Extras Story : Naila x Xavier

129 23 0
                                    

[Ding! Tuan Rumah telah menyelesaikan 1.000 Misi]

[Jumlah Seluruh Misi Terpenuhi!]

[Tuan Rumah mendapatkan hadiah 3 permintaan]

"Wow!"Naila tidak menyangka hari yang ditunggu-tunggunya akhirnya datang. Dengan semangat membara, Naila mulai memikirkan apa hadiah yang ingin diambilnya.

"Hmm..."Setelah berpikir lama, Naila tidak mendapatkan ide apa pun. Mungkinkah karena telah menyelesaikan ratusan misi sehingga Naila bahkan tidak mengingat apa keinginan aslinya? Bahkan Naila merasakan jika dia sudah tidak mengingat rupa dirinya aslinya, dan dunia asli tempatnya tinggal.

"Bagaimana dulu aku hidup?"untuk sesaat Naila sangat kesepian, dan bahkan tidak tau apa yang harus dilakukannya.

[Tuan Rumah?]

"Maafkan aku, apa kamu bisa memberi ku waktu sehari untuk berpikir?"tanya Naila.

[Tentu saja! Silakan berpikir Tuan Rumah!]

Naila menghembuskan napas lega karena diberi waktu berpikir. Sekarang Naila berada diruang sistem, dia menghempaskan tubuhnya ke-kasurnya yang lembut, sambil menatap lekat-lekat langit-langit kamar. Naila mulai mengingat kenangan lamanya, tetapi kenagan itu sangat kabur.

Saat pertama kali datang sepertinya Naila sangat bersemangat ketika mendengar hadiah misi yang sangat mengiurkan. Tetapi setelah mendapatkannya, Naila kebingungan tentang apa yang di inginkannya?

Naila seperti robot sekarang. Awalnya dia disetel untuk menyelesaikan misi dengan cepat dan tepat, tetapi sekarang robot itu di minta untuk membuat jalan sendiri, memilih hidupnya sendiri.

Ini sangat sulit!

Naila membalik tubuhnya dan berguling kesisi kanan kasur, dengan keadaan pikiran yang sangat-sangat frustasi, karena tidak mendapat jawaban apa pun dari keinginannya. Saat dirinya berbalik, tanpa sengaja tangannya menyenggol meja kecil disamping tempat tidurnya.

Tak

Sepertinya Naila tidak sengaja menjatuhkan barang, dengan penasaran Naila menatap benda itu. Benda yang disenggol Naila tadi adalah kalung cantik dengan liontin biru ditengahnya.

"Kalung?"Naila memungut kalung itu, dia memperhatikan kalung itu dengan eksperesi aneh.

Kenapa kalung ini terasa familiar?

"Siapa yang memberi ku ini?"Naila merenung lama, lalu sekelebat bayangan pria tampan muncul dipikirannya. Pria ini sangat berisik dan tidak berhenti berbicara.

"Nona Naila"

"Apa Nona Naila bisa menjanjikan satu hal? Aku ingin anda berjanji untuk tidak melupakan ku"

"Karena aku punya keyakinan jika kamu pasti akan kembali dan aku akan menunggu mu untuk itu. Selain itu, jika kamu tidak bisa kesini, aku akan mencari mu sendiri. Makanya aku hanya meminta jangan melupakan ku"

Naila terhuyung sebentar saat mengingat Xavier. Xavier Agatta, pria bodoh yang mencintainya meskipun dia tau bahwa dirinya penyebab dunianya hancur.

Pria bodoh yang menganggap rasa bersalahnya sebagai kebaikan, dan selalu mengenangnya. Bahkan lebih bodoh lagi, dia ingin menunggunya.

Apa dia bercanda?

Menunggu?

Berapa banyak umur manusia biasa?

Sekarang setelah dia menyelesaikan misi, Naila ragu jika dia masih hidup. Naila bahkan tidak tau sudah berapa lama waktu berjalan?

Mungkin sudah seratus tahun?

Menjadi Figuran Disetiap Novel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang