🐣BAB 39🐣

9.2K 181 20
                                    

SELAMAT MEMBACA
TERIMA KASIH UNTUK
VOTE + KOMEN & FOLLOW NYA
🐣🐣🐣


"Lo mau ngomongin ap-"

BUGH..

"Shit!" umpat Arcakra ketika merasakan pukulan di wajahnya.

"Maksud lo apa mukul gue tiba-tiba?" tanya Arcakra dengan wajah marah.

"Kenapa lo nggak bilang kalau cowok yang udah nyakitin Navia itu lo sendiri?" balas Kafael dengan tatapan tajam.

"Ck! Gue nggak ngasih tahu bukan berarti apa yang lo simpulin itu kebenarannya! lo cuma orang baru yang nggak tahu apapun tentang hubungan rumit antara gue, Viena dan Navia." ucap Arcakra.

"Apapun itu lo tetep alasan Navia terluka," ucap Kafael.

"Sebelum lo bilang gitu, harusnya lo cari tahu apa penyebab ini terjadi. Lo kenal gue gimana, sekarang lo asal simpulin gue penjahat nya?" ucap Arcakra yang menatap datar Kafael dan kemudian meninggalkan sahabatnya itu sendiri.

"Kita pulang," ucap Arcakra kepada Viena dengan suara berbisik.

"Arca.. Muka kamu kenapa?" tanya Viena.

"Aku jelasin di rumah, kita pulang ya?" ajak Arcakra yang membuat Viena bingung dan juga penasaran dengan apa yang terjadi.

"Tapi kita pamitan dulu ke keluarga aku," ucap Viena.

"Iya, kita pamit ke mereka semua," ucap Arcakra yang kemudian menggandeng istrinya.
🐣🐣🐣

"Kamu apain Arcakra?" tanya Navia kepada Kafael. sudah sedari tadi ia menahan diri untuk tidak bertanya apapun setelah Arcakra dan Viena yang berpamitan kepadanya dan di tambah lebam di wajah Arcakra.

"Dia pantes dapetin itu," jawab Kafael yang fokus dengan laptopnya.

"Aku tanya kamu apain Arcakra dan kenapa kamu lakuin itu?" tanya Navia.

"Aku tahu Arcakra cowok yang udah nyakitin kamu," balas Kafael yang membuat Navia bernafas berat. Entah siapa yang memberi tahu rahasia ini kepada pria itu.

"Arcakra nggak salah. Kamu harus minta maaf ke dia," ucap Navia.

"Setelah apa yang dia lakuin, kamu masih bela dia?" ucap Kafael dengan nada tidak suka.

"Aku suruh kamu minta maaf karna memang kamu salah! Arcakra memang nggak nyakitin aku, tapi aku yang nyari penyakit, puas?" ucap Navia yang sebenarnya benci harus membahas kembali masa lalu yang tidak ingin ia ingat.

"... "

"Aku yang suka Arcakra duluan, bahkan meski aku tahu Viena suka sama Arcakra tapi aku tetep kejar Arcakra dan nembak dia duluan sampai kami jadian karna aku memanfaatkan kepolosan Arcakra tentang perasaan dia sebenarnya. Aku juga yang terus memaksa dan tetap aja pada akhirnya aku nggak bisa bersatu sama dia sampai dia sadar sama perasaan dia yang sebenarnya," ucap Navia.

"Kamu harus minta maaf sama dia, aku yang salah, aku minta maaf nggak ngasih tahu hal ini lebih awal, karna awalnya aku pikir ini cukup jadi rahasia untuk aku," lanjut Navia yang kemudian memilih untuk tidur dan membelakangi Kafael. Tidak ada malam pertama atau malam kedua yang pengantin baru lakukan karna memang mereka menikah atas dasar anak yang di kandung oleh Navia saat ini, meski sebenarnya Kafael sudah jatuh hati lebih dulu kepada Istrinya tersebut.
🐣🐣🐣

"Muka kamu kok bisa gini," ucap Viena yang kini tengah mengobati luka lebam di wajah suaminya.

"Kafael udah tau kalau aku mantan Navia," jawab Arcakra.

"Astaga, jadi karna itu dia mukul kamu?" tanya Viena yang di angguki oleh Arcakra.

"Pasti sakit ya," ucap Viena setelah selesai mengobati wajah suaminya.

DESTINY OF MY LIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang