kini malam hari pun telah tiba, mereka memutuskan untuk makan malam bersama diruang keluarga.
naren tengah duduk dikursi yang menunggu makan malam datang, manatap heran bodyguard dengan pakaian serba hitamnya.
"woy juancok" panggil naren ke juan.
"nama gua juan not juancok"
"dih suka suka gua, saha lu ngatur ngatur"
"abangmu" jawab juan dengan santai.
"cih" decih naren.
"ada apa baby" tanya xander.
"itu orang yang disana apa kaga pegel kakinya dari tadi berdiri terus terusan" naren menunjuk bodyguard yang ada disetiap sudut ruangan mansion mewah itu.
"itu memang sudah menjadi tugas mereka" jelas xander.
"ohh tugas mereka berdiri sambil masang ekspresi datar ye bang" polos naren.
"iya baby" kata xander dengan mengelus rambut lebat naren.
"jadi ada ga bukti kalau gua bener bener anak kandung lu" naren berbicara ke alex dengan tidak sopan.
"berhenti menggunakan bahasa gaulmu baby" perintah alex.
"dih, saha lu"
"daddy mu" tekan alex.
"kalau gitu mana buktinya" naren mengangkat satu alisnya.
"nanti, sekarang lebih baik kita makan dulu"
tak lama maid datang dengan membawa makanan dan minuman.
"permisi tuan, ini makanannya" ramah maid tersebut.
"iya, taruh disitu"
"saya permisi" kata maid itu lalu pergi kedapur.
"buset ni makanan banyak bet, saha yang mau ngabisin" naren tercengo melihat banyak sekali makanan didepannya.
"tidak perlu dihabiskan jika sudah kenyang" santai alex.
naren mengambil nasi dan mengambil ayam bakar didepannya yang terlihat sangat penggiurkan.
saat naren ingin menyuap ayam bakar tersebut, naren melihat ke arah bodyguard yang berjaga dan ke arah joni, pengawal pribadi alex..
"bang makan bang" tawar naren ke bodyguard dan joni.
sedangkan yang ditawari hanya senyum sambil menganggukkan kepala.
lalu naren melahap makanannya dengan cepat seperti belum makan 1 minggu saja.
---
kini dimarkas gang alpice anggota inti alpice dibuat panik, pasalnya ini sudah larut malam dan naren tidak datang datang.
"naren kemana si ko dari tadi ga nyampe nyampe, udah malem loh sekarang" khawatir arya.
tuttt nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi cobalah beberapa saat lagi.
"kan cok gua dari tadi telfonin naren juga no nya ga aktif" kata haidar.
"naren lu dimana, jangan buat gua khawatir" batin samid yang dari tadi mundar mandir tak jelas.
"mid gua tau lu khawatir tapi jangan bulak balik juga, gua puyeng liatnya" kata ridwan.
samid tidak mendengar perkataan ridwan, ia menuju pintu untuk pergi mencari naren. namun saat ia membuka pintu ia masuk kembali kedalam markas.
jlarr
diluar sedang hujan deras, pikiran anggota inti alpice semakin dibuat khawatir dengan keadaan naren saat ini.
"tuhan lindungilah naren, jangan biarkan naren terluka sedikitpun" doa samid dalam hati.
"hujan semakin deras, ga mungkin kan kita hujan hujanan pulangnya" kata ilham.
"gimana malam ini kita nginep dulu dimarkas, besok kita izin ga sekolah buat cari naren gimana?" tanya dilan dan di setujui oleh anggota yang lain.
"semoga lu baik baik aja ren" ucap dilan dalam hati.
---
kini naren dan yang lain sudah menyelesaikan acara makan malamnya.
"udah selesai sekarang mana buktinya?" tanya naren.
"joni?" panggil alex yang meminta surat hasil tes dna yang ia buat waktu itu.
"ini tuan" joni mengasih surat itu ke alex.
"lihat dan bacalah dengan teliti baby"
setelah alex mengasih surat hasil tes dna ke naren, naren melongo tak percaya.
"gua ga percaya, ini pasti palsukan?
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENZA ALEXANDER
Teen Fictionseorang remaja bernama narenza a, yang mengira ia sebatangkara tak menyangka suatu hari ada seorang pria gagah nan rupawan mengaku sebagai daddy dan abangnya. ia memiliki gang alpice yang beranggota inti 7 orang yaitu narenza sebagai ketua, arya, di...