Episode 13

285 35 0
                                    

Hanya Bahan Taruhan

Balai Agung hari ini kembali mengadakan rapat kerajaan. Para menteri berbaris rapi di kanan dan kiri aula, juga bawahan dan abdi negara berbaris di belakang mereka. Raja duduk tegap di singgahsana besarnya. Juga Putra Mahkota yang bersimpuh di tengah aula.

"Hari Chilseok sudah dekat, dan juga tentang jeolilje untuk murid Sungkyunkwan yang tertunda karena masa berkabung Putri Mahkota. Aku ingin ujian dilaksanakan di hari Chilseok."

Mendadak aula menjadi gaduh. Para menteri dan pejabat saling bergumam karena perkataan Raja barusan. Perlu diketahui Chilseok adalah hari ketujuh bulan ketujuh kalender Lunisor yang diperingati sebagai hari kebahagiaan atas panen. Jeolilje yaitu pemeriksaan tes pemerintahan negara untuk para sarjana, dan Sungkyunkwan merupakan bangku pelajar tertinggi di era Joseon.

"Yang Mulia, jeolilje selalu dilaksanakan dengan perhitungan hari Yang, apalagi untuk murid Sungkyungkwan. Itu akan menjadi..." Perdana Menteri menghentikan kalimatnya, mencari kata yang tepat dan tidak lancang. "...hari yang berat bagi para sarjana."

"Benar, Yang Mulia. Sebaiknya kita lakukan di hari terpisah," tambah Sekertaris Kerajaan.

Raja masih tenang, tak terpengaruh sama sekali. Dia menatap dalam anaknya. "Bagaimana menurutmu, Putra Mahkota?"

Chanyeol terkesiap, dia tidak tahu bahwa ia dipanggil untuk hal ini. "Yang Mulia. Hari Chilseok adalah hari yang sakral begitu juga jeolilje bagi para sarjana. Kedua hari ini dipisah karena alasan sakral itu. Tapi... Yang Mulia. Saya rasa dilaksanakan di satu hari juga tidak masalah, itu juga akan menjadi ajang kepantasan bagi murid Sungkyunkwan bahwa mereka terbukti pintar dan bijak."

Raja tersenyum tipis, dia mendapat jawaban yang diharapkan dari putranya.

"Yang Mulia!" kali ini Mentri Byun yang bicara. "Putra hamba, Baekhyun, juga merupakan murid Sungkyunkwan dan hamba rasa dia tidak akan keberatan sama sekali tentang ini."

Raja mengangkat dagunya. "Baiklah. Kalau begitu jeolilje akan dilaksanakan pada hari Chilseok. Dan kau, Putra Mahkota, akan menangani ini."

"Yang Mulia!" Perdana Mentri berseru keberatan.

"Keputusanku sudah final," tukas Raja tegas. Kemudian dia kembali menatap Chanyeol. "Putra Mahkota, aku ingin kau yang mempersiapkan hari itu dan kau akan hadir bersama para penguji saat ujian murid-murid Sungkyunkwan."

Chanyeol tercekat. "Yang Mulia?"

"Kau adalah putra mahkota negeri ini. Aku akan mempertegas posisimu dan mengubur rumor aneh tentangmu. Sebaiknya tidak ada kesalahan kali ini. Aku tidak akan mentolerir lagi."

Chanyeol masih kaget, tapi dia amat senang. Ini seperti mendapat lagi kepercayaan ayahnya. "Ya, Yang Mulia. Seperti yang Anda minta."

***

Chanyeol duduk di kursi kesayangannya di aulanya sendiri. Dia membuka-buka buku panduan jeolilje. Terus fokus.

Kasim Han mendekat dan memberikan beberapa gulungan. "Yang Mulia, ini adalah cacatan ujian yang diberikan para penguji saat tes tahun kemarin," katanya riang. Senyum itu sangat lebar.

"Sepertinya kamu lebih senang ketimbang aku, Kasim Han," celetuk Chanyeol sambil membuka satu gulungan.

"Tidak bermaksud menyinggung, tapi hamba benar-benar senang. Sudah berhari-hari Raja menolak kunjungan Anda, tapi sekarang memberi Anda tugas yang cukup penting. Hamba sangat senang untuk Yang Mulia."

Chanyeol hanya melirik. Sebenarnya dia sangat senang, tapi dia masih tak pernah tersenyum. Dirinya juga sangat lemah karena hantu-hantu yang mengganggu tidurnya di setiap malam. Dia beralih memandang pilar kayu di sisi kiri aula. Di sana tempat biasa Kyungsoo berdiri seharian sambil menguap. Chanyeol tidak merindukannya, dia hanya teringat momen-momen di mana berdiri saja Kyungsoo sudah mengusir setan, teringat tingkah lancangnya yang tak kenal takut, dan nyanyian merdunya. Apakah kini Kyungsoo sedang bersama Pangeran Sehun?

[BL] SONG FOR THE PRINCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang