34

3.7K 184 0
                                    

seakan tidak sadar, sudah terhitung setengah jam mereka yang sedari tadi memandang wajah naren yang ada di depan nya, yang menurut mereka sangat candu memandang wajah naren.

naren sudah mulai mengantuk karena ini sudah larut malam, hati nya sedih karena tidak di izinkan sekolah oleh keluarga nya sendiri, kaki nya ngilu dan sakit setelah di obati karena terkena pecahan beling.

naren ingin membuka suara kepada mereka bahwa ia saat ini sudah sangat ngantuk, tetapi ia segan untuk melakukan nya.

naren terhuyung ke samping karena tidak tahan menahan ngantuk, yang hampir saja kepala naren terkena dinding kamar nya sendiri, tetapi untung saja juan menyadari bahwa adik nya sudah sangat mengantuk.

juan menangkap badan kecil naren, lalu membisikkan "eling ren eling" bisik nya.

"lu yang eling ogeb" bisik naren balik.

setelah itu naren mendorong badan bongsor juan.

naren melihat alex berjalan ke luar dari kamar naren, dan di ikuti oleh abraham, virgo, alva, alvi, xandrio, dan xander, kecuali juan yang setia menemani naren duduk di samping kasur nya, ia merebahkan diri nya di kasur dan mengabaikan juan.

tetapi saat ia ingin menutup mata nya ke alam mimpi.

alex kembali masuk ke dalam kamar naren dengan membawa seragam dan tas sekolah, yang membuat ia bangun dari rebahan nya untuk melihat apa yang ingin daddy nya lakukan.

bukan nya naren tak tau apa yang di maksud sang daddy, hanya saja ia tidak ingin ke geer an.

naren melihat ke arah juan, dan melihat juan tersenyum ke arah nya.

"apa yang ada di pikiran lu, itu bener ren" ucap juan yang tak berhenti menunjukkan senyuman nya.

lalu naren kembali melihat ke arah alex.

"kami semua sudah membicarakan itu, dan kali ini kami percaya padamu, baby" ucap alex sambil menaro tas dan seragam naren yang besok ia pakai di atas meja.

alex berjongkok di hadapan naren, mencium luka yang ada di lutut naren yang sudah di balut dengan perban.

setelah itu alex dan juan meninggalkan naren yang masih memandangi nya heran, alex keluar dari kamar itu dengan senyuman tipis.

naren yang melihat alex dan juan sudah sepenuh nya keluar dari kamar, memutuskan untuk mengecek tas yang baru daddy nya bawa.

saat naren ingin bangun dari duduk nya, seseorang mengetuk pintu itu dan membuka nya.

naren melihat xandrio membawa dompet berwarna pink dan xander yang membawa segelas susu hangat masuk ke dalam kamar nya.

"baby" panggil xandrio dan xander bersamaan.

"sebelum tidur, biasakanlah meminum susu, baby" ucap xander sambil mengasih gelas yang berisi susu hangat itu.

naren mengambil susu itu lalu meminum nya hingga tak tersisa, lalu mengasih kembali gelas itu kepada xander.

"makasih, bang" ucap naren.

"tidak masalah, baby" balas xander.

"baby, besok baby akan bersekolah, benar?" tanya xandrio.

"iya bang" jawab naren yang menunjukkan senyuman indah dan manis nya.

xandrio mengasih dompet berwarna pink itu kepada naren. "untuk baby besok, kalau kurang minta saja ke abang"

naren melihat apa yang ada di dalam dompet itu, naren melihat terdapat 3 buah black card dan 10 lembar uang seratus ribu.

"kalau ini mimpi, tolong jangan bangunin gua" batin naren yang terkejut dengan apa yang ia lihat di dalam dompet berwarna pink itu.

"baby sudah tau kan bagaimana cara menggunakan nya?" tanya xander.

naren hanya mengangguk dan menatap lagi isi dompet itu.

"baby" panggil xander.

"bang, abang dapet dari mana black card nya, banyak banget, buat naren satu aja udah lebih dari cukup" ucap naren.

"satu dari daddy, satu nya dari opa, dan satu nya lagi dari papa" jawab xander enteng.

"oke, gua lupa sekarang gua anak horkay" batin naren.

"sudah larut malam, jangan sampai hari pertama kembali masuk sekolah telat, waktu nya tidur, baby" ucap xandrio.

naren berdiri dari duduk nya, lalu memeluk xandrio dan xander, yang di balas pelukan hangat dan kecupan manis di dahi naren, lalu mereka berdua keluar dari kamar naren.

naren menaro dompet itu di dalam lemari milik nya dan mengambil selembar uang seratus ribu untuk ia jajan besok, ia menaro di dalam tas milik nya.

naren berjalan menuju kasur nya untuk kembali merebahkan tubuh nya, memejamkan kedua mata nya, lalu tertidur pulas menuju alam mimpi.

BERSAMBUNG...








NARENZA ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang