"Yang ku inginkan? Hemmm... Mungkin penderitaan mu"ucap Raymond dengan nada main-main.
{Ding! Yulia (kesal) pada Tuan Rumah. Jumlah emosi saat ini adalah 60%}
Kenapa Tuan Raymond yang tidak memiliki permusuhan apa pun, dengannya malah ingin membuatnya menderita?
"Mau dengar cerita?"tanya Raymond tiba-tiba. Meskipun dia bertanya, dia tetap melanjutkan ucapannya tanpa peduli tanggapan Yulia.
"Suatu hari ada gadis lugu bernama Karin, Dia menikah dengan pria bernama Brivan Kirana tanpa mengetahui kebusukan pria itu. Lalu..."Raymond akhirnya menceritakan keseluruhan kisah kehidupan Raymond yang asli, suaranya tanpa emosi. Yulia yang mendengar kisahnya, akhirnya mulai membuat tebakan berani bahwa Raymond datang untuk membalas dendam pada keluarga Kirana.
Yulia mengertakkan giginya kesal. Tangannya terkepal dan tanpa disadarinya kukunya menggali dagingnya, mengakibatkan darah mengalir keluar.
Jika keluarga Kirana hancur, maka masa depannya juga hancur. Entah apa pun caranya, Yulia akan menghentikan kehancurannya.
{Ding! Yulia (ketakutan) pada Tuan Rumah. Jumlah emosi 80%}
"Kamu ingin memghancurkan kami?"tanya Yulia dengan nada mengejek.
Alis Raymond terangkat, dia tidak menyangka jika Yulia masih bisa bersikap angkuh padanya. Layak menjadi protagonis wanita, Raymond cukup kagum.
"Keluarga Kirana tidak sendiri, aku tidak tau apakah kamu sudah mendengar atau tidak? Kami memiliki pendukung. Jadi ku sarankan kamu berhenti mengganggu, karena kamu akan menyesal!"ancam Yulia. Raymond terkekeh pelan, mendengar ancaman yang terasa seperti lelucon.
"Oh~ benarkah?"goda Raymond, dengan senyum main-main.
{Ding! Yulia (Geram) dengan anda. Jumlah emosi saat ini 90%}
"Tentu saja!!"Yulia benar-benar kesal dengan Raymond.
"Baiklah, Aku tidak peduli. Toh, Kamu pasti akan ku hancurkan, beserta pendukung mu!!"ejek Raymond dengan senyum kemenangan.
Tut
Telepon Raymond pada Yulia dimatikan dengan sengaja. Agar meninggalkan jejak kebencian pada Yulia.
{Ding! Yulia ingin (membunuh) Tuan Rumah. Jumlah emosi saat ini 100%. Selamat Tuan Rumah telah menyelesaikan misi. Mengirim Tuan Rumah kedunia berikutnya}
"Tunggu dulu, apa aku bisa di sini beberapa bulan lagi?"
{Ada apa Tuan Rumah? Kenapa kamu tetap ingin disini?}
"Aku ingin melihat kesenangan, terutama padanya. Aku sepertinya tertarik dengannya"gumam Raymond dengan senyum main-main.
{Hanya 3 bulan, setelah itu anda akan memasuki kedunia lain}
"Baik, Terima kasih"ucap Raymond senang. Sistem yang mendapat ucapan terima kasihnya, merasa merinding. Jangan salahkan Sistem yang merinding karena tingkahnya. Lagi pula selama ini Raymond adalah Tuan Rumah yang melakukan apa pun seenak jidatnya.
"Nah, pengunjung seharusnya lewat pintu, kenapa Tuan Cedric lewat jendela?"tanya Raymond dengan senyum main-main.
"Hum!"dengus Cedric kesal karena ketahuan.
"Kamu adalah Tuan Rumah dari Sistem Pengumpulan emosi, lalu kenapa tidak melakukan misi dengan tenang, dan malah mengacaukan plot?"geram Cedric kesal.
Raymond berkedip polos, dan senyum main-main tercetak diwajahnya. Raymond mulai berpikir jika sekarang semuanya semakin menarik.
"Kamu mendengar percakapan ku?"tanya Raymond dengan pandangan menyelidik. Cedric hanya mendengus tidak, ingin menjawab.
"Ku beri pilihan, pergi sekarang atau ku bunuh"ancam Cedric.
"Membunuh? Aku? Pfttt..."Raymond tertawa sampai air matanya keluar.
"Bajingan!!!"Cedric langsung menyerang Raymond dengan sihirnya, tapi dengan pelan ditangkis oleh Raymond.
💖💖💖
"Nona Naila, ayo naik kincir angin!"ajak Xavier pada Naila. Sekedar informasi, Naila masih berkencan dengan Xavier. Naila mengangguk setuju, Naila jug penasaran menaikinya. Dikehidupan Naila terdahulu sangat monoton, saat kecil bersekolah, saat besar bekerja dan mengumpulkan uang untuk hari tua. Naila tidak pernah berpikir untuk bersenang-senang. Karena dirinya memang tidak memiliki teman untuk diajak bersenang-senang.
Mereka berdua akhirnya menaiki kincir angin dengan posisi berhadapan. Naila menatap pemandangam disekelilingnya dengan rasa ingin tau. Pemandangan hamparan lampu di perumahan yang bersinar terang, membuat Naila takjub. Jangan lupa pemandangan langit yang tidak kalah indah. Langit yang bertaburan bintang disertai rembulan purnama yang tergantung tepat dihadapannya.
Selang beberapa detik, kembang api mulai menghiasi langit malam itu. Membuat langit semakin indah, dan pentasan membentuk tulisan yang membuat jantung Naila berdetak kencang.
Aku tidak tau siapa kamu?
Tapi aku mencintai mu~
Dari Cinta Anda : Xavier AgattaNaila dengan kaku menoleh dari pemandangan langit itu, kewajah Xavier yang tengah asyik menatap setiap eksperesi yang dibuat Naila. Mata Naila berkaca-kaca dan ada sedikit jejak kebingungan dimatanya.
Perlakuan hangat ini, baru pertama kalinya Naila rasakan selama hidupnya. Selain itu, Naila merasa sangat dibutuhkan, dan di inginkan. Meskipun begitu, Naila bingung bagaimana menjawabnya?
Setelah misinya dirilis selesai, maka dia akan menghilang dari hadapan Xavier dan memasuki dunia misi berikutnya. Apa yang harus dilakukannya?
Menjawab "iya" dan menyuruhnya untuk menunggunya menyelesaikan semua misinya. Atau menolaknya karena dirinya, memang tidak bisa memastikan untuk kembali, setiap misi yang dilalui Naila berbahaya. Naila tidak yakin atas keselamatannya. Lalu apa hak Naila untuk membiarkan anak malang ini menunggunya.
"Maaf, aku menolak"ucap Naila dengan suara agak bergetar. Naila mengepalkan tangannya, kenapa dia tidak bisa menerima kehangatan itu? Kehangatan yang diam-diam dirindukannya? Naila sangat pengecut.
"Oh"Naila mendongak menatap Xavier aneh. Bukankah respon orang yang cintanya ditolak harusnya sedih atau frustasi? Kenapa Naila merasa Xavier sudah menduga jaawaban yang akan diberinya?
"..."Naila benar-benar terdiam dengan eksperesi santai Xavier.
💖💖💖
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Figuran Disetiap Novel (END)
FantasyNaila tanpa sengaja mengikat sistem yang memberinya upah 3 permintaan, selama dia menyelesaikan misi. Dengan semangat membara, Naila mulai melaksanakan misi diberbagai Dunia Novel sebagai Figuran yang malang, serta membalaskan dendamnya. Hanya saja...