Episode 7

286 30 0
                                    

Pernikahan Terkutuk

Hari ini adalah hari penting bagi kerajaan. Para pejabat dan bangsawan memasuki istana dengan pakaian formalnya. Para lelaki memakai topi berumbai yang bergoyang tiap kali mereka bergerak. Para wanita memekai hiasan rambut yang besar. Mereka mengobrol penuh tawa menempati ratusan kursi yang berjejer rapi di halaman istana. Aroma bunga-bunga yang menghiasi tempat itu semerbak. Kain-kain panjang berbagai warna dibentangkan di atas mereka. Meja altar pernikahan dihias cantik di tengah halaman.

Hari ini adalah hari pernikahan Putra Mahkota.

Semua orang berkumpul di sana. Raja dan Ratu menempati tempat khususnya di depan. Pengawal Chen berdiri tegap di pojokan. Perdana menteri, sekertaris kerajaan, dan semua jajarannya sudah duduk rapi. Begitu juga dengan Menteri Byun yang akan menjadi besan raja, di sampingnya tentu saja ada Baekhyun. Dia terlihat manis dengan senyum lebar itu.

Hanya seorang yang tak ada di sana, seseorang yang tak begitu penting, bukan siapa-siapa. Kyungsoo dengan sebalnya hanya bisa berdiam diri di kamar sempitnya, menatap mawarnya yang tak pernah layu. Dia menghela nafas besar. Bosan. Sepanjang hidupnya memang penuh kebosanan, tapi kali ini bosan itu terasa amat membosankan. Hingga mendadak ia mendapat ide. Dia mengeluarkan papan giok kecil pemberian Chanyeol, sebuah benda yang bisa mendapatkan segalanya dan membuka semua pintu di istana ini. Uang dan kunci ada ditangannya.

Saatnya melakukan rutinitasnya saat bosan, yaitu bermusik. Bergegas ia menuju Biro Musik.

Sementara itu di Balai Putri Mahkota, Baekhee sedang bersiap. Para dayang menghias rambut dan wajahnya. Dia memandang lurus ke baju pengantin warna biru yang di gantung di dinding. Sangat indah. Hari yang ia tunggu-tunggu akan tiba. Mimpinya akan terwujud, mengikrar janji sumpah setia dengan Putra Mahkota, pria yang paling ia cintai.

"Putri Mahkota, Anda punya bekas biru di tengkuk Anda," gumam salah satu dayang yang menyisir rambutnya.

Baekhee mendadak tercenung. "Tutupi saja dengan bedak," cetusnya. Setiap malam setelah datang ke sini ia tak pernah tidur pulas. Selalu bermimpi aneh, tentang roh jahat yang ingin memakannya. Saat bangun ia punya bekas lebam seperti yang dialami Chanyeol. Tubuhnya kini sangat lemah seolah terkuras habis. Ia tahu ada sesuatu yang salah di tempat ini.

Aroma kantung wewangian yang digantung tercium lagi. Baekhee menyadari sesuatu. Ia membuka laci di depannya cepat hingga menyenggol dayang yang sedang merias wajahnya. Ia menegang menatap gantungan perhiasan pemberian Ratu itu. Mendadak ia tercekat. Kini dia tahu alasannya. Benda-benda hadiah Ratu itu dimantrai.

"Yang Mulia Putri Mahkota, ini Dayang Choi!"

Pintu dibuka dan dayang kepercayaan ratu itu masuk. Baekhee menegang menatapnya.

"Putri Mahkota, Ratu memberikan hadiah untuk Anda pakai di upacara pernikahan," cetusnya sambil menunjukan tusuk konde emas yang kepalanya dihiasi burung Peonix. Dayang Choi memberikannya ke dayang yang sedang menyisir rambut Baekhee.

"Tidak!" sela Baekhee tajam. "Aku akan memakai punyaku sendiri," tukasnya tegas.

"Putri Mahkota, Anda tidak boleh menolak pemberian Ratu. Itu adalah bentuk ketidaksopanan."

"Aku bilang tidak," nada itu tegas. Absolut.

Dayang Choi mengangkat dagunya dan menatap lurus Baekhee. "Ini adalah perintah. Tidak bisa dibantah."

Baikhee terdiam. Tatapan mata itu mengancam. Dia tidak punya pilihan. Terus menolak akan mendatangkan masalah. Terpaksa dia harus memakainya. Kini dia hanya bisa berharap semuanya akan berjalan lancar.

***

Di Balai Putra Mahkota, Chanyeol juga bersiap. Dia berdiri tegap sambil merentangkan tangan, membiarkan para dayang memakaikannya baju pengantinnya yang berlapis-lapis. Tubuhnya sangat bugar akhir-akhir ini, itu semua berkat Kyungsoo. Pikirannya mengawang, hari yang ia cemaskan akhirnya datang juga. Dia akan menikah dengan orang yang tidak ia cintai. Saatnya mengucapkan selamat tinggal pada masa lajangnya, pada cinta tanpa harapan. Dari awal harusnya dia memang tak jatuh cinta pada Baekhyun. Harusnya dia bisa mengontrol emosi dan perasaannya.

[BL] SONG FOR THE PRINCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang