🐣BAB 36🐣

4K 122 9
                                    

SELAMAT MEMBACA
TERIMA KASIH UNTUK
VOTE + KOMEN & FOLLOW NYA
🐣🐣🐣

.
.
.

"Kamu mau bicara soal apa, Sayang??" tanya Neni kepada Putrinya.

"..." bingung harus berbicara dari mana, Navia hanya bisa melihat ke arah Kafael yang kini duduk di sebelahnya dan berharap pria itu peka untuk membantunya berbicara.

"Apa bisa saya mewakilkan Navia, Tan?" tanya Kafael yang hendak menjelaskan semuanya agar dirinya dan juga Navia bisa bernafas lega, karna jujur sejak awal Kafael juga merasakan ketegangan yang Navia rasakan, namun tidak mungkin ia menunjukkan kepada wanitanya.

"Jadi soal kalian? kalau begitu silahkan," ucap Neni yang memberikan persetujuan dan menunggu penjelasan dari kekasih putrinya.

"Kami ingin meminta restu untuk menikah dalam waktu dekat ini, tapi sebelum itu, saya ingin mengakui kesalahan fatal saya yang sudah meniduri Putri Tante dan Om sebelum menikah hingga hamil," ucap Kafael yang kemudian menunggu reaksi kedua orang tua Navia.

"Navia.. Bisa kamu jelaskan apa maksudnya ini?" tanya Kevin yang beralih menatap Putrinya dengan serius.

"Na-navia minta maaf, Pa.. Ma.. " ucap Navia yang seolah membenarkan apa yang di ucapkan oleh Kafael. Karna memang itu lah adanya, Navia tidak bisa menyangkal apa yang Kafael katakan.

"Berapa usia kandungan?" tanya Kevin.

"Jalan 5 Bulan, Pa." Jawab Navia yang terus menunduk.

"Astagaa Navia!" Gumam Kevin yang tak habis pikir dengan Putrinya. Ia kecewa dengan pengakuan jujur dari Putrinya namun ia tak menduga jika kehamilan Putrinya sudah sebesar itu.

Neni bahkan tak sanggup mengatakan apapun setelah mendengar pengakuan dari Putrinya. Sudah cukup ia di kecewakan oleh Viena dan kini Putri kandungnya sendiri juga mengalami hal yang sama. Hamil di luar nikah? dosa besar apa yang telah Neni dan Kevin lakukan hingga di berikan cobaan sebesar ini.

"Orang tua kamu tahu kelakukan kamu?" tanya Kevin kepada Kafael.

"Rencana saya ingin memberi tahu setelah kami mendapatkan restu," jawab Kafael.

"Jadi jika saya dan istri saya tidak memberi restu, kamu akan pergi dari tanggung jawab kamu?" tanya Kevin kembali.

"Tidak, saya akan terus memperjuangkan Navia dan anak kami," balas Kafael dengan sungguh-sungguh.

"Segera beri tahu orang tua kamu dan saya mau bulan depan kalian sudah harus menikah!" ucap Kevin.

"Pa.. Navia nggak mau menikah sebelum ngelahirin anak ini," ucap Navia.

"Kenapa harus menunggu anak itu lahir? lahir atau belum kamu tetap akan menikah bukan? Kamu ingin terus melakukan dosa sampai anak itu lahir?" tanya Kevin.

"Navia nggak mau orang-orang tahu kalau Navia hamil." ucap Navia.

"Lalu kenapa kamu melakukan hal bodoh tanpa memikirkan konsekuensi?! Papa nggak mau tahu kamu harus menikah bulan depan atau kamu pergi dari rumah ini," ucap Kevin yang membuat Navia yang awal mulanya menunduk langsung mendongakkan kepalanya menatap wajah Ayah-nya, begitu juga Ibunya yang ikut terkejut dengan ucapan suaminya.

"Keputusan ada di tangan kamu, Papa sudah angkat tangan dengan apa yang kamu lakukan. Kamu tahu kesalahan kamu sangat fatal untuk di maafkan," ucap Kevin yang kemudian beranjak pergi dan di ikuti oleh Neni yang ingin menenangkan suaminya dan mau memaafkan Putrinya meskipun jauh di lubuk hatinya, Neni juga merasakan kecewa yang mendalam. Tidak pernah ia bayangkan bahwa pada akhirnya Putrinya harus hamil di luar nikah seperti ini.

DESTINY OF MY LIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang