Pencarian Para Pangeran
Pagi datang. Matahari bersinar terang menghujani istana. Chanyeol sedang bersiap mengganti pakaiannya. Dia hanya perlu merentangkan tangan dan semua dayang melakukan tugasnya. Tubuhnya merasa segar, tidak seperti biasa. Ini seperti malam saat bersama Kyungsoo.
"Yeunhee, apa ada seseorang yang datang ke kamarku tadi malam?" tanyanya pada salah satu dayang.
"Tidak ada, Yang Mulia. Hamba bisa memastikan karena hambalah yang berjaga tadi malam."
Chanyeol pun kembali terdiam. Makin penasaran apa yang terjadi. "Di mana Kasim Han? Tak biasanya dia telat," tanyanya lagi.
"Tadi ada anak anjing yang menggali taman depan, Yang Mulia. Kasim Han sedang berusaha menangkapnya."
"Anak anjing?" Chanyeol terkesiap. Dia teringat malam saat Lay Zhang mendatanginya.
"Ya, Yang Mulia. Anak anjing yang biasa mengikuti Pelayan Do ke mana-mana," jawab dayang muda itu sambil memasang penutup kepala Chanyeol sebagai sentuhan terakhir.
"Yang Mulia! Yang Mulia!" seru Kasim Han panik dari luar. Dia masuk dengan nafas yang memburu. "Yang Mulia, sebuah maehyoong-jimat untuk mengutuk seseorang- ditemukan di taman."
"Apa?"
Mereka segera berlari keluar.
Seorang kasim lainnya menunjukan sebuah kantung kecil yang ditempeli kertas-kertas jimat berisi lambung yang sudah mengering dan boneka jerami berpakaian dengan seragam putra mahkota. Semua orang merinding dibuatnya.
"Benda ini ditemukan saat anjing hitam milik Pelayan Do menggali tanah, Yang Mulia."
"Di mana anjing itu?" tanya Chanyeol.
"Dia sudah kabur, Yang Mulia."
"Yang Mulia! Yang Mulia! Hamba menemukannya di pekarangan belakang!"
Seorang dayang berlari dengan panik. Dia juga menunjukan kantung yang ditempeli kertas jimat. Kasim Han langsung membukanya. Isinya adalah tulang jari manusia dan papan nama bertuliskan 'Chanyeol'.
Chanyeol tercekat. Dadanya kembang kempis. Apakah ini alasan mengapa roh-roh jahat selalu mendatanginya? Membuatnya lemah bahkan sakit?
"Kasim Han, segera melaporlah pada Raja," perintahnya tegas.
"Ya, Yang Mulia." Kasim tua itu segera berlari pergi.
Chanyeol menatap sekitar. Semua dayang dan kasimnya menatap ngeri maehyoong-maehyoong itu. "Semuanya, cepat gali dan cari benda seperti ini di setiap sudut Balai Putra Mahkota. Dan siapapun tidak diperbolehkan keluar dari kompleks istanaku!" serunya tegas.
***
"Apa kau dari Balai Ratu, Perdana Menteri?" lontar Raja yang duduk bersila di tempatnya.
Perdana Menteri yang ada di tengah aula menunduk. "Ratu sudah sepenuhnya pulih, Yang Mulia."
"Baguslah."
"Ada apa kiranya Yang Mulia memanggil hamba pagi-pagi begini?"
Raja mengambil nafas dalam. "Ini tentang si pembuat poster. Itu..."
"Yang Mulia Kasim Han dari Balai Putra Mahkota ingin menghadap membawa kabar penting!" kepala kasim berseru keras menyela omongan raja.
"Suruh dia masuk!" perintah Raja.
Kasim Han memasuki aula itu dengan terus menunduk. Dia makin menunduk serendah mungkin saat menyampaikan perkataannya. "Yang Mulia, pagi ini kami menemukan maehyoong di Balai Putra Mahkota."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] SONG FOR THE PRINCES
FanfictionKyungsoo, seorang pemuda yang miskin dan kesepian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di jalan raya. Seorang Malaikat Agung bernama Suho memberikannya kesempatan ke dua untuk menemukan arti hidup yang sesungguhnya. Sayangnya seorang Pangeran Dunia...