Episode 33

230 32 0
                                    

Cinta Tak Terbalas

Pangeran Sehun sampai di hutan yang sama. Dia turun dari kudanya dan berlari kencang mencari pujaan hatinya, Kyungsoo. Dengan anak panah pemberian Chanyeol di punggungnya, masuk makin dalam.

Dengan berharap semoga ia tidak terlambat.

Sementara itu Kai menatap tak percaya dirinya yang kembali lagi menjadi manusia. Kutukan yang bertahan akhirnya terpangkat juga. Dia benar-benar bahagia. Namun, bahagia tak pernah berlangsung lama.

Brrk! Brrkk! Suara langkah kaki mendekat. "Di sana!" Prajurit menemukan mereka.

Kai langsung bangkit, ia menarik tangan Kyungsoo dan menggandengnya lari. Kejar-kejaran kembali terjadi. Sayangnya kali ini mereka tak bisa lebih cepat, tak lama mereka pun tersusul.

Dengan serempak para prajurit itu menyerang. Kai melompat dan menyikut keras wajah salah satu prajurit hingga membuat pedangnya terjatuh, dengan cepat dia meraih pedang itu lalu menyabetkannya ke dua orang prajurit sekaligus yang mau menyerang Kyungsoo. Kai memasang kuda-kuda sambil mengangkat pedang itu di depannya, tatapan tajam mengawasi. Dia sudah menjadi manusia biasa, tak bisa lagi bertarung dengan tangan kosong. Dia juga tak sekuat dan secepat mode silumannya, tetapi dia tetaplah ahli bela diri yang berlatih selama seratus tahun terakhir. Tak banyak yang tersisa, prajurit itu tinggal tujuh orang termasuk sang komandan. Ini akan mudah, itulah keyakinan yang ia pegang. Namun, Kyungsoo akan menjadi kelemahannya. Selalu.

Para prajurit kembali menyerang, Kai langsung menangkisnya dengan pedangnya. Denting antar bilah logam terdengar nyaring di hutan yang hening. Komandan ini adalah orang yang patuh, yang akan melakukan apapun demi tugasnya. Ketika dua prajurit menyerang Kai, dan ia menahannya dengan pedangnya. Komandan itu bergerak ke samping dan menusuk perut samping pria tampan itu. Kai mendesis, ia menguatkan otot-otot tangannya dan mendorong mereka menjauh. Darah langsung mengucur, tapi meski begitu ia tak pernah menyerah dan kembali menyerang.

Kyungsoo hanya bisa was-was dalam berdirinya. Benar saja, para prajurit mengincarnya. Satu berhasil menukik menghindari ayunan pedang Kai, ia hendak menusuk Kyungsoo. Untung Kai dengan cepat mengayunkan kembali pedangnya hingga mengenai tangan prajurit itu hingga putus. Pedangnya jatuh dan Kai langsung menyambarnya.

Kini ia punya dua. Ia kembali menyerang dan membunuh dua prajurit sekaligus. Namun sekali lagi dia kalah jumlah. Empat orang yang tersisa mengepung mereka berdua. Kai mundur untuk melindungi Kyungsoo. Kini ia tahu ini tak akan mudah.

"Kyungsoo, dengarkan aku," gumam Kai sambil terus waspada. Menahan rasa sakitnya di perut.

Kyungsoo yang ketakutan hanya bisa berdiri di balik punggungnya sambil mengatur nafasnya yang memburu.

"Ingat apa yang kukatakan tadi. Aku ingin kamu berjanji bahwa kamu akan selamat apapun yang terjadi," ucap Kai yang terus mengangkat kedua pedangnya.

Kyungsoo gemetar. "Jangan tinggalkan aku."

"Kamu harus lari saat aku menuruhmu lari, dan jangan pernah menoleh ke belakang."

Kyungsoo makin ketakutan. "Apa maksudmu?"

"Ingat bahwa kamu sudah menyerahkan hidupmu padaku di Bungajeong? Hidupmu bukan lagi milikmu, itu milikku. Jadi kau harus hidup demi diriku."

"Tidak..." Kyungsoo melirih. Dia melirik Kai, melihat darah di perutnya menetes deras.

"Berjanjilah sekarang, Kyungsoo," desak Kai.

Kyungsoo makin bergetar takut. Bilah-bilah pedang yang mengelilinginya itu terlihat tajam dan ingin memotongnya seperti seperti kue.

[BL] SONG FOR THE PRINCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang