saat ini jam istirahat telah tiba, para anggota inti alpice sedang menikmati jajanan nya di kantin sekolah, kecuali naren yang membawa bekal.
"eh, kek nya enak tuh dar , bagi dong" naren yang tergiur oleh seblak milik haidar.
"pedes ren, perut lu nanti mules"
"dikittt aja" rayu naren agar di bolehi menyicipi seblak pedas itu.
samid yang melihat naren terus menerus kekeh untuk menyicipi seblak punya haidar, mengkode anggota inti alpice untuk berpura pura memasang ekspresi kepedesan, yang awal nya memakan seblak itu biasa biasa saja tanpa ekspresi, menjadi seakan akan menjadi sangat pedas.
"lah iya, ga jadi dah" ucap naren lalu kembali memakan bekal nya.
dilan yang merasa sedikit merasa lidah nya terbakar akibar seblak yang pedas, meminum air.
"uhuk uhuk" dilan tersedak air karena teringat sesuatu.
"ren" panggil dilan.
"hah?"
"bukan nya lu jam istitahat mau di jemput abang lu, mampus dah tu"
"anjir lupa, tapi biarin lah" "emang nya kenapa kalo ga bareng bang xander sama si juancok, gua kan juga mau sama temen temen gua" batin naren.
"duh pen kencing lagi, gua ke toilet dulu ye"
naren yang merasa sudah tidak bisa lagi menahan nya, memutuskan untuk segera ke toilet, tetapi saat ia hendak berdiri tangan nya di genggam oleh seseorang.
naren berbalik untuk melihat orang itu.
"gua ikut"
"gausah, gua bisa sendiri"
"gua juga pengen ke toilet"
oke, sangat memalukan, naren kira samid ingin mengantarkan nya ke toilet, ternyata samid ingin buang hajat juga.
samid menggandeng tangan kecil naren untuk pergi ke toilet bersama.
toilet sekolah alexander agak jauh dari kantin, yang harus melewati lorong untuk menuju toilet.
saat mereka melewati lorong tersebut, mereka tidak sadar bahwa ada yang mengikuti dan memperhatikan mereka secara diam diam sedari tadi di kantin.
"susah bos, naren kemana mana selalu di intilin inti alpice, ke toilet aja si samid ikut" ucap aldi.
"ssttt lu jangan berisik ego, ntar ketahuan" ucap jaki yang kesal terhadap aldi.
sedangkan alpha hanya fokus terhadap naren dan samid, berbeda dengan aldo yang ingin sekali menggampar aldi dan jaki karena sangatlah berisik sedari tadi.
saat samid sudah lebih dulu selesai buang hajat, samid mendapatkan pesan dari seseorang.
ting
xander
info penting, rooftop sekarangyou
oksetelah samid membaca chat dari xander, samid langsung bergegas menuju rooftop, tak lupa memberi tahu naren terlebih dulu.
"ren, lu bisa balik ke kantin sendiri kan? gua ada urusan bentar" ucap samid dari balik pintu toilet.
"bisa bisa" balas naren.
"nih bang, good luck" ucap bintang sambil mengasih susu kotak dan boneka moomin kepada alpha yang melihat naren keluar dari toilet sendiri.
"mangattt boss" ucap aldo, aldi, dan jaki.
sebelum alpha tiba, naren melihat sekeliling area toilet, merasakan hawa hawa tidak enak di sekeliling nya.
karena tak ingin berlama lama di area toilet, naren segera pergi dari situ menuju kantin, tetapi saat ia melangkahkan kaki nya ke depan, alpha memegang pundak naren.
"anj- jurig" naren yang terkejut ingin berlari, tetapi tangan naren sudah di pegang terlebih dulu oleh alpha.
"si anying, lepas setan gua masi mao idup" ucap naren dengan kedua mata yang tertutup rapat, yang masi berusaha melepaskan pegangan tangan alpha, tanpa melihat ke belakang.
"pftt- naren anj, komuk nya" aldi dan jaki yang tidak bisa menahan tawa nya melihat ekspresi naren.
"lu berdua awas aja kalo ketahuan, gua gampar" ucap bintang dari balik pintu toilet.
"gua orang bukan setan" ucap alpha sambil membalikkan badan naren menghadap nya.
naren membuka perlahan kedua mata nya, tetapi bukan alpha yang pertama kali naren lihat, melainkan boneka kudanil yang gembrot, moomin.
alpha mengikuti arah mata naren yang tertuju kepada moomin, "lu suka?" tanya alpha.
naren menganggukkan kepala nya dengan semangat, sambil tersenyum indah.
tidak, alpha tidak sanggup melihat senyuman naren, sangat manis, tetapi masih ia tahan demi berlama lama dengan naren.
"nih ambil, buat lu" alpha menyerahkan boneka dan susu kotak itu kepada naren.
"eh, beneran buat gua nih? makasiii orang baik" ucap naren yang semakin memperlebar senyuman nya hingga menampakkan gigi nya.
merah sudah kedua telinga alpha, ia sudah benar benar tidak kuat menahan senyuman manis itu, ia segera pergi dari area toilet, meninggalkan naren sendirian di sana.
aldo, aldi, jaki, dan bintang yang melihat alpha meninggalkan area toilet, ikut pergi meninggalkan naren.
saking senang nya mendapatkan boneka moomin, naren melupakan sesuatu.
"bentar, tadi yang ngasih saha anjir, lupa nanya nama lagi"
"bomat lah, yang penting koleksi moomin gua bertambah, uhuy" naren pergi dari area toilet menuju kantin sambil meloncat loncat, memeluk boneka moomin itu dan meminum susu kotak yang di beri alpha.
menghiraukan pekikkan dan teriakan gemas dari siswa siswi yang melihat nya.
bruk
saat sudah mulai sampai area kantin, naren di tabrak seseorang siswi, menyebabkan lutut nya terbentur batu yang sedikit tajam.
ringisan dari naren terdengar jelas, tetapi ia tidak peduli, yang hanya ia pedulikan saat ini hanyalah keadaan moomin nya sekarang yang sudah kotor terkena genangan air yang kotor.
"HEH, lo kalo jalan pake dong mata nya, liat kan seragam gua jadi kena susu lo" ucap siswi itu yang tertulis saista di seragam nya.
"tau tuh, ke senggol dikit doang udah luka, letoy" ucap imel.
keadaan kantin yang tadi nya sangat sepi, seketika berubah menjadi sangat ramai dan berisik.
anggota inti alpice yang tadi nya menikmati seblak mulai menanyakan apa yang terjadi, dan betapa terkejut nya mereka saat mendengar nama naren, mereka segera menghampiri nya.
"ASTAGA DEGEM GUEEE" teriak zahra yang segera berlari menghampiri degem nya tersayang, naren.
BERSAMBUNG...

KAMU SEDANG MEMBACA
NARENZA ALEXANDER
Teen Fictionseorang remaja bernama narenza a, yang mengira ia sebatangkara tak menyangka suatu hari ada seorang pria gagah nan rupawan mengaku sebagai daddy dan abangnya. ia memiliki gang alpice yang beranggota inti 7 orang yaitu narenza sebagai ketua, arya, di...