07

10.6K 462 3
                                    

"eghh... alhamdulillah kenyang perut aing" ucap arya.

"makasi ya ndoro ilham udah neraktir kita, sering sering ye"

"ngelunjak anying ni anak" kata ilham yang hendak melempar sendok kearah wajah arya.

"bersyanda bersyandaaa~"

sehabis mereka selesai makan makan dikafe tersebut, mereka hendak pulang ke rumahnya masing masing.

"eh guys dah mau jam 11 malem nih gua balik duluan ya, takut digedig bokap kalo baliknya kemaleman" kata dilan yang hendak beranjak pergi dari tempat itu.

"ia lan, gua juga mau balik ini dari tadi nyokap gua chat mulu suruh gua balik, gua juga duluan ya guys" saut arya.

mereka semua pun pulang, kecuali samid dan naren. mereka lagi membahas pasal kemarin naren dichat orang yang tidak ia kenal.

"jadi ni gimana mid, orang itu bilang dichat katanya dia mau jemput gua besok. gua takut anjir" naren cemas kepikiran terus menerus, berfikir bahwa dia ingin diculik.

"gausah takut ren, gua akan selalu ada disamping lu. jadi kalau ada apa apa langsung kasi tau gua aja"

"hemm ia makasih mid udah selalu ada kalau gua butuh bantuan lu" kata naren.

"sans ren, atau lu mau nginep dirumah gua dulu malam ini?"

"gapapa, gausah mid"

"gua ngantuk, balik yuk" ajak naren.

mereka pun segera pulang, samid mengantarkan terlebih dahulu naren ke kos kosannya.

saat sedang ditengah perjalanan naren tiba tiba teringat sesuatu.

"eh mid bisa ke toko buku dulu bentar ga, gua pengen beli novel yang selama ini gua pengen"

"boleh"

saat naren sedang memilih buku novel yang ia cari, naren ketemu juan dan xander yang sedang memilih buku di sampingnya.

"lu ngapain disini" tanya naren ke juan.

"beli buku lah apa lagi" jawab juan santai.

"baby" panggil xander ke naren.

"heh babi babi, nama gua naren bukan babi" jawab naren dengan sinis ke arah xander, tak terima naren tuh. namanya bagus bagus malah dipanggil babi.

"baby bukan babi" kata juan.

"karep mu ae lah" kata naren lalu pergi untuk membayar buku tersebut.

saat naren hendak membayar buku tersebut, tangannya dipegang oleh samid yang membuat naren kaget.

"biar gua yang bayar" kata samid sambil membayar buku tersebut.

"gausah ni gua ganti"

"tidak terima penolakan" tolak samid.

"makasih mid"

"sama sama"

sehabis samid mengantarkan naren pulang, samid menunggu naren masuk kedalam. memastikan bahwa naren benar benar sudah masuk kedalam.

---

dilain sisi ada seseorang yang sedang menahan kesal mati matian.

"bang kenapa si tadi kita ga langsung aja bawa pulang baby naren" kata juan sambil melempar buku yang tadi ia beli kedalam mobil.

"bersabarlah, besok kita akan jemput baby bersama daddy" saut xander.

"huhh oke..."

---

sekarang naren tengah membaca buku novel yang tadi ia beli bersama samid, ia membeli buku novel dengan berjudul "kasih sayang seorang bunda" saat naren sedang asik membaca, naren berfikir.

"rasanya punya bunda yang sayang ke anaknya gimana ya..." tanya naren dalam pikirannya sendiri.

setelah naren selesai membaca buku novel tersebut, naren melihat kearah jam.

"anjir jam setengah 3 cok, gua harus cepet cepet tidur ini mah kalo ga besok telat lagi"

kini naren ingin tidur dengan tenang tetapi tidak bisa, naren dari tadi selalu kepikiran tentang no yang tidak ia kenali. benarkah besok ia akan diculik atau hanya no asing yang sedang gabut.

"huhh..." naren menghela nafas kasar, lalu ia berjalan ke arah laci kecil disamping lemari dapur.
naren mengampil 1 obat tidur lalu meminumnya.

"ahh semoga besok gua ga telat lagi dateng ke sekolah" setelah berbicara, naren langsung tertidur dengan cepat menuju alam mimpinya.

BERSAMBUNG...

NARENZA ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang