat kekacauan didepan pintu mansion ku. Itu saja, apa sekarang sudah jelas?"tanya Naila letih.
"Maafkan saya, karena membuat kekacauan. Tetapi Yulia bukan kekasih ku, saya sudah putus dengannya"ucap Cedric dingin. Cedric benar-benar tak menyangka, jika Yulia akan melompat dan menggagalkan misinya. Padahal Cedric sudah menyiapkan naskah, agar Naila tidak bisa menolaknya. Tetapi kedatangan Yulia merusak, niat baiknya.
"Cedric! Kamu!!"tangis Yulia semakin pecah, telinga Naila berdengung mendengar tangisannya.
"Ini adalah hari kesialan ku"batin Naila tertekan.
💖💖💖
"Raymond Richard, statusnya hanya seorang pelayan yang bekerja di keluarga Agatta. Lalu usianya 18 tahun. Kehidupannya datar dan sederhana, tidak ada musuh, atau pun teman. Karena dirinya adalah pribadi yang menyendiri"gumam Raymond, sambil mencatat dibuku catatannya, tentang tokoh yang di rasuki.
"Wajar saja jika tidak ada tentang Raymond Richard, di novel aslinya. Ternyata Raymond hanya tokoh pejalan kaki biasa. Tetapi karena aku berperan sebagai rakyat biasa, akan sulit untuk mengumpulkan emosi dari para Tokoh di novel ini. Karena perbedaan status bangsawan dan rakyat biasa yang sangat lebar, jadi jika aku tanpa sengaja menyinggung, seorang bangsawan. Maka kepala ku bisa berpisah dengan tubuh. Kecuali jika aku punya pendukung dibelakang ku"pikir Raymond.
"Apa lebih baik ku dekati saja, majikan Raymond. Majikannya seingat ku adalah seorang Duchess, jadi dia bisa melindungi ku kan? Tapi bagiamana cara mendekatinya?"Raymond sudah memaksa sel-sel otaknya untuk berpikir, tetapi sangat sulit untuk melakukannya.
Kryukk
Suara perut Raymond berbunyi keras, karena menggunakan otak secara berlebihan. Raymond berniat keluar dari kamarnya, untuk makan terlebih dahulu.
Saat beranjak keluar, ada banyak para pelayan yang berkerumun didekat pintu mansion. Seperti menonton pertunjukan sinetron tv. Raymond yang penasaran akhirnya memutuskan kesana.
Saat tiba disana, yang dilihat Raymond adalah Tokoh-Tokoh penting dalam cerita ini. Mereka sepertinya sedang berdebat sesuatu, sepertinya tentang lamaran.
Setelah menyimak sebentar akhirnya Raymond menyimpulkan jika Yulia merasa dianiaya karena ditinggalkan Cedric, Cedric yang ingin melamar Naila, dan Adelio yang tidak menginginkan lamarannya berhasil.
"..."Bukankah ini melenceng dari novel aslinya?
"Aku bahkan belum ikut campur, kenapa novelnya jadi berantakan?"batin Raymond bingung.
"Tapi ini kesempatan bagus untuk menyikat nilai emosi kan?"bisik Raymond berbinar.
"Maafkan saya, karena membuat kekacauan. Tetapi Yulia bukan kekasih ku, saya sudah putus dengannya"ucap Cedric dingin.
"Duke Evani! Bukankah anda terlalu kejam karena tidak mengakui kekasih anda?!"ucap Raymond marah.
"Siapa dia?"batin Naila aneh.
{Ding! Emosi (jengkel) dari Tokoh Cedric diarahkan pada mu. Nilai emosi saat ini berjumlah =30%}
"Apa maksud mu?!"geram Cedric kesal.
"Nona Yulia telah datang jauh-jauh untuk cintanya. Kenapa kamu menolaknya? Lagi pula Duchess kami, telah menyetujui bantuan yang akan diberikan pada anda. Kenapa anda terlihat ingin memaksakan pernikahan? Atau jangan-jangan anda ingin menaiki dua kapal?"ucap Raymond terkejut. Semua penonton berbisik-bisik tak percaya bahwa Duke yang bermartabat seperti Cedric ingin menaiki dua kapal, yang artinya ingin memiliki Yulia sekaligus Naila.
{Ding! Nilai emosi (membunuh) di arahkan pada anda. Nilai emosi saat ini berjumlah = 45%}
"Jangan menyebarkan rumor sembarangan!"bentak Cedric.
"Kenapa kamu marah-marah? Menurut saya, apa yang di katakan pelayan itu, bisa saja benar. Lagi pula, sedari tadi kamu seperti memaksa pernikahan"ucap Adelio mengipasi api.
{Ding! Emosi (marah) tokoh Cedric diarahkan pada Adelio. Karena emosinya tidak diarahkan pada anda. Anda tidak bisa menyikat point emosi}
"Tuan Cedric, sebaiknya anda pergi sekarang. Jangan membuat keributan disini"usir Naila yang letih dengan pertengkaran ini.
"Baik, saya akan pergi. Tetapi saya akan kembali nanti"ucap Cedric, lalu meninggalkan mansion itu dengan marah.
"Jika dia mengganggu mu, kamu bisa melapor pada ku. Jangan ditangung sendiri"nasehat Adelio, Naila mengangguk dan berterima kasih. Setelah itu, Adelio juga pamit untuk pulang.
"Nama mu Raymond kan?"tanya Naila dengan pandangan menyelidik. Entah kenapa Naila merasa anak ini sangat familiar. Naila seperti pernah bertemu dengannya disuatu tempat.
"Benar Duchess. Nama saya Raymond Richard"
"Saya suka cara anda mengusirnya, yang membuat kekacauan disini. Tetapi lain kali, jangan terlalu ceroboh untuk memasuki obrolan para bangsawan. Anda bisa di penggal jika tidak hati-hati"tegur Naila pada anak polos ini. Apa dia tidak takut jika kepalanya terpisah dengan tubuhnya?
Naila tidak habis pikir, kenapa Raymond sangat berani tadi.
Tentu saja, jika Raymond berani pasti akan ada jaminan dirinya selamat. Raymond tidak bodoh. Saat menghina Cedric, Raymond yakin jika Naila tidak bergerak menolongnya, maka Adelio pasti bergerak. Karena sepertinya Adelio sangat membenci Cedric. Jadi semua yang dilakukan Raymond, telah melalui pertimbangan yang cermat.
"Saya mengerti Duchess, lain kali saya akan hati-hati jika memasuki obrolan dengan bangsawan"ucap Raymond patuh. Naila mengangguk lega, jika anak polos ini mendengarnya.
Sayang sekali, Raymond tidak berniat mendengarnya. Ini seperti masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan.
Bagaimana pun, tujuan misi Raymond adalah pengumpulan emosi. Jadi tidak mungkin Raymond tidak menyinggung orang.
💖💖💖
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Figuran Disetiap Novel (END)
FantasyNaila tanpa sengaja mengikat sistem yang memberinya upah 3 permintaan, selama dia menyelesaikan misi. Dengan semangat membara, Naila mulai melaksanakan misi diberbagai Dunia Novel sebagai Figuran yang malang, serta membalaskan dendamnya. Hanya saja...