Episode 19

302 34 4
                                    

Nyanyian Pengusir Hantu

Hujan masih turun dengan deras. Anjing kecil itu berhenti berlari melihat sesosok roh jahat yang paling terkenal di istana ini. Dia segera berubah ke wujud aslinya, Lay Zhang yang tampan dengan mata merahnya.

Hantu Yedam berdiri tenang. Lonceng di pinggangnya tak berdenting. Tetesan hujan turun menembus tubuhnya. Sementara Lay sudah basah kuyup.

"Kita berjumpa lagi, Yedam," ucap Lay menekan nama hantu itu.

"Akhirnya kamu mengingat siapa Putra Mahkota itu," balas hantu dengan matanya yang tertutup tudung itu.

Lay tersenyum. "Ya. Akulah yang mengutuk anak itu hingga ia bisa melihat wujud jelekmu."

"Kenapa kau membantunya? Kau pikir dengan begini Kyungsoo akan menyerahkan hatinya padamu? Kau memang bodoh. Sudah bagus mereka terpisah, kau malah menyatukannya kembali. Kau menyatukan dua jiwa yang hancur, kini mereka akan saling mengobati dan Kyungsoo akan menjauhimu."

Lay terhenyak. Omongan hantu itu ada benarnya juga. "Kyungsoo sudah menyerahkan tubuhnya padaku," sanggahnya.

"Lay putra Jiashuai... ternyata kau memang bodoh. Manusia bisa melakukan seks tanpa melibatkan perasaan. Kau pikir selangkah lebih maju? Tidak, kau malah mundur jauh. Manusia tidak akan jatuh cinta hanya karena dia mengalami seks yang memuaskan. Hati manusia adalah hal yang paling rumit, bahkan malaikat dan iblis sepertimu tidak akan bisa mengerti. Bahkan penipu paling handal di alam semesta sepertimu tidak akan bisa menipu cinta."

Lay melipat tangannya dan tersenyum masam. "Lalu? Haruskah aku mengikuti cara manusia? Memberinya bunga dan rayuan gombal? Klise sekali."

"Apapun yang kau lakukan itu tidak akan berarti. Karena aku akan segera melahap jiwa pelayan bernama Kyungsoo itu."

Lay melangkah maju, tidak risih dengan hujan yang menerpa wajahnya. "Kau masih belum kapok, ya? Atau kau sengaja memancing amarahku agar aku mencabikmu hingga musnah dan tidak lagi terikat pada Ratu."

"Ratu adalah orang yang lebih menakutkan daripada dirimu. Dia juga memiliki perlindungan yang kuat dan suci di istananya. Jika tidak melalui diriku, dia akan melukai Kyungsoo dengan cara lain. Saat itu terjadi, kau pun tidak akan bisa melindunginya."

"Kyungsoo tidak akan terpengaruh dengan ilusi murahan seperti hantu ilusi Putri Mahkota tadi."

"Mempertemukan kembali Kyungsoo dan Putra Mahkota adalah kesalahan terbesarmu. Kini Ratu akan murka dan menyingkirkan Kyungsoo dengan mudah. Kau bahkan tidak akan berdaya melawan Ratu. Ahahaha!!!" Yedam tertawa melengking dan kemudian lenyap.

Lay Zhang terhenyak. Hujan mengguyur habis dirinya. Pikirannya kalut. Benarkah ini adalah langkah yang salah? Jika dipikir-pikir ini terlalu lama dari perkiraannya. Ini sungguh melukai harga dirinya sebagai Pangeran Dunia Bawah, Lay Zhang yang termasyur. Ternyata Kyungsoo sulit dimenangkan juga.

***

Pangeran Sehun menyibak selimutnya. Wajahnya masih sangat pucat. Dia mengumpulkan kekuatan untuk bangkit dan berjalan menuju pintu.

"Di mana Pelayan Do? Mengapa dia belum kembali?" tanyanya ke kasim yang menjaga pintu.

Kasim itu menunduk dalam. "Mohon maafkan saya, Pangeran. Pelayan Do sedang ada di Balai Putra Mahkota."

"Apa? Mengapa ia ada di sana hujan-hujan begini?"

"Tadi saat upacara di Guejeongjeon Yang Mulia tiba-tiba meninggalkan tempat, menurut yang saya dengar beliau sedang tidak enak badan. Yang Mulia bertemu dengan Pelayan Do dan memintanya untuk membaca dongeng agar tidurya nyenyak."

[BL] SONG FOR THE PRINCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang