Di Mana Para Kekasih
Lay Zhang meringkuk di kolong paviliun tengah danau dalam bentuk anjing kecilnya. Marah dan kecewa menumpuk. Bagaimana bisa dia kecolongan kepergian Kyungsoo? Sangat menyebalkan.
"Hei, Putra Jiashuai!"
Anjing kecil itu membuka matanya. Ia kenal betul suara itu. Lalu ia berjalan keluar dengan kaki-kaki kecilnya. Hantu Yedam sudah ada di sana, duduk di atas batu besar dengan hanbok dukunnya. Tak seseram sebelumnya, tapi dia tetaplah hantu.
"Lihat dirimu! Sangat imut dalam bentuk itu. Hahaha!" katanya mengolok Lay.
Anjing hitam itu mendengus. Lonceng di lehernya berdenting. "Harusnya kau membantuku. Bagaimana bisa Kyungsoo menghilang?" desisnya sebal. Terdengar seperti anjing biasa, tapi hantu bisa mengertinya.
"Aku sudah membantumu. Ketika ikatanku dan ratu menghilang, wanita psikopat itu jatuh koma hingga membuat raja membubarkan para menteri dan menghentikan penggulingan tahta putra mahkota. Akar permasalahannya sudah selesai. Kyungsoo menghilang itu adalah salahmu karena tidak becus."
"Apa? Kau menyebutku tidak becus?" Anjing itu memicingkan mata. Marah.
Yedam hanya berdecak. "Ya, aku menyebutmu tidak becus. Jangan sok jagoan, kekuatanmu sudah tidak ada lagi dalam bentuk anjing itu. Yang tersisa hanyalah keimutanmu."
Anjing kecil itu makin marah. "Tunggu saja sampai malam, akan aku cabik-cabik arwahmu!"
Yedam kembali tertawa. "Sebenarnya ada seorang arwah dari seseorang yang bunuh diri di penjara. Sebelum menyerahkan namanya pada malaikat maut, ia mendatangiku. Ia bilang bahwa orang yang menawan kekasih dan ibu asuhnya datang ke penjara dan membawa Kyungsoo."
Lay tercekat. "Apa? Siapa?"
"Sang Gumiho. Siluman rubah ekor sembilan."
"GUK!!!" Anjing itu makin terkejut. "Aku harus ke Bungajeong."
Yedam buru-buru menggeleng. "Kau tidak akan ada gunanya di sana. Siluman itu akan segera menerkammu dalam bentuk imutmu itu. Sebenarnya ada cara lain," tukasnya membuat Lay terdiam penasaran. "Putra Mahkota telah meninggalkan istana untuk mengatasi masalah ini. Aku yakin dia pasti akan menemukan kekasihmu itu. Tapi setelah Kyungsoo kembali pun, aku ragu ia akan bersamamu."
"Apa maksudmu?" Lay Zhang menggoyang-goyangkan ekornya bingung.
"Bagaimanapun bagi Kyungsoo, yang menjadi pahlawannya adalah Putra Mahkota bukan dirimu. Kau hanya membantunya dari balik layar. Itu tak berguna sama sekali untuk memenangkan hatinya."
"Jadi aku harus bagaimana?"
Yedam kembali tertawa. "Lay Zhang yang termasyur meminta bantuan pada arwah rendahan sepertiku. Ini adalah hal yang tak biasa. Ternyata dirimu benar-benar tidak mengerti apa itu cinta."
Anjing itu kembali mendengus kesal.
"Begini, Anjing Manis. Putra Mahkota mempertahankan Kyungsoo karena hanya Kyungsoolah yang mampu mengusir roh-roh jahat yang ada di kediamannya. Kau tidak bisa menutup mata batinnya karena kekuatanmu telah hilang, menutupnya juga akan sia-sia karena para roh jahat itu terus memangsanya. Hal yang perlu kau lakukan adalah mengusir mereka. Jika Chanyeol kembali damai di Balai Putra Mahkota, ia tidak akan membutuhkan Kyungsoo lagi. Dengan begitu kau bebas memilikinya."
Anjing itu memiringkan kepalanya. "Masuk akal juga. Tapi jumlah mereka sangat banyak. Aku tidak bisa mengembalikan nama mereka satu per satu."
"Namun, hanya itu yang bisa kaulakukan." Kemudian Yedam berdiri dan lenyap begitu saja bagai asap terbawa angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] SONG FOR THE PRINCES
FanfictionKyungsoo, seorang pemuda yang miskin dan kesepian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di jalan raya. Seorang Malaikat Agung bernama Suho memberikannya kesempatan ke dua untuk menemukan arti hidup yang sesungguhnya. Sayangnya seorang Pangeran Dunia...