12

10.3K 432 9
                                        

"baby mau mendengar cerita kenapa baby bisa hilang?, setelah daddy cerita terserah baby mau percaya atau tidak" tanya alex ke naren.

"oke gua dengerin" pasrah naren.

"jadi lima belas tahun yang lalu saat umurmu mulai menginjak satu tahun  keluarga kita pergi berlibur ke pantai untuk menikmati matahari pagi"

"lalu datang sekelompok mafia, ia adalah musuh daddy yang sudah lama mengincar baby karna mereka tau baby adalah salah satu kelemahan keluarga alexander. saat itu daddy tidak membawa satu pun bodyguard maupun senjata karna daddy tidak mengira akan ada yang menyerang secara tiba tiba, ya katakan saja daddy bodoh"

"mereka ingin menembak baby tapi dihalangi oleh mommy mu, jadi mommy mu lah yang tertembak tepat dibagian jantungnya. saat itu xander dan xandrio diikat berhari hari didalam gudang yang sangat kumuh"

"saat daddy ingin menghampiri baby yang ingin dibawa oleh mereka, daddy tertembak dibagian kaki mengakibatkan daddy tidak bisa mengejar mereka"

"saat adanya penembakan juan lah yang menyadari terlebih dahulu, juan mengumpet dibalik pohon, dan mereka tidak menemukan juan. dan saat mereka sudah pergi bersama baby yang dibawa, juan membantu daddy kerumah sakit dan merawat daddy"

"satu minggu berlaku xander dan xandrio sudah berhasil kabur dalam gudang kumuh itu lalu kita bersama sama mencari baby, tapi nihil tidak ada satu pun yang berhasil menemukan baby"

cerita alex panjang lebar, naren terdiam. ia sedang berkelahi dengan pikirannya.

"sekarang naren percaya kalau naren benar benar anak daddy. dan jadi mommy naren sudah meninggal? dan siapa namanya?" tanya naren penasaran

"ya mommymu telah meninggal karna menyelamatkan mu, namanya adalah nazyan alexander" jelas alex.

"m-mommy meninggal karna menyelamatkan naren, naren pembunuh?" ucap naren lalu manarik kasar rambutnya.

"GUA PEMBUNUH HIKS GUA ANAK YANG BERDOSA HIKS" teriak naren histeris.

"hey baby tenanglah baby bukan pembunuh, ini semua sudah takdir" xander berusaha menenangkan naren.

"itu bener ren lu bukan pembunuh, ini memang sudah takdir, takdir ga ada yang tau" kata juan.

naren sudah tenang tapi masi disela dengan sesegukkan kecilnya.

"jadi siapa xandrio itu?"

"oke biar sekarang daddy kasih tau"

"nama saya alexander sebagai daddymu, xandrio alexander sebagai abang sulungmu, xander alexander sebagai abang keduamu, juan alexander sebagai abang ketigamu, dan narenza alexander sebagai adik bungsu dikeluarga ini baby" jelas alex panjang lebar.

"jadi gua punya tiga abang?" tanya naren ke juan.

"ya lu punya tiga abang" jawab juan.

"anjay gua punya tiga abang, senggol dong"

juan menyenggol naren dengan sedikit kencang mengakibatkan wajah tampan  naren tersungkur dilantai yang dingin.

"bangsathh"

"lah tadi suruh senggol" kata juan.

"huhh karepmu juancok" kesal naren.

alex dan xander yang melihat itu pun hanya mampu menggelengkan kepala mereka, sangat kekanak kanakan pikirnya.

"woy dad" panggil naren.

"hmm" alex mengangkat satu alis nya seakan mengatakan apa?.

"abang gua yang pertaman kemane, perasaan gua liat ga ada tuh" tanya naren sambil celingak celinguk.

"abangmu sedang keluar kota bekerja menjalankan bisnisnya, mungkin lusa atau tiga hari kedepan abang mu akan pulang" 

"oooh~"

" dan naren daddy minta sama kamu mulai sekarang jangan lagi memakai bahasa gaul mu itu didepan daddy maupun tidak didepan daddy, mengerti baby?" pinta alex dengan suara beratnya.

"ya gua eh-naren ngerti"

"good boy"

BERSAMBUNG...






NARENZA ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang