"Ukhhh"Cedric memegang kepalanya menahan sakit. Pandangannya beredar meihat tempat dirinya terdampar.
"Harus ku akui Cedric sangat tampan! Pantas saja Naila yang asli menjadi gila"batin Naila menikmati ketampanan Cedric. Cedric yang mendapat tatapan intens dari Naila agak tertekan. Cedric diam-diam mengeluh, bahwa tidak mungkin Naila menatapnya untuk berbuat cabul kan?
Dengan insting berahan hidup, Cedric perlahan menjauh sedikit dari Naila. Naila yang telah dijauhi tanpa alasan, merasa tersinggung. Apa kau pikir aku hama?! Naila sangat tidak puas.
"Dimana ini?"tanya Cedric berpura-pura bingung. Naila yang merasa mendapat ide jahil, akhirnya mulai berencana menakuti Cedric. Anggap ini sebagai balas dendam.
"Sebuah tempat dimana hanya ada kita berdua. Hanya KAMU dan AKU"tekan Naila pada kata kamu dan aku. Tubuh Cedric merinding saat Naila mulai mengatakan kata-kata mesum. Jujur saja, dalam cerita asli meang dikatakan jika Cedric dan Naila terdampar ditempat yang sama, hanya saja tidak ada penjelasan apa saja yang mereka lalui sebelum bertemu Tokoh Utama Wanita.
"Berhenti mengatakan hal-hal mesum dan menjauh dari ku!!"seru Cedric kesal.
"Kenapa kamu kesal? Aku hanya ingin bersama mu!"keluh Naila, Cedric hanya bisa mengusap tangannya yang merinding.
"Jangan dekat-dekat!"tegas Cedric. Tapi apa Naila akan mendengarkannya?
Tentu saja tidak!
Naila akan membalas dendam sampai dirinya puas.
"Tidak mau! Cedric hanya milik ku. Kenapa aku harus menjauh darimu?!"
"Hei!!!"
💖💖💖
Disisi lain Raymond dengan semangat 45 telah mengumpulkan banyak nilai emosi pada satu-satunya manusia disampinya yaitu Daisy Liana. Sekarang nilai emosi yang dikmuplkan oleh Raymond yelha berjumlah 70 point. Raymond juga tidak menyangka jika dirinya akan mendapatkan nilai point sebanyak itu dalam sehari.
"Aku letih berjalan, apa yang harus ku lakukan?"tangis Daisy sedih.
"Bagaimana jika ku gendong?"Raymond akan berbuat baik padanya karena dirinya telah menyumbangkan banyak nilai emosi.
"Kamu! Memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan! Siapa yang ingin disentuh oleh mu?! Aku hanya milik Cedric jadi menyerahlah!!"
"..."Raymond hanya ingin berniat baik, kenapa jadi sangat rumit?
"Jika begitu jalan saja sampai kaki mu patah!!"seru Raymond kesal.
{Ding! Terdeteksi Tuan Rumah marah pada Daisy, karena emosi ini tidak diarahkan pada diri anda sendiri. Maka anda tidak bisa menyikat nilai emosi}
"..."Raymond tidak berdaya sekarang, apa-apaan ini?! Bahkan dirinya juga akan diperas oleh sistem, untuk menyikat nilai emosi?!
Raymond benar-benar sakit kepala.
"Kamu! Berani mengutuk kaki ku patah?!!"kesal Daisy sambil mengepalkan kedua tangan kecilnya.
{Ding! Terdeteksi! Daisy (marah) pada anda. Nilai emosi sekarang berjumlah 80%}
"Lalu?"jawab Raymond acuh. Melihat keacuhan Raymond, Daisy sangat marah. Sehingga dia menggertakkan giginya. Bahkan jika bisa, Daisy mungkin akan mencekik Raymond.
{Ding! Daisy memiliki emosi (niat membunuh) yang ditujukan pada anda. Nilai emosi sekrang berjumlah 100%. Selamat Tuan Rumah Anda telah selesai mengumpulkan emosi pada satu tokoh. Sekarang tinggal 2 tokoh lagi, untuk menyelesaikan misi}
"Oh~ ini cukup bagus"mood Raymond tiba-tiba menjadi baik karena dia telah selesai menyikat emosi pada Daisy.
"Oke, kaki mu sakit kan? Ayo istirahat disini saja!"ucap Raymond baik hati. Karena Daisya telah berkontribusi besar dalam membantunya menyumbangkan emosi. Maka Raymond akan memperlakukannya dengan baik.
"Ini..."Daisy yang tiba-tiba diperlakukan dengan baik oleh Raymond yang sepanjang hari mengganggunya. Entah kenapa merasa jika jantungnya berdetak agak cepat.
"Tidak..."bisik Daisy dengan wajah memerah padam, bukankah yang disukainya adalah Cedric? Yah, pasti begitu. Bagaimana bisa perasaan tiba-tiba berubah?
💖💖💖
Disisi lain hutan Tokoh Utama Wanita yang awalny dikejar-kejar oleh monster yang berukuran besar, akhirnya bersembunyi dibawah akar pohon bersama pengawalnya.
Tokoh utama wanita ini tentunya adalah Yulia Andersn bersama dengan pengawal pribadinya Brian Jayden. Mereka benar-benar bingung, tentang apa yang terjadi?
Mengapa mereka tiba-tiba muncul di pulau aneh ini? Apa mereka diculik?! Sungguh banyak pertanyaan yang ingin di tanyakannya, meskipun begitu untungnya Yulia terjebak bersma pengawalnya. Karena Yulia sama sekali tidak bisa melakukan apa pun yang berhubungan dengan kemampuan bela diri. Sehingga Brian yang bersamanya membawa sedikit rasa aman untuk Yulia.
"Apa yang harus kita lakukan?"tanya Yulia dengan gemetar.
"Nona Yulia, tolong percaya pada ku. Saya akan melindungi anda, dengan seluruh nyawa saya"ucap Brian mencoba menenangkan.
"Teri...ma ka...sih"
"Jangan berterima kasih Nona, melindungi anda adalah kewajiban saya"
💖💖💖
"Apa sekarang kita diculik?"tanya Adelio waspada. Bagaimana pun dirinya adalah Putra Mahkota sebuah Kekaisaran yang tentunya memiliki banyak musuh, wajar jika ada yang ingin mencelakainya.
"Masih belum pasti Putra Mahkota. Lagi pula apa masuk akal jika menculik Putra Mahkota yang jenius sihir? Bukakah itu hanya buang-buang waktu? Karena anda bisa ke istana menggunakan teleportasi"jelas Varrel Edzard, panglima kekaisaran
Awalnya Varrel Edzard sedang berdiskusi dengan Putra Mahkota Adelio, tentang rencana lanjutan dalam menghadapi pasukan pemberontakan. Sayangnya, bukannya mendapat solusi. Mereka malah terkirim kepulau antah berantah ini.
"Aku tidak bisa menggunakan sihir teleportasi. Ada pembatasan penggunaan sihir ruang disini"jelas Adelio mengerutkan kening. Varrel juga terdiam sekarang, ternyata semuanya tidak sesederhana itu.
"Ini sulit sekarang. Kita sepertinya tidak punya pilihan selain mencari jalan keluar dengan cara manual, yaitu mengelilingi pulau ini dan cari jalan keluar menuju kekaisaran"jelas Varrel mengusulkan, Adelio mengangguk setuju. Hanya ini saja pilihan mereka sekarang.
💖💖💖
Bersambung
Jumat, 1 Desember 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Figuran Disetiap Novel (END)
FantasíaNaila tanpa sengaja mengikat sistem yang memberinya upah 3 permintaan, selama dia menyelesaikan misi. Dengan semangat membara, Naila mulai melaksanakan misi diberbagai Dunia Novel sebagai Figuran yang malang, serta membalaskan dendamnya. Hanya saja...