puk
suara dari kepala xandrio yang di pukul pelan oleh alex.
puk
xandrio yang tak terima kepala nya di pukul oleh alex, memukul balik kepala alex pelan.
"apa kau serius menanyakan hal itu kepada baby?" tanya alex.
"aku hanya bertanya, dad"
"mustahil jika baby mengetahui keberadaan kunci giok putih, tapi kenapa firasat ku baby mengetahui sesuatu" batin xandrio yang memperhatikan wajah naren.
"DORRR" teriak juan dari belakang yang berusaha mengagetkan naren, dan xander yang diam di samping nya.
naren berbalik menghadap juan dan xander.
"ko ga kaget, ren?" heran juan.
"HUWAAA, ayam ayam kaget" naren yang berpura pura kaget.
"telat telat" ucap juan.
"dari tadi abang cari cari, ternyata pada di sini" kata xander.
"udah mau jam tujuh, ayo berangkat baby, sebelum terlambat" ajak xander.
"ayo, bang"
naren salim kepada alex, abraham, dan xandrio, di ikuti xander dan juan.
"baby, mau abang antar ke sekolah?" tanya xandrio.
xander yang mendengar itu pun segera menyahut "gausah bang, baby biar sama kita aja"
"oke"
sekarang naren, xander, dan juan berada di gerbang depan mansion alexander, dan ingin memasuki mobil untuk pergi sekolah.
"biar abang yang nyetir, baby, duduk samping abang, juan, kau di belakang" kata xander.
saat naren ingin ingin memasuki pintu depan mobil, juan menarik tangan naren.
"jangan ren, bang xander bau belum mandi, mending duduk ama gua di belakang" kata juan yang langsung mendapatkan tatapan sinis dari xander.
juan menarik tangan kanan naren untuk duduk di belakang bersamanya, dan xander manarik tangan kiri naren untuk duduk bersama nya juga.
terjadilah tarik menarik antara juan dan xander yang berusaha memperebutkan naren.
"ishhh" naren menarik kedua tangan nya agar terlepas dari genggaman mereka.
xander dan juan melihat ke arah naren.
"mending kalian suit dah, yang menang bisa duduk bareng naren yang tampan ini"
xander dan juan pun menuruti ide naren, dan akhir nya yang menang adalah xander, xander memberi tatapan mengejek kepada juan.
"silahkan, baby" xander membukakan pintu mobil untuk naren, dan baru xander membukakan pintu untuk diri nya sendiri.
tetapi saat juan ingin masuk ke dalam mobil "woaanjing, lu berdua ngapain di mari" teriak juan yang melihat alva dan alvi sudah duduk di dalam mobil milik abang nya.
xander dan naren yang mendengar juan berteriak langsung melihat kebelakang, melihat juan sekaligus alva dan alvi.
"kami ingin ikut bersama, baby" ucap alva kepada juan.
"apaan, ga ga, keluar kalian sekarang" juan mengusir alva dan alvi.
"paan si, baby nya aja ga keberatan kita ikut" balas alvi.
juan melihat ke arah naren.
"udah, biarin ae ngab dia ikut" kata naren ke juan.
juan yang mendengar perkataan naren, melihat ke arah xander, xander yang merasa di tatap oleh juan, membalikkan badan nya ke dapan.
brakkk
juan menutup pintu mobil itu dengan sangat kencang, setelah ia masuk, juan menghadap jendela kaca mobil, tak ingin melihat keberadaan alva dan alvi yang berada di samping nya.
"miris bet, udah ga bisa duduk bareng naren, malah duduk bareng si dua bekicot ini" batin juan melihat ke wajah alvi.
seakan sadar di tatap juan, alvi menatap juan balik.
"apa bro? gua tau muka gua ganteng, liatin nya santai aja dong" ucap alvi pede.
"muka lu mirip beruk" juan yang jijik dengan alvi yang makin menjadi jadi, menggaplok wajah alvi.
dan terjadi tragedi saling gaplok menggaplok, naren melihat alvi dan juan saling memegang muka (menampar) dari kaca depan berkata.
"khem, cie ciee, ekhem" naren yang sedikit berdehem.
"REN/BABY" ucap juan dan alvi bersamaan.
"bersyandaaa~ bersyanda~~" kata naren sambil meliuk liukkan tangan nya, berusaha mengikuti gerakan nada nya.
sedangkan xander dan alva hanya terkekeh pelan, tidak heran lagi, pikir mereka.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENZA ALEXANDER
Teen Fictionseorang remaja bernama narenza a, yang mengira ia sebatangkara tak menyangka suatu hari ada seorang pria gagah nan rupawan mengaku sebagai daddy dan abangnya. ia memiliki gang alpice yang beranggota inti 7 orang yaitu narenza sebagai ketua, arya, di...