08

9.4K 428 2
                                    

KUKURUYUKKK~~~ PETOKKK~~~ KUKURUYUKKK~~~ PETOKKK~~~
suara ayam dipagi hari.

pagi haripun tiba naren bangun jam 06.00.

"alhamdulillah gua kaga telat bangun, waktunya mandi cusss" sesudah mandi naren duduk disofa sambil memakan sarapannya terlebih dulu.

"anjir bisa bisanya gua lupa, hari ini kan pak samsul mau adain pengecekan kuku" naren hendak mencari gunting kuku tersebut tapi nihil, naren tidak menemukannya.

"wah asu gilirin ga dicari ada, giliran dicariin ga ada"

tanpa pikir panjang naren mengambil kunci motornya lalu berangkat menuju sekolah. motor naren yang habis dibenerkan dibengkel tampak bagus seperti semula.

hari ini hari daddy dan abang abangnya menjemput naren tetapi sepertinya bocah itu lupa, biarkanlah.

naren memarkirkan motornya diparkiran sekolah lalu berlari lari kecil sambil melompat lompat menuju ruang kelasnya berada.

sebelum naren memasuki ruang kelasnya, naren keliling ruang kelas 12 dan melihat xander.

"oooh~ jadi ternyata si xander orang yang gua tabrak waktu itu diparkiran kelas 12 toh"

setelah naren mengatakan itu ia langsung menuju ruang kelasnya takut sudah ada guru yang masuk terlebih dulu kan bisa gawat.

saat sedang melewati kelas juan, ternyata ada juan yang sedang berada didepan pintu ruang kelasnnya sambil melipatkan kedua tangannya.

naren yang melihat itu pun berjalan santai seakan tidak melihat juan, tetapi tidak bisa karna juan dari tadi hanya melihat naren yang membuat naren jadi merasa tidak nyaman.

"dih apalu liat liat bocah" naren kesal.

"lah apa, emangnya gua ngapain" tanya juan.

"lu dari tadi liatin gua mulu, dikata gua kaga liat apa"

"gua punya mata, jadi apasalah nya gua liat. lagian gua bukan ngeliatin lu kali pede sekali"

naren yang mendengar itupun langsung pergi dari situ dan langsung memasuki ruang kelasnya.

"ASSALAMUALAIKUM WR WB KAWAN KAWAN NAREN YANG NAREN CINTAI DAN SAYANGI" teriak naren yang baru masuk ruang kelas itu.

"WAALAIKUMSALAM WR WB" jawab kompak seisi ruang kelas itu.

"ehh degem naren ada bawa uang lebih ga cingtah, hari ini ada pengambilan kas kelas kalu ga ada besok aja gapapah" kata zahra.

ia adalah bendahara yang tegas dan cerewet saat menagih uang kas kelas tetapi tidak untuk naren, zahra akan lemah lembut ketika menagih kepada naren.

"ada, nih" sambil menyerahkan uang kas kelas senilai sepuluh ribu rupiah itu.

"hehe makasih ya degem" sambil mencubit gemas pipi naren.

"sama sama cantik" goda naren.

"AAAAAAAAA gua dipanggil cantik sama degem cokkk" heboh zahra.

"anjir gua juga mau dipanggil cantik ama naren cokk" cemburu rara sang sekertaris.

"rara juga cantik kok" kata naren.

"AAAAAAA cokk miapa gua juga dipanggil cantik sama degem oemjii"

kini rara dan zahra sama sama berteriak heboh hanya karna dipanggil cantik oleh naren.

---

kini jam masuk sudah dimulai. pak samsul masuk kekelas dengan berkata.

"anak anak hari ini ada pengecekan kuku, bagi yang kukunya masih panjang atau kotor siap siap bapa hukum" ancam pak samsul itu.

"... abis gua manahan ni kuku panjang panjang lagi ishh gunting kuku juga ngapa make ilang segala" kesal naren dalam hati.

pak samsul mulai mengecekkan kuku para murid diruang kelas itu dengan teliti. pas pak samsul tiba didepan naren, naren lagi dan lagi menelan ludahnya gugup.

"mana jari kamu naren, sini bapak lihat" sambil menarik tangan naren.

"hayoyo ini kuku udah berapa lama ga dipotong sampe panjang panjang gini ha"

"tidak bisa dibiarkan kamu harus sekali kali bapak hukum biar kapok" sambil berjalan ke arah meja untuk mengambil penggaris besi yang besar.

tetapi saat pak samsul ingin mengambil penggaris besi tersebut, penggaris besinya tidak ada. pak samsul ingat ia baru saja melupakan bahwa penggaris besinya tertinggal dirumahnya.

"anak anak penggaris saya tertinggal, apa kalian ada yang membawa penggaris hari ini?" tanya pak samsul.

samid yang memang sedari tadi ada disebelah naren pun mengisyaratkan kemereka supa tidak mengasih penggaris ke pak samsul itu.

mereka yang mendapatkan tatapan yang sangat tajam dari samid langsung menundukkan kepalanya.

"kami semua tidak bawa pak" ucap salah satu siswa diruang kelas itu.

"oke kali ini saya bebaskan kamu naren, tapi ingat kalau lain kali kamu tidak memotong kuku saat ada pengecekan, saya yang akan memotong kukumu sampai habis" kata pak samsul.

"iaa pakkkk" jawab naren.

pak samsul berjalan ke arah meja lalu duduk dan memulai pelajaran.

"huhhh selamat gua" sambil mengelus dadanya.

BERSAMBUNG...




NARENZA ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang