Adelio dan Naila bekerja sama untuk mengalahkan Naomi, Naomi yang mendapat serangan dari mereka berdua merasa kewalahan.
Naomi melompat mundur untuk mengisi tenaga, tetapi apa Naila akan membiarkannya? Tentu saja tidak. Naila dengam gesit menyerangnya dengan dengan elemen anginnya, kadang-kadang Naila juga melemparkan bebatuan atau pohon yang ada didekatnya menggunakan angin, agar Naomi kehabisan tenaga dan dikalahkan.
"Kalian berdua!!"seru Naomi kesal. Awalnya dia kalah dari Cedric, tapi sekarang dia kalah dari Naila dan Adelio. Yang tentunya tidak bisa diterima oleh jenius sihir seperti Naomi. Dalam hidupnya Naomi selalu menang dikalangan jenius apa pun itu. Tapi sekarang dia kalah berturut-turut bahkan oleh orang yang tidak dikenalnya?
Sangat marah!
Tapi Naomi juga tau jika dia tetap tinggal maka Naomi akan mati. Naomi tidak akan membiarkan itu terjadi. Jadi Naomi hanya bisa dengan enggan melarikan diri.
"Ayo kembali dan bantu Raymomd dan Cedric"Adelio akhirnya pergi bersama Naila kembali untuk membantu. Mereka berdua memiliki pemahaman diam-diam untuk tidak mengejar Naomi. Karena mereka tau jika kemampuan Naomi agak berbahaya, bisa mengendalikan monster. Jika tanpa sengaja jatuh keperangkap maka mereka akan mati konyol.
💖💖💖
Naomi tidak percaya dia kalah dengan sangat buruk. Naomi muntah darah sangat banyak, tubuhnya juga sangat lemah.
Srakk
"Siapa?!"Naomi menjadi waspada saat suara gesekan daun terdengar. Sebuah bayangan gadis terlihat dibalik pohon, lalu mulai menampakkan dirinya.
"Saya Yulia Bella. Aku ingin meminta bantuan mu!"ucap Yulia dengan tegas. Naomi menatap Yulia dengan senyum jahat, sepertinya keberuntungan berpihak padanya. Bahkan Protagonis Wanita sendiri yang datang padanya, mencari kematian?
"Apa yang bisa kamu berikan sebagai balasan?"tanya Naomi dengan tatapan main-main.
"Terserah, apa pun yang kamu inginkan akan ku berikan. Bahkan jika itu hidup ku. Tapi bantu aku membalas dendam"ucapnya bertekat.
💖💖💖
"Naila! Raymond! Adelio! Apa kalian baik-baik saja?"tanya Ariel panik. Naila mengangguk meyakinkan.
"Tidak ada yang terluka Kakak Ariel, hanya saja kami harus mengungsi. Tempat ini telah penuh dengan aroma darah. Jika kita terus disini, maka kita bisa jadi makanan monster dan zombie yang tertarik dengan bau darah"jelas Naila. Semua orang yang mendengar percakapan Naila dan Ariel panik. Mereka mulai mengemasi barang-barang berharga mereka dan mulai berkumpul di tengah lapangan untuk melakukan intruksi.
"Semuanya sudah berkumpul, jadi kemana kami akan pergi?"tanya seorang pria paruh baya. Mereka semua menatap Adelio, Raymond dan Naila. Karena mereka bertiga-lah yang paling kuat diantara pembangkit elemen. Jadi secara tidak langsung, mereka menganggap yang terkuat sebagai pemimpin.
"Aku tidak tau banyak jalan"ucap Raymond malas. Sebenarmya dia hanya tidak suka berpikir, jadi bisa dibilang dia mencari-cari alasan.
"Aku juga tidak terlalu paham geografi tempat di sekitar sini"jelas Adelio malu. Lalu mata semua orang akhirnya mau tidak mau, menatap Naila dengan penuh harap.
"..."Kenapa kalian menatap ku? Naila ingin mengeluh bahwa kalian meminta ku menjadi pemimpin tetapi tidak memberi ku gaji!
"Disebalah utara ada sebuah desa yang tidak berpenghuni bernama Desa Melati. Awalnya tempat itu tidak dihuni karena ada desas-desus tempat itu angker. Tempat ini sesuai untuk kita, karena disana seharusnya tidak ada zombie. Selain itu, medannya yang dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga kita tidak perlu terlalu susah membuat benteng perlindungan"jelas Naila. Semua penghuni kota B, berbinar saat mendengar penjelasan Naila.
"Berapa lama kita berjalan kaki kesana?"tanya Adelio penasaran.
"Seharusnya 3 hari sudah cukup"jelas Naila.
"Kalo begitu mari kita berangkat sekarang, tempat ini tidak aman. Lalu setelah malam tiba. Kami akan beristirahat"ungkap Raymond, lalu berjalan menaiki mobilnya. Orang-orang lain yang juga punya mobil, mulai menaiki mobil mereka masing-masing. Yang tidak memilikinya hanya bisa jalan kaki.
Beruntung mobil Ryamond saat itu bisa menampung banyak orang. Meskipun mereka harus berdempetan, Orang-orang itu diantaranya adalah Raymond, Ariel, Naila, ayah Raymond & Ariel (Kairo), ibu Raymond & Ariel (Karin), Varel dan ibunya (Helena), Serta yang terakhir Adelio dan ibunya (Natalie).
Naila cukup cerdas dengan duduk dikursi dekat dengan kursi yang menyetir, jadi dia tidak akan berhimpitan dengan mereka. Dan yang menyetir tentu saja Raymond, Raymond juga tidak ingin berdesak-desakkan dibelakang sana.
Perjalanan mereka ke Desa Melati pun segera dimulia. Mereka pergi kesana dengan harapan yang besar, bahwa mereka akan menjalani hidup dengan lebih baik dan juga tetap aman.
Sayang sekali, tanpa mereka sadari ada penghianat diantara mereka. Orang itu adalah Yulia Bella, yang membawa alat berbahaya buatan Naomi. Alat itu bisa mengeluarkan gelombang suara yang menarik peehatian zombie.
Yulia berencana untuk menggunakan benda itu dimalam hari, agar mereka semua mati dimakan zombie. Yulia ingin mereka mengalami rasa sakit dan keputusasaan yang sama dengan yang dirasakannya.
Kenapa kalian ingin bahagia, sementara aku masih sengsara?
Ayo! Putus asa bersama ku!!
Yulia tersenyum jahat dengan pancaran matanya yang memiliki niat membunuh.
Mata Yulia beralih pada Naila yang duduk malas dalam mobil, disamping Raymond.Mata Yulia penuh dengan kebencian, seharusnya dirinya sendirilah yang duduk ditempat itu. Tapi kenapa malah Naila?
"Hmph! Nikmatilah kebahagian palsu ini. Setelah ini, kamu akan tiada bersama Raymond yang menghianati Takdir!"gumam Yulia dengan kejam.
💖💖💖
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Figuran Disetiap Novel (END)
FantasíaNaila tanpa sengaja mengikat sistem yang memberinya upah 3 permintaan, selama dia menyelesaikan misi. Dengan semangat membara, Naila mulai melaksanakan misi diberbagai Dunia Novel sebagai Figuran yang malang, serta membalaskan dendamnya. Hanya saja...