20

6.1K 256 1
                                    

naren memandangi wajah juan, tampak nya juan belum sadar jika naren sudah bangun dan memperhatikan wajah nya.

saat juan ingin memalingkan wajah nya ke arah naren tertidur.

"GOBLOG SETAN, anjir dongo lu ren hampir jantung gua kaga copot" oceh juan yang kaget.

"khem" dehem xander.

"mau abang disiplinkan mulut mu juan?" tanya xander datar tapi terkesan menyeramkan bagi juan.

"hehe keceplosan bang" alasan juan sambil cengengesan.

xander hanya menatap juan, juan yang di tatap seperti itu oleh xander langsung menghadap naren.

"ahahahahahahaha mampus maneh" bisik naren pelan yang hanya di dengar oleh juan.

"b a ba c o cot bacot" balas juan membisikan naren.

virgo yang sedari tadi masih ada di ruangan itupun angkat bicara kepada xander.

"xander" panggil virgo.

"hmm?"

"baby sudah ketemu, bukankah lebih baik baby tinggal di mansion ku? pasalnya daddy mu dan kalian sangat sibuk pasti tidak akan punya waktu untuk mengurus baby" kata virgo dengan sedikit nada mengejek nya, ntah lah tapi menurut juan itu terlihat menjijikan.

"hey pak tua dengar nih, tidak kah kau cukup dengan kedua anak mu? mengapa kau ingin mengambil naren. dan juga naren tidak berhak ikut dengan mu karna baby adalah anak dari daddy alex" balas xander mengikuti nada yang tadi virgo pakai.

"oh ya, juan"

"ya bang?"

"bukankah lebih baik kita kasih tau daddy dan bang xandrio kalau pak tua ini mau membawa baby bersamanya?" tanya xander ke juan main main.

"boleh juga bang" di akhiri dengan kekehan xander dan juan.

tak lama virgo pergi dari ruangan vvip itu menuju tempat kerja nya.

"seperti nya akan sulit mengambil hati baby, aku harus lebih memberi perhatian lebih pada nya agar baby ingin ikut denganku ke mansion ku" batin virgo.

---

"selamat pagi anak anak" sapa bu yayu yang baru saja masuk ke dalam kelas.

"pagi buuu" jawab murid murid di kelas.

setelah bu yayu duduk di kursi nya dan mulai mengabsen nama nama murid di kelas itu.

"narenza a" yang mulai memanggil nama naren.

tidak ada jawaban dari yang di panggil.

"narenza?" panggil bu yayu sekali lagi.

"naren belum ketemu bu" jawab digo, ia adalah ketua kelas.

"ternyata benar naren sangat berpengaruh bagi teman teman nya, pantas saja ku lihat mereka sangat murung" batin bu yayu sambil melihat ke arah inti alpice.

bu yayu mulai melanjutkan mengabsen seisi murid kelas.
setelah selesai bu yayu menyuruh para anak murid nya mendoakan naren suapa cepat ketemu.

"anak anak mari kita doakan naren suapa cepat ketemu dan bisa belajar lagi bersama kita di sini" kata bu yayu.

doa di mulai yang di pimpin oleh bu yayu.

"Bismillaahi ya haadiyaddholaal wa rooddaddhoollati urdud ‘alaa dhoolatii bi’izzatika wa sulthoonika fa innahaa min ‘athoo'ika wa fadhlika"

"dengan menyebut nama Allah Wahai Pemberi Petunjuk kesesatan dan Yang Mengembalikan sesuatu yang hilang. Kembalikanlah kepadaku sesuatu yang hilang itu dengan sifat KemuliaanMu, KuasaMu dari pemberianMu dan anugerahMu"

"AAMIIN" kompak seisi kelas.

"gua harap lu cepet ketemu ren, anak anak ga ada lu jadi makin parah" batin dilan.

"oke anak anak sekarang kita buka pembelajaran ini dengan membaca basmalah"

"bismillahirohmanirahim"

"dan doa sebelum belajar"

"Rodhitu billahi robba wabil islami dina wabi muhammadin nabiyya warasula, rabbii zidnii 'ilmaan warzuqnii fahmaan"

"aku ridha Allah swt sebagai Tuhanku, dan Islam sebagai agamaku, dan Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasulku. Ya Allah tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pemahaman yang baik"

"AAMIIN"

"oke sekarang kumpulkan pr yang minggu lalu ibu suruh kerjakan, dan yang tidak mengerjakan berdiri di lapangan selama pelajaran ibu berjalan"

"mampus gua belum ngejain lagi, ah asu asu"

BERSAMBUNG...







NARENZA ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang