Pertarungan Kakak Adik
Hari ini cerah. Chanyeol merenung di paviliun tengah danau sendirian. Suasana sangat tenang, yang terdengar hanyalah suara angin. Dari dulu ini adalah tempat favoritnya di istana, karena di sini satu-satu tempat di mana tak ada roh jahat yang menghantuinya. Danau Choondangji, danau buatan terluas di istana.
Rumor tentang dirinya kini menjadi-jadi. Tadi malam kembali ada poster yang mengatakan bahwa dirinya yang membunuh Putri Mahkota dengan ilmu hitam. Bahkan banyak orang yang mempercayainya, salahnya dia membawa Kyungsoo untuk bernyanyi di malam Putri Mahkota meninggal. Tapi memang benar, karena dirinyalah yang menyebabkan kematian Putri Mahkota. Dia terus menyalahkan dirinya.
Dia terlalu larut dalam pikirannya hingga tak menyadari ada seseorang datang.
"Kenapa kau sendirian? Ke mana semua pengikutmu?"
Chanyeol terkesiap. Kyungsoo sudah ada di sampingnya. "Apa yang kaulakukan? Sudah kubilang jangan pernah datang menemuiku!" nadanya meninggi.
"Kenapa kau makin menyebalkan setiap harinya?"
Chanyeol berbalik badan dan dengan cepat melangkah.
"Putri Mahkota..." seru Kyungsoo membuat Chanyeol berhenti. "Kenapa kau sesedih ini padahal tidak mencintainya?"
Chanyeol kembali menghadap Kyungsoo. Rahangnya mengeras. "Tutup mulutmu!"
"Kau menikahinya karena politik. Tapi kau bukanlah orang jahat yang memanfaatkan seorang gadis," kata Kyungsoo cepat.
"Aku memanfaatkanmu. Kau tahu itu."
"Ya." Kyungsoo melangkah mendekat. "Kenapa kau tidak teruskan?"
Chanyeol mengambil langkah mundur tiap Kyungsoo maju. "Berhenti di sana!" serunya tegas.
"Ada apa denganmu? Kau sebelumnya tidak membiarkanku jauh, walau hanya berdiri kau selalu memastikan aku ada di dekatmu. Aku bahkan bernyanyi untuk membuatmu tidur nyenyak. Kau juga menyuruhku bernyanyi untuk calon istrimu yang sekarat. Keberadaanku dan suaraku sangat penting bagimu, bukan? Semua..."
"Berhenti bicara!" seru Chanyeol tegas. Tangannya mengepal gemetar.
Kyungsoo menghela nafas besar. Dia kembali mengambil satu langkah maju. "Yang Mulia, apa yang digosipkan para dayang itu benar? Kau bisa melihat hantu?"
Chanyeol menatap tajam. "Apa kau benar-benar dukun? Kau percaya hantu?" suaranya tercekat.
"Bahkan sekarang aku bisa percaya bahwa unicorn dan alien itu ada," seloroh Kyungsoo.
"Unicorn dan alien?" gumam Chanyeol bingung.
Kyungsoo melesahkan nafas jengah. "Aku akan jujur padamu karena kau adalah orang yang menyelamatkanku. Sebenarnya aku bukanlah dari dunia ini itu benar walau kau tak percaya. Dulu aku pernah bunuh diri, aku terbangun di tempat aneh dengan dua malaikat di dekatku. Mereka memberiku kesempatan kedua untuk hidup. Tapi aku tidak tahu mengapa kesempatan itu harus di sini."
Chanyeol terdiam. Dia bingung harus berkata apa. Dia bingung harus percaya atau tidak.
"Aku tidak bisa melihat hantu. Aku tidak percaya mereka ada," gumamnya mengawang. Matanya bergetar saat mengatakan itu. Akhirnya dia berbalik dan pergi.
***
Srrttt!! Anak panah melesat cepat dan menancap di papan kayu bergambar harimau. Seseorang berteriak, "tepat sasaran!" dan mengibarkan bendera. Chanyeol mengertakan gigi dan kembali memasang anak panah di busur pemberian Baekhyun. Chen ada di pojok mengawasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] SONG FOR THE PRINCES
FanfictionKyungsoo, seorang pemuda yang miskin dan kesepian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di jalan raya. Seorang Malaikat Agung bernama Suho memberikannya kesempatan ke dua untuk menemukan arti hidup yang sesungguhnya. Sayangnya seorang Pangeran Dunia...