"bang" panggil naren.
"apa baby/ren" jawab mereka bersamaan.
"dih pede lu, gw manggil bang xander juga"
"yee mana gw tau, lu manggil nya bang doang"
"nyenyenyenyenyenyenye" kata naren sambil memonyongkan bibir nya, minta di sentil.
juan mengambil mulut naren yang sedang menyenyenye.
"cuihh, tangan lu bau terasi juancok"
"adek biadab, sopan dikit gw gini gini juga abang lu" kesal juan tuh.
"mak eakk?"
"eakk"
"giliran sama bang xandrio, bang xander sopan, lah ama gw, seperti nak dajjal" batin juan.
"baby, kenapa hm?" xander menatap naren.
"ini tangan naren kapan dibuka infus an nya, sengklek ni tangan lama lama" sambil menggoyangkan tangan nya pelan.
"pfttt sengklek di kata-" belum selesai juan menyelesaikan omongan nya sudah di potong oleh naren.
"diem lu juancok, suara lu ga enak anjir kek toa meledug" ejek naren.
saat juan ingin membalas perkataan naren, ia mengurungkan niat nya karna sudah di tatap oleh mata tajam milik xander.
naren yang melihat juan hanya diam ingin kembali mengejek nya tapi ia mengikuti arah mata juan yang di mana ia melihat tatapan mata xander yang tajam.
"sekira nya baby sudah sembuh, dokter akan membuka nya" jawab xander.
"hmm oke" singkat naren.
"lah, oke doang? gw kira bakal ada drama nangis, histeris, kejang kejang" kata juan dalam hati.
"gw mah kaga alay bang" kata naren yang tau isi hati juan.
"karep mu lah"
---
dorr dorr
dorr
kini alex dan xandrio sedang menikmati tontonan di depan nya bersama dengan abrisam.
kini semua bodyguard alex dan abrisam telah tumbang ke tanah.
"sudah cukup main main nya, sekarang katakan apa mau mu?" kata xandrio yang sudah mulai bosan.
"haha mau ku? serahkan bungsu mu kepada ku" kata abrisam.
"juan? ambil lah anak itu bahkan sangat susah untuk di atur" kata alex.
"narenza alexander" tekan abrisam disetiap kata nya.
"jangan pikir aku tidak mengetahui bahwa bungsu mu telah ditemukan"
"dan kau pikir aku akan dengan suka rela menyerahkan adik ku wahai pak tua? dalam mimpi mu" saat xandrio ingin mendekati kursi abrisam duduk.
tiba tiba ada sekitar 10 orang berbaju hitam dan berbadan besar yang diduga itu adalah beberapa bodyguard abrisam menodongkan pistol ke arah xandrio dan alex.
"aku pikir kau tidak sepengucut itu untuk membawa bodyguard cadangan, abrisam" ucap alex santai tapi terkesan dingin.
abrisam mengisyarat kan bodyguard nya untuk menyerang alex dan xandrio.
saat alex dan xandrio sedang melawan bodyguard milik abrisam, abrisam bersiul untuk mengalihkan perhatian alex dan xandrio.
tetapi yang namanya alex dan xandrio, mereka sama sekali tidak terkecoh dengan suara siulan itu dan melanjutkan perlawanan nya.
saat alex ingin menuju abrisam, alex tidak mengetahui dibelakang nya ada bodyguard abrisam sedang berjalan ke arah nya yang ingin memukul nya dengan batu.
xandrio yang melihat itu segera mengambil pistol dari tangan bodyguard abrisam yang sudah tak bernyawa.
dorr
lalu menembak orang itu tepat mengenai kepalannya.
abrisam yang tau semua bodyguard yang ia bawa telah mati di hadapan nya berniat ingin kabur dari tempat itu, tetapi sudah dulu di cegat oleh orang di depan nya.
"tampak nya buru buru sekali pak tua" kata xandrio yang ingin menembak abrisam.
alex yang melihat xandrio ingin menembak abrisam, menurunkan pistol yang xandrio pegang.
xandrio mengangkat satu alis nya.
"yang satu ini biar daddy yang urus"
setelah mendengar itu xandrio pergi meninggalkan alex seorang diri di markas bersama mayat mayat yang beserakan itu.
alex menembak kaki abrisam, lalu mengikat nya pada sebuah tiang.
alex menelepon joni.
"ada apa tuan?"
"datang ke markas lalu ambil bagian penting dari mayat mayat ini, jual ke pasar ilegal"
"untuk abrisam, potong kepala nya dan kau taro di ruang pribadi ku sebagai hiasan, dan bagian badan nya buang ke kandang tangxin"
"baik tuan"
lalu panggilan telepon pun dimatikan.
tangxin adalah nama harimau milik alex yang sudah sedari kecil ia rawat.
BERSAMBUNG...

KAMU SEDANG MEMBACA
NARENZA ALEXANDER
Teen Fictionseorang remaja bernama narenza a, yang mengira ia sebatangkara tak menyangka suatu hari ada seorang pria gagah nan rupawan mengaku sebagai daddy dan abangnya. ia memiliki gang alpice yang beranggota inti 7 orang yaitu narenza sebagai ketua, arya, di...