Menjadi Figuran Disetiap Novel (END)

31_Original Naila Story - Naila Arcelina POV

Sudah 2 tahun sejak kematian Cedric Bartles tiada, dan bahkan ku dengar dia mati berpelukan bersama Yulia Andersn.

Bisa dikatakan aku cukup iri dengannya. Dia bisa memiliki cinta seindah itu, sedangkan aku tidak ada yang menginginkan ku. Seluruh keluarga kekaisaran hanya memikirkan untung dan rugi, dan mungkin tak lama lagi aku akan dijual sebagai pernikahan politik.

Jika Cedric masih ada, aku bisa memberikan alasan bahwa aku jatuh cinta pada Cedric tapi sekarang alasan ku telah meninggal bersama kekasihnya.

Jika boleh mengatakan kebenarannya. Maka aku akan mengatakan bahwa tindakan gila ku pada Cedric hanyalah tipuan dan ada 2 alasan untuk melakukan itu. Salah satunya yang pertama aku cemburu pada Cedric yang mendapat cinta yang luar biasa dari Yulia. Aku sangat ingin membunuh Yulia agar, Cedric tidak mendapat cinta yang luar biasa itu. Sungguh menjengkelkan melihat mereka bahagia.  Alasan keduanya agar aku tidak dinikahkan secara politik oleh Raja atau pun Ratu saat ini.

Ngomong-ngomong Ratu saat ini tidak memiliki keturunan. Aku adalah anak Ratu sebelumnya dan Adelio adalah anak dari seorang selir.

Ratu saat ini sepertinya hanya cangkang kosong yang dikendalikan oleh Count Raymond Deerwod. Yah, bisa dibilang Raymond Deerwod adalah musuh Raja, maka dari itu aku di harapkan menikah dengan Cedric agar membuat struktur kekaisaran seimbang.

Oh... Bagi kalian pasti bertanya-tanya kenapa Raymond Deerwod diwaspadai, padahal tingkatannya hanya seorang Count?

Jawabannya simpel, karena ekonomi kekaisaran saat ini sangat bergantung dengan Raymond Deerwod. Sekedar informasi bahwa Raymond Deerwod adalah orang terkaya dikekaisaran ini.

Lupakan saja, lagi pula aku sudah mengantisipasi bahwa aku tidak akan lolos dari pernikahan politik.

Dari pada memikirkan hal yang tidak perlu lebih baik bersantai. Dan tunggu perintah dari Raja. Jika Raja memiliki keberanian untuk menikahkan ku pada orang yang tak ku senangi, maka akan ku pastikan aku akan kabur dan mempermalukannya.

Lagi pula siapa yang meminta mu memiliki anak memberontak seperti ku. Jadi kamu harus menanggungnya deh~

Tok

Tok

"Masuk!"ucap ku santai.

"Ada surat dari Raymond Deerwod"ucap Pelayan dengan hormat, lalu mundur dengan perlahan.

"Surat lamaran..."sudut mulu ku merasa jijik saat membaca isi surat tersebut.

"Hei... Bahkan hanya seorang Count belaka, memiliki keberanian melamar ku? Sungguh berani, apa dia tidak memiliki cermin?"ejek ku jijik.

"Mari kita hadiahkan cermin agar dia sadar diri dan tidak merepotkan orang lain lagi"dengus ku kesal dan membalas satu kata untuk surat itu.

TOLAK

Aku tersenyum bahagia setelah melihat balasan yang akan ku kirim. Aku meminta pelayan memberinya pada Raymond Deerwod beserta hadiah sebuah cermin. Ku harap anak ini akan sadar setelah menerima hadiah ku.

💖💖💖

Dengan langkah ringan aku berjalan santai, sambil menatap taman yang indah. Ku sandungkan melodi, dengan perasaan bahagia.

Jangan tanya kenapa aku bahagia?
Tentu saja alasannya karena hari ini, Ratu Natalie yang baik telah ku tampar dengan kencang. Ini bukan menampar secara fisik, tetapi menamparnya dengan sebuah fakta yang menyenangkan.

Awal keributan ini di mulai dari tiba-tiba Ratu Natalie ingin menjodohkan ku dengan seorang Raja kecil di benua Timur. Tidak masalah jika aku menyukai Raja itu, masalahnya Raja itu seorang pria paruh baya.