sekarang alex sedang bersantai sambil memikirkan ucapan kedua putranya, apakah benar bungsunya yang selama ini ia cari cari bersekolah disekolah punyanya.
alex memutuskan untuk menelepon pengawal pribadinya untuk mencari tau tentang naren.
"joni" panggil alex dengan nada dinginnya.
"ya tuan"
"cari tau informasi tentang narenza a kelas 10, yang bersekolah di alexander school"
"baik tuan"
setelah itupun panggilan telepon dimatikan oleh alex.
"daddy harap itu kau boy"
BRAKKK
alex yang terkejut langsung menatap pintu ruangan kerjanya, siapa yang membuka pintu dengan kasar sangat tidak sopan.
"juan, ketuklah pintu terlebih dulu sebelum kau masuk" geram alex
"hehe sorry dad"
"ada apa kau tergesa gesa"
"kapan kita akan menjemput baby, dad aku sudah tidak sabar"
"besok kita akan menjemputnya biarkan hari ini ia bebas bersenang senang sebelum baby benar benar kita jaga dengat ketat, dan soal abangmu xandrio biarlah ia tidak tau soal baby"
"kenapa?" heran juan.
"saat abang sulungmu mendapat kabar bahwa adik bungsunya sudah ketemu, bukankah ia akan segera pulang ke indonesia? biarlah ia sedikit lama disana dan menyelesaikan terlebih dulu pekerjaannya" jelas alex panjang lebar.
"bener juga dad kalau bang xandrio pulang pasti dia akan menempel ke baby naren sepanjang waktu"
sehabis mengatakan itu ia berjalan keluar ruangan dengan menutup pintu ruangan dengan kencang
BRAKK
"JUANNN" teriak alex dari dalam, dan tak ada jawaban dari yang ia teriaki. "hahh benar benar anak itu" helaan nafas alex yang tak habis pikir dengan kelakuan juan.
---
"WOYY MAJU LO KAMPRET" teriak dilan sambil membawa balok kayu segede gaban.
"LO YANG MAJU SINI" teriak salah satu anggota gang avver.
"HEH BELEGUG LO LAH, KAN LO YANG NGAJAK TAURAN" tak terima dilan.
"BODO AMAT BILANG AJA LO TAKUT KAN"
"NI MAU TAURAN APA MAU ADU BACOT SI" kesal haidar.
ya seluruh gang alpice kecuali samid dan gang avver saat ini memang sedang tauran abal abal dijalanan yang sepi. samid tidak ikut karna ia sedang belajar untuk mempersiapkan lomba olimpiade matematika.
tetapi disaat kedua gang itu beradu mulut, ada seseorang yang sedang mengawasi dari atas pohon mangga sambil menikmati manisnya mangga tersebut.
"WOY KAWAN KAWANKU TERCINGTAH SEMANGAT TAURANNYE, GUA AWASIN DARI SINI" teriak naren dari atas pohon mangga dengan mulutnya yang masih belepotan mangga matengnya itu.
"SYAPP BOSSKUH, SISAIN MANGGANYA SATU BUAT GUA COK JANGAN DIMAKAN SEMUA" balas ridwan yang tak kalah teriak dari bawah yang sedang adu bacok dengan anggota gang avver.
saat sedang enak enaknya menikmati mangga yang manis, naren dikejutkan oleh seseorang yang melempar ketapel dari bawah.
"jancok ape nih lagi enak enak juga" kesal naren yang melempar asal mangganya sambil turun dari atas pohon dan menghampiri kedua gang tersebut.
gang avver yang melihat bocah ditengah tengah tauranpun langsung terdiam heran.
"woy bocah ngapain lu dimari, pulang sono nanti dicariin emak" kata sang lawan.
"bocah bocah, gua tuh ketuanya disini" sambil melipatkan kedua tangannya
para anggota avver pun memekik gemas melihat bocah didepannya itu tapi ditutupi dengan wajah yang sangat datar.
"udah lah gua dah bosen disini, pulang yuk lan" sambil menarik tangan dilan.
gang alpice yang mendengar itupun langsung membubarkan diri dari tempat itu. sedangkan gang avver terheran heran dengan apa yang baru mereka dengar.
"hah gasalah denger ni gua nyet, ketua alpice bocah?"
"gataulah"
disaat yang lain terheran heran ada seseorang yang sedang menyeringai tipis "hmm menarik"
BERSAMBUNG...

KAMU SEDANG MEMBACA
NARENZA ALEXANDER
Teen Fictionseorang remaja bernama narenza a, yang mengira ia sebatangkara tak menyangka suatu hari ada seorang pria gagah nan rupawan mengaku sebagai daddy dan abangnya. ia memiliki gang alpice yang beranggota inti 7 orang yaitu narenza sebagai ketua, arya, di...