37_Ban Serep

103 20 0
                                    

Naila bersandar santai di apartemen barunya, mencoba untuk membuat dirinya nyaman. Akhir-akhir ini Naila sangat sibuk.

Misi Naila adalah membalas Kebaikan Kirana dan juga Hidup Mandiri. Karena itulah, Naila sangat sibuk untuk membuat pekerjaan layak untuk pemilik aslinya. Naila telah begadang semalam belajar cara mengelolah perusahaan yang telah dibelinya melalui sistem.

Ngomong-ngomong Naila juga langsung mengambil paket C dan lulus dari sekolahnya. Naila tidak akan tahan untuk bersekolah lagi. Sangat melelahkan untuk bangun pagi dan belajar. Selain penyiksaan belajar tiap hari, Naila juga malas untuk berurusan dengan protagonis pria dan wanita. Sangat melelahkan~

Meskipun begitu, Naila sengaja memgambil apartemen dekat sekolah mereka. Karena satu alasan yaitu dia berniat membalas budi keluarga Kirana melalui penyelamatannya pada Yulia, karena akan banyak adegan Protagonis Wanita yaitu Yulia akan diculik atau hampir ditabrak mobil. Tentu saja, adegan ini direncanakan oleh para antagonis dan antek-anteknya.

Selain persiapan untuk menyelesaikan misi. Naila juga telah mendapat identitas dari pemilik sistem lainnya yang diberikan oleh Xavier. Naila memang sengaja meminta imbalannya di awal, dan untuk kencan dengan Xavier bisa di lakukan dengan perlahan.

Identitas pemilik sistem itu adalah, yang pertama Tuan Rumah dari Sistem Perbaikan Plot adalah Cedric Bian. Sedangkan untuk Tuan Rumah dari Sistem Pengumpulan Emosi adalah Raymond Wesley.

Yah, dengan identitas mereka dikantong Naila. Naila akan lebih unggul, tapi sebisa mungkin ayo hindari kedua pembuat masalah ini. Naila ingin menyelesaikan misinya dngan tenang.

Tringg

Sebuah notifikasi panggilan tetlihat di Hp Naila. Naila menatap layar dan melihat nama Xavier tertera disana.

"Hallo?"

"Nona Naila, bagaimana dengan janji kencan? Apa boleh di lakukan hari ini?"tanya Xavier penuh harap.

"Aku tidak sibuk siang ini. Apa bisa nanti siang?"

💖💖💖

"Jadi apa kamu sudah menyelidiki Naila?"tanya Yulia dengan eksperesi khawatir.

"Iya"

"Dimana dia?!"Seru Yulia bersemangat. Cedric menatap Yulia sambil terkekeh dalam hati. Yulia memang sangat pandai berakting. Apa dia pikir Cedric tidak tau jika ada kebencian di matanya?

Meskipun di dalam novel diperlihatkan Yulia yang polos dan lugu, tetapi Cedric tidak percaya. Lagi pula, mana ada orang polos yang bisa bertahan pada perebutan kekuasaan?

Tapi kembali lagi ke awal misi Cedric. Misinya hanya untuk membuat dunia berjalan sebagaimana mestinya. Mengenai sifat asli Yulia, Cedric tidak peduli. Lakulan apa pun yang kamu mau, selama tidak mengganggu misinya.

"Dia tinggal di apartemen dekat sekolah mu. Tepatnya jalan XX nomor X"jelas Cedric.

"Aku tidak menyangka Naila ternyata ada disini. Ku pikir dia akan pergi jauh~ aku merasa sangat bersyukur"ada rasa menyesal di sorot mata Yulia, meskipun dia menggunakan nada yang ceria dan lega pada suaranya.

"Nah, karena sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan. Maka aku akan pergi dulu"pamit Cedric, tetapi sebelum beranjak pergi, sudut pakaian Cedric di tahan oleh Yulia. Dengan mata memelas Yulia, meminta untuk diantar kerumah Naila.

"..."Cedric yang awalnya ingin merencanakan mengecek dan mengintrogasi Naila sendiri. Terpaksa harus membatalkannya.

Tidak ada yang bisa di salahkan!

Siapa yang memintanya merasuki Tokoh yang cinta mati pada Yulia?

Maka mau atau tidak mau, Cedric harus melakukan apa pun yang diperintahkan Yulia, sesuai dengan karakternya yang tergila-gila pada protagonis wanita.

Sungguh...

Cedric sangat lelah~

"Baiklah, mari kita kita pergi..."Cedric terkejut dengan eksperesi melongo. Pasalnya dia melihat Naila dan seseorang bergandengan tangan. Cedric tidak tau siapa pria itu? Dikarenakan pria itu mengenakan topi yang menutupi setengah wajahnya.

"Yulia, bukankah dia Naila?"Yulia berbalik dan memiliki eksperesi serupa dengan Cedric. Yulia mengerutkan keningnya, bukankah Naila mencintai Adelio? Kenapa bersama pria lain?

"Ayo kejar dia!"Yulia dan Cedric akhirnya menghampiri Naila dan pria misterius itu.

"Naila!"Naila berbalik dan melihat protagonis wanita dan ban serep protagonis, datang menghampirinya.

"Yulia?"gumam Naila tak suka. Naila benar-benar lelah. Dia tidak ingin bertengkar dengan siapa pun. Terlebih lagi, Cedric adalah Tuan Rumah sistem yang memiliki niat membunuh padanya.

"Tuan Xavier, apa anda berkencan dengan Naila?"tanya Yulia terkejut. Cedric juga tidak kalah terkejutnya.

Tuan Xavier dihadapan Cedric ini, bukankah Putra Mahkota Adelio yang merupakan protagonis dari The Love Triangle?

Kenapa dia bisa nyasar di sini?

"Apa hubungannya dengan mu?!"ketus Xavier kesal, karena kencannya di ganggu.

"..."Yulia memerah malu saat mendapat jawaban yang ketus.

"Itu... Aku hanya berpikir, bahwa yang dicintai saudari ku, Naila adalah Adelio. Jadi... Anda jangan repot-repot berkencan dengannya. Atau anda akan terluka"nasehat Yulia lantang, seolah telah melakukan suatu keadilan.

Yulia berpikir diam-diam, bahwa orang tampan dan hebat seperti Tuan Xavier, tidak boleh tertipu dan menjadi ban serep Naila!!!

Naila yang melihat tingkah kekanak-kanakan Yulia, hanya ingin mengeluh.

Apa semua protagonis suka iseng?

Naila ingin berkencan dengan siapa pun, suka-suka dia dong.

Kenapa malah dia yang repot?

Dan soal Adelio, jujur saja~
Naila sangat jijik dengannya. Lagi pula, Adelio sangat kasar saat berbicara dengannya. Bukankah otaknya bermasalah jika dia menyukainya?

"Terus?"tanya Xavier tidak peduli.

"Hah?"Yulia lagi-lagi terkejut dengan eksperesi ketidakpedulian yang ditunjukkan oleh Xavier.

"Jika tidak ada yang ingin kau ungkapkan lagi, kami akan pergi"ucap Naila malas.

💖💖💖

Bersambung

 

Menjadi Figuran Disetiap Novel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang