30

4.7K 213 0
                                    

malam hari pun tiba.

matahari yang sudah mulai tak menampakan diri nya lagi, dan di gantikan dengan bulan dan bintang yang terang benderang, sangatlah indah.

saat ini alex, xandrio, xander, juan, virgo, alva, alvi, dan tentu saja naren, sedang berada di ruang keluarga.

mereka sedang menemani naren bermain, hingga permainan itu pun berhenti.

"daddy" panggil naren.

"ya, kenapa baby? jawab alex.

"besok naren sekolah kan? daddy udah janji loh" naren yang rindu dengan suasana sekolah nya.

"baby, baby yakin ingin bersekolah kembali?" tanya alex, sambil menatap naren.

"sangat amatlah yakin, daddy" naren menatap mata alex dengan jarak yang amat dekat.

"baby, apa baby tidak capek sekolah disana? bagaimana kalau baby sekolah dirumah saja, biar abang carikan baby guru untuk homeschool" tanya xandrio.

naren menggeleng gelengkan kepala nya, pertanda ia tidak setuju, sangat tidak setuju.

"gamau bang, naren mau sekolah di alexander school aja, gamau di rumah" naren mulai mengeluarkan muka muka melas nya.

"gua kan masi mau ngerasain makan seblak level 10 di campur nasi, ya kali mau dikurung, di kira gua tahanan apa ya" batin naren.

keluar mansion saja sangat tidak di perbolehkan dan sangat di jaga ketat oleh para bodyguard, bagaimana bisa abang nya mengajak naren untuk homeschool, bisa bisa naren tidak bisa melihat dunia luar lagi.

selama naren merayu alex dan xandrio untuk memperbolehkan nya untuk kembali bersekolah. xander, juan, virgo, alva, dan alvi sama sekali tidak ada sepatah kata pun untuk membantu naren.

sebenarnya xander yang melihat naren berniat ingin sekali membantu nya untuk menolak ucapan abang nya, xandrio.

tetapi sudah di pastikan xander akan kalah, selama ini perkataan xandrio tidak bisa dan tidak ingin di bantah oleh siapa pun.

"baby" panggil abraham yang baru saja pulang dari urusaan nya.

naren yang melihat kedatangan abraham, segera berlari ke arah nya, berniat meminta bantuan untuk membujuk alex dan xandrio.

abraham yang melihat naren berlari ke arah nya, segera menangkap nya, tetapi tidak sampai menggendongnya hanya saja berniat untuk menghentikan naren dari berlari nya.

alex dan xandrio yang melihat naren menuju sang opa hanya diam, memperhatikan apa yang ingin di lakukan oleh sang bungsu.

"opaaaaaaa" naren memeluk sang opa.

"naren sangat rindu opa" ucap naren dramatis, sambil mempererat pelukan tersebut.

abraham yang mendapat pelukan yang sangat erat dari sang baby, tentu saja sangat senang.

"ada apa baby, opa juga sangat merindukan kelinci yang nakal ini" mencubit pipi naren dengan lembut.

naren melepaskan pelukan tersebut, berniat untuk langsung kasi tau niat nya.

tetapi sebelum itu.

"baby, besok baby tidak usah lagi bersekolah panas panasan" ucap abraham.

deggg

detak jantung naren berdetak 2 kali lebih cepat dari sebelum nya, perasaan nya mulai tidak enak.

"maksud opa apa?" tanya naren, berusaha memastikan pikiran nya tidak benar.

"ya, opa sudah mencarikan guru untuk besok dan seterus nya baby belajar di mansion" ucap abraham dengan tersenyum.

hancur sudah niat naren untuk meminta pertolongan kepada sang opa.

"ku kira yang satu ini berbeda, ternyata sama saja" batin naren miris.

"kenapa opa ga minta persetujuan dari  naren dulu?" tanya naren.

"tidak perlu baby, ini sudah di rencanakan oleh kami bersama dari hari hari sebelum nya" jawab abraham sambil melihat ke arah alex, xandrio, xander, juan, virgo, alva, dan alvi.

"... kami bersama ya?" naren melihat ke arah mereka yang ternyata sedari tadi sedang memperhatikan dirinya.

sudah di pastikan di sini tidak ada yang memiliki hati nurani, pikir naren.

naren yang tak bisa menahan rasa sesak di dada nya pun meneteskan air mata nya yang sedari tadi ia tahan, ia yang tak tau harus berbuat apalagi berlari ke arah kamar nya menggunakan tangga, sembari terisak kecil di setiap anak tangga yang ia taiki.

tentu saja itu tak luput dari hadapan mereka.

braggg

suara bantingan pintu kamar naren, yang terdengar sampai lantai bawah.

"BABYYY" teriak mereka bersamaan.

"sekarang daddy lihat, apa daddy tega memperlakukan naren semau nya, tanpa memikirkan terlebih dulu perasaan nya?" tanya xander dengan nada sedikit tinggi yang sedari tadi ia tahan.

"ini semua demi kebaikan baby sendiri, di luar sana banyak sekali musuh musuh keluarga alexander yang ingin sekali melenyapkan seluruh keluarga kita" jawab alex tenang berusaha tidak meninggikan nada suara nya seperti xander.

"itu benar xander, apalagi setelah mereka mengetahui bahwa bungsu alexander sudah ketemu, baby bisa saja di jadikan bahan kelemahan kita" ucap virgo yang sedari tadi menyimak.

"persetan dengan musuh, kalian bisa saja menjaga baby dengan menggunakan seluruh bodyguard yang kalian punya, kalian tidak suka bukan jika senyuman indah baby menghilang karna perbuatan kalian? daddy juga tidak mau kan sikap baby ke kalian berubah?" jelas xander sambil menggunakan nada tinggi nya.

pranggg

"BABYYY" panggil mereka semua bersamaan, sambil berlari ke arah kamar naren.

saat ini naren sudah sangat merindukan anggota alpice.

"ternyata bener kata dilan, rindu itu berat, kamu ga akan kuat, biar aku saja" batin naren ngelantur.

BERSAMBUNG...

NARENZA ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang