43

3K 161 6
                                        

"ini rencana mu pak tua, jika terjadi sesuatu terhadap baby, akan ku pastikan kau tak bisa bertemu baby selama nya"

"kau tenang saja, saya yakin ini tidak berlangsung lama"

"tidak boleh lengah, kita juga harus memperketat keamanan baby, jalang itu sudah menyusun rencana"

"benar, seperti nya malam ini ia akan bergerak"

sementara itu.

"mami"

"bagus, kau harus tetap seperti itu, berpura puralah hinggi rencana kita untuk mendapatkan kunci itu berhasil"

---

entah kenapa perasaan naren saat ini sangat aneh, naren tidak ingin ke pd an tetapi ini sangat tidak seperti biasa nya.

pintu kamar terbuka untuk ke sekian kali nya.

"tidak bisa tidur?"

naren mengangguk.

xandrio menemani naren hingga tertidur lelap.

selama tertidur, naren sangat erat memeluk xandrio, hingga xandrio menjadi tak tega untuk meninggalkan nya.

xandrio dengan perlahan melepas pelukan erat naren dari tubuh nya, lalu pergi keluar dari kamar naren.

naren membuka kecil kedua mata nya.

"dingin" naren mematikan AC kamar nya, melihat jam yang ada di dinding, sudah sangat larut.

tok tok tok

"masuk"

tok tok tok

suara ketukan itu jauh lebih pelan dari sebelum nya.

naren menempelkan telinga nya ke arah pintu untuk mendengar lebih jelas.

tok tok tok

naren menjauhkan diri nya dari pintu.

"suara ini bukan berasal dari pintu"

naren melihat seisi kamar dengan teliti.

tok tok tok

naren membuka kedua telinganya nya lebar lebar, suara itu makin lama makin mengecil, tetapi tidak kunjung hilang.

naren melihat ke arah jendela kamar nya, mendekati nya dengan perlahan sambil membawa batu di kantung celana nya.

ia sangat suka mengumpulkan batu sehabis pulang sekolah di bawah kasur nya, entahlah untuk apa.

"ck, ga muat lagi" menekan nekan batu yang da di dalam kantung celana nya.

naren membuka kunci jendela kamar nya.

dengan perlahan ia melihat ke kanan dan ke kiri, tidak da orang sama sekali selain diri nya.

tak lama seseorang yang bernama yanto dan asep menyumpal mulut naren yang berisi bius dari bawah jendela, mereka adalah orang suruhan cya untuk menangkap naren.

sebelum kehilangan kesadaran nya, naren mengambil 2 batu dari kantung celana nya lalu ia masukkan ke mata yanto.

"akhh bocah sialan, tangkap dia" rintih yanto dengan memegang mata nya.

naren berlari ke arah pintu, tetapi sudah di tarik terlebih dulu oleh asep.

pranggg

naren menendang vas bunga yang ada di samping lemari kamar nya dengan lumayan keras hingga pecah.

"cepatlah bodoh" ucap yanto.

saat asep ingin menyeret naren, naren sudah terlebih dulu memegang erat ujung kasur.

sementara itu.

"xander, lu denger ga?"

"BABY" xander dan juan lari keluar dari kamar mereka.

rupanya alex, abraham, xander, juan, alva, alvi, xandrio, virgo, cya, dan iky, juga mendengar suara itu dan langsung menuju kamar naren.

"ABANGGG" teriak naren dari dalam kamar.

juan yang ingin membuka pintu kamar itu tak bisa, pintu nya terkunci.

abraham dan alex mendobrak pintu itu, dan tidak ada naren di dalam kamar nya, hanya ada pecahan vas dan sedikit darah di ujung kasur.

mereka mulai memasuki kamar, dan langsung menuju jendela yang terbuka lebar.

"tak ku sangka, mereka sangat cepat juga bergerak" ucap cya dalan hati.

"tuan"

mereka melihat ke arah pintu.

"saya berhasil melacak keberadaan tuan muda kecil"

BERSAMBUNG...








NARENZA ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang