19

6.1K 260 1
                                    

"h-haus" tenggorokan naren sangat kering.

"minum dulu baby" alex membantu naren untuk minum.

selesai minum naren melihat sekeliling, banyak sekali orang yang tidak ia kenal.

xander yang melihat arah mata naren pun terkekeh, sangat lucu ternyata wajah naren bila penasaran akan suatu hal.

"sepertinya baby penasaran kalian siapa" xander melihat xandrio, virgo, alva, dan alvi.

"perkenalkan lah diri kalian" kata alex.

"aku abang sulung mu, xandrio"

"saya adik dari daddy mu, virgo panggil saja papa"

"aku anak pertama virgo, alva"

"unch unch, degem lucu bet" alvi yang tidak berhenti memainkan pipi naren.

"ekhem" juan menatap sinis alvi.

"kenalin gua alvi, anak ke 2 virgo"

setelah mereka memperkenalkan diri nya masing masing, mereka menunggu respon yang akan di berikan naren.

tetapi naren hanya diam dan tidak merespon apa apa.

"baby, ada apa?" tanya xandrio.

"kangen alpice" hanya itu yang naren katakan.

setelah mengatakan itu naren kembali tertidur, hanya saja dia sangat mengantuk.

alex yang melihat anak bungsu nya kembali tertidur mengusap surai halus naren.

ya, naren sangat sangat merindukan anggota alpice. teman yang dimana ada disaat senang maupun sedih.

"alpice? siapa alpice itu" sungguh xandrio tidak mengenal siapa itu alpice.

"alpice adalah nama para anggota gang yang baby miliki bang" jawab xander.

xander dan juan sangat tau nama alpice, karna bukan hanya satu sekolah dengan para anggota alpice tetapi juga xander dan juan sering kali melihat para anggota yang selalu berada didekat naren.

"kalian tau siapa nama para anggota nya?" tanya xandrio.

xander hanya mengangkat bahu nya seakan mengatakan ia tidak tau.

xandrio menatap juan meminta jawaban.

"alpice memiliki anggota yang sangat banyak juan sendiri ga hafal nama namanya"

"tapi kalau anggota inti nya ber jumlah 7 orang yaitu narenza sebagai ketua, arya, dilan, ilham, haidar, ridwan, dan samid sebagai wakil"

mendengar jawaban juan, xandrio hanya menganggukan kepalanya.

juan tidak masalah xandrio hanya menganggukan kepala nya, juan tau sejak dari kecil xandrio hanya banyak bicara pada naren saja.

"sepertinya aku mengenal nama nama itu" batin xandrio sambil tersenyum tipis.

"kalian pulang, sekolah sebelum terlambat" ucap virgo ke alva dan alvi.

saat alva dan alvi ingin meninggalkan ruangan tersebut.

"tunggu"

alva dan alvi melihat alex.

"dimana kalian bersekolah?" tanya alex.

"alexander school" kata kedua nya.

alex menganggukan kepala nya dan alva, alvi sudah meninggal kan ruangan itu.

juan yang mendengar alva dan alvi bersekolah di alexander school mengepalkan tangan nya.

sunguh juan sangat kesal, juan berpikir kalau alva dan alvi bersekolah di alexander school pasti mereka akan terus caper ke baby naren.

xander yang melihat juan mengepalkan tangan nya mengangkat satu alis nya ke arah juan.

juan melihat itu tapi tidak memperdulikan nya dan hanya berjalan ke arah sofa untuk bermain game di hp nya.

ting

joni
tuan, markas diserang

alex yang sudah membaca pesan dari joni langsung berjalan ke arah pintu.

"xandrio ikut tidak?" tanya alex.

"kemana?"

"membantai tikus tikus kecil"

"tentu" alex dan xandrio ingin pergi tapi sebelum itu.

"xander, juan kalian jaga baby kami mau mengurus sesuatu sebentar" kata xandrio.

"oke" jawab xander dan juan bersamaan.

brakkk

menutup pintu dengan keras.

"ga bisa pelan apa ye, hampir naren kaga bangun" gerutu juan.

tanpa juan sadari naren sudah bangun dari tadi dan memandangi wajah juan.

BERSAMBUNG...











NARENZA ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang