SELAMAT MEMBACA
TERIMA KASIH UNTUK
VOTE + KOMEN & FOLLOW NYA
🐣🐣🐣.
.
.
Keesokan harinya Viena sudah bangun lebih awal dan berencana untuk menyiapkan makanan, walaupun ia jarang memasak ketika tinggal bersama dengan Navia, namun tetap saja ia tidak enak hati jika hanya berdiam diri di kamar apalagi saat ini ia tinggal di kediaman orang tua Arcakra yang kini menjadi mertuanya.
"Selamat pagi, Tante," sapa Viena ketika melihat Dena yang ternyata sudah sibuk di dapur.
"Pagi, loh.. kamu udah bangun, Viena." ucap Dena.
"Ini masih pagi, kamu kenapa di sini? udah laper ya?" tanya Dena.
"Enggak, Tan. Aku niatnya mau masak buat kalian tapi ternyata Tante udah bangun duluan," jawab Viena.
"Ya ampun kamu gak perlu capek-capek, biar Mama aja yang masak, kamu lanjut istirahat aja," ucap Dena.
"Gapapa, Tan. Biar Viena bantuin ya," ucap Viena yang kemudian mendekat ke arah Dena.
"Kalau mau bantuin Mama, jangan manggil Tante lagi dong," ucap Dena yang sedari tadi mendengarkan panggilan Viena yang masih belum berubah kepadanya.
"E-ehm.. maaf, Ma. Viena masih belum terbiasa," balas Viena yang membetulkan ucapannya.
"Gapapa, Sayang. yaudah sini bantu Mama," ucap Dena yang tersenyum mendengar panggilan dari wanita yang ia sukai dan kini wanita itu benar-benar sudah menjadi menantunya.
"Viena..!" teriak Arcakra yang sedari tadi mencari-cari keberadaan Istrinya tidak ada di kamar.
"Baru juga bantuin Mama, suami kamu udah nyariin aja tuh," ucap Dena yang menyenggol pelan lengan Viena sambil tersenyum.
"Bentar yaa, Ma," ucap Viena sambil tersenyum canggung dan beranjak pergi dengan perasaan malu.
"Arca! ngapain sih?" tanya Viena yang kesal karna Arcakra mencarinya apalagi di saat ia baru saja membantu Ibu pria tersebut.
"Lo habis dari mana? gue pikir lo pergi," ucap Arcakra.
"Gue baru aja mau bantu Mama, tapi lo malah manggil," ucap Viena kesal.
"Oh, yaudah lanjutin aja," ucap Arcakra yang merasa malu juga.
"Apaan sih, gak jelas," ucap Viena yang kemudian meninggalkan Arcakra dan kembali menuju dapur untuk membantu Dena.
Sedangkan Arcakra juga kembali ke kamarnya setelah memastikan Viena masih berada di rumah ini dan berniat untuk membersihkan dirinya dan bersiap-siap untuk mencari rumah baru selagi cuti kerjanya masih tersisa dua hari.
Arcakra awalnya tidak berniat untuk mencari rumah dalam waktu dekat dan memang ingin Viena tinggal bersama Ibunya agar bisa menjaganya di saat ia bekerja, namun setelah kejadian malam tadi, Arcakra menjadi berubah pikiran dan takut jika nantinya Viena malah tertekan dengan keberadaan adiknya itu.
🐣🐣🐣"Deyra.. sini sarapan, kamu mau kemana?" tanya Dena ketika melihat Putrinya yang melewati meja makan begitu saja.
"Deyra makan di luar aja," balas Deyra dengan wajah datar.
"Loh.. kenapa? Mama sama Kakak kamu udah masakin makanan enak loh," ucap Dena.
"Kakak aku cuma Kak Arcakra, aku juga males makan bareng sama perusak hubungan orang," bales Deyra yang berniat menyindir Viena.
"Deyra! siapa yang mengajari kamu berbicara seperti itu?" tanya Raka yang sedari diam dan mulai berbicara ketika mendengar jawaban dari Putrinya.
"Kan emang bener ucapan Dey, dia udah ngerusak hubungan kak Arcakra dan Kak Navia, yang gak lain saudaranya sendiri!" balas Deyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF MY LIFE (END)
Romance🐣DIHARAPKAN MEM-FOLLOW SEBELUM MEMBACA🐣 🐣DOML (DESTINY OF MY LIFE)🐣 🐣39 BAB + 2 EXTRA CHAPTER🐣 🐣WAJIB VOTE + KOMEN🐣 🐣AKAN REVISI SESUAI MOOD🐣 Mencintainya memang di luar kendaliku. Tapi bukan berarti aku rela di hamili oleh pria yang stat...