"Apa yang harus ku lakukan?"tanya Naila pada dirinya sendiri. Tangannya tanpa sadar memainkan, surat yang baru-baru ini tiba di mejanya.
"Menurut cerita aslinya Naila Agatta sangat mencintainya. Tapi apakah aku perlu memerimnya?"bisik Naila bingung.
"Tapi jika Naila Agatta sangat mencintainya, maka seharusnya selain hidup bersama. Dia pasti ingin di cintai oleh Cedric Evani. Jadi apa kita perlu membuat kesan baik? Pasti akan bagus jika kita membuat kesan baik, lalu buat anak itu jatuh cinta pada ku. Lagi pula kita tidak tau, apa yang di inginkam pemilik aslinya? Ini juga upaya tak berdaya. Siapa yang memintanya tidak memberikan penjelasan balas dendam apa yang di inginkannya?"keluh Naila.
"Nah, jika begitu mari kita jawab dengan sopan bahwa kami akan meminjamkan uang. Tidak perlu memaksakan pernikahan tanpa cinta"Setelah beberapa saat Naila telah selesai menulis surat balasan sebagai balasan atas surat lamaran yang di kirim Cedric.
"Ck... ck... Betapa baiknya aku, jika begini maka seharusnya aku akan mendapat kesan baik kan? Setidaknya lama-lama akan jadi cinta. Masalahnya adalah apakah Tuan Rumah Sistem Perbaikan Plot akan muncul dalam misi ini? Jika aku berperilaku melenceng, maka aku akan ditemukan. Aduh... Sangat merepotkan, atau kita tunda saja dulu mengirim suratnya?"bisik Naila menimbang pro dan kontra, akhirnya memilih menunda balasan.
"Untuk sekarang lebih baik kita bermain dan mengelilingi tempat ini. Sangat jarang untuk melakukan misi di jaman pertengahan, akan sangat bagus untuk mencuci mata"
💖💖💖
Tangan Naila penuh dengan makanan dan cemilan, Naila tak menyangka makanannya sangat enak dan sesuai seleranya.
Naila merasa sangat sanyang jika meninggalkan dunia ini, Naila pasti akan rindu dengan makanan disini.
"Hei! Apa kau tidak tau siapa aku?! Pergi kamu!!"Naila menoleh kebelakang karena sepertinya ada keributan.
"Siapa yang membuat keributan? Dan dimana penjaga yang berpatroli"keluh Naila malas. Naila sangat benci para penggertak orang yang lemah.
"Menurut ingatan yang diberikan Naila aslinya, sepertinya dia bisa bela diri dan sihir. Jadi apakah aku bisa menggunakan kekuatannya di buku ini?" tanya Naila pada diriny sendiri.
Naila memejamkan matanya, mencoba menyesuaikan kekuatan yang ada dalam tubuh yang dirasukinya. Setelah di rasa bisa menguasainya, Naila dengan perlahan fokus pada sihir ditubuhnya yang disalurkan ketangannya. Setelah sihirnya berkumpul di tangannya, Naila membidikkan sihirnya kearah para pengganggu."Ahhhh, sialan siapa itu?!"geram salah satu pengganggu kesal.
"Tunggu ini sihir! Jangan-jangan ini para ksatria penjaga! Ayo lari!!"para pengganggu itu, akhirnya lari terbirit-birit ketakutan.
"Huh! Akhirnya kamu kabur!!"geram pria yang sepetinya tadi di usik.
"Kau tak terluka?"tanya Naila khawatir pada pria yang berlumuran lumpur diwajahnya.
"Aku tidak terluka. Apa nona yang membantu ku?"tanya pria itu penasaran.
"Iya, Aku tau sedikit sihir dan menakut-nakuti mereka"
"Anda sangat rendah hati, jelas sihir tadi sangat besar. Tetapi terima kasih sudah membantu Nona, jika boleh tau siapa nama anda?"tanya pria itu sopan.
"Nama ku Naila, salam kenal"ucap Naila sopan.
"Halo Nona Naila, Namaku Adelio Fernando. Salam kenal"Adelio memperkenalkan dirinya dengan sopan.
"Fernando?"ulang Naila agak lingung, bukankah itu nama belakang keluarga kekaisaran?
"Maafkan atas ketidaksopanan ku. Saya memberi salam pada matahari kecil kekaisaran" salam Naila dengan hormat. Naila tak menyangka bahqa yang diselamatkannya adalah Putra Mahkota, yang merupakan Protagonis ke-1 dalam novel ini.
Sepetinya tanpa sengaja Naila mencuri peran Yulia.
"Plotnya tak akan berubah banyak kan?"bati Naila cangung.
"Jangan terlalu sopan, Nona bejalan ditempat berbahaya seperti ini, dengan siapa? Kenapa aku tidak melihat pengawal anda?"tanya Adelio, sambil membersihkan wajahnya, dengan air yang entah dapat dari mana? Sepertinya Adelio menebak bahwa dirinya adalah seorang bangsawan.
"..."Naila tidak tau harus menjawab apa. Apakah berbahaya jika jalan sendirian? Lagi pula dia punya kekuatan sihir, jika kejadian berbahaya terjadi, maka dia hanya perlu teleportasi ketempat aman kan?
"Kamu sendirian?"tebak Adelio yang tepat sasaran.
"..."
"Ini berbahaya Nona. Bagaimana kamu berjalan-jalan sendirian? Aku akan mengawal mu pulang. Bagaimana?"sepertinya Adelio tetap bersikukuh pada pendiriannya. Dengan tak berdaya Naila akhirnya setuju. Sepertinya acara jalan-jalannya harus ditunda.
"Siapa nama anda?"tanya Adelio hati-hati.
"Naila Aggata"ucap Naila acuh.
"Naila Aggata?!!"seru Adelio kaget. Wajar jika dirinya kaget, karena Adelio pasti memiliki kesan buruk dengan nama itu.
Hal ini sangat wajar, karena Raja saat ini, yang merupakan ayah dari Adelio sangat ketat dalam pendidikan. Saat semua anak-anak Raja melakulan kesalahan atau kemunduran, maka Raja akan memggunakan Naila Agatta sebagai contoh pendidikan.
Raja akan mulai mengoceh bahwa kenapa kamu tidak sebaik Fuchess Agatta? Duchess bisa melakukan ini saat usia sekian! Sedangkan kamu bahkan tak bisa menirunya meskipun beberapa persen saja? Padahal kalian seumuran.
Lalu setelah para pangeran dewasa, Raja yang sangat menyukai Duchess, betniat untuk menjadikannya menantu. Raja bajkan menyodorkan para pangeran untuk dipilih Naila sebagai pendamping hidup. Yah, hal yang wajar sih, jika Naila Agatta adalah nama yang dibenci oleh Adelio. Karena menyebabkan masa kecilnya sangat suram dan penuh tekanan.
Saat membaca kenangan masa kecil Adelio, Naila juga ingin mengeluh. Ternyata meskipun itu seorang Raja, mereka akan suka membandingkan anaknya dengan anak tetangga.
💖💖💖
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Figuran Disetiap Novel (END)
FantasiaNaila tanpa sengaja mengikat sistem yang memberinya upah 3 permintaan, selama dia menyelesaikan misi. Dengan semangat membara, Naila mulai melaksanakan misi diberbagai Dunia Novel sebagai Figuran yang malang, serta membalaskan dendamnya. Hanya saja...