SELAMAT MEMBACA
TERIMA KASIH UNTUK
VOTE + KOMEN & FOLLOW NYA
🐣🐣🐣.
.
.
Keesokan harinya Viena sudah bersiap untuk pergi dari Apartemen dan kini ia menyempatkan untuk menyiapkan makanan untuk Navia, entah kali ini gadis itu akan memakan nya atau tidak tapi Viena berharap Navia akan keluar dari kamarnya.
Tanpa Viena sadari, ternyata Navia telah keluar dari kamarnya dan melihat wanita itu yang tengah sibuk memasak untuk dirinya. Dengan tatapan yang tak bisa di jelaskan, Navia berjalan mendekati Viena dan langsung memeluk dari belakang.
Viena yang tengah sibuk memasak pun terkejut dan refleks mematikan kompor dan berbalik melihat Navia yang kembali memeluknya, "maaf," ucapnya yang tak lama kemudian terdengar suara isak tangis darinya.
"Akhirnya lo mau keluar dari kamar, Nav," ucap Viena yang bernafas lega dan tentu membalas pelukannya sambil memberi waktu untuk gadis itu menangis sepuas yang ia butuhkan.
"Maaf ... gue udah buat lo khawatir," ucap Navia yang kemudian melepaskan pelukannya sambil sesenggukan.
"Gue tahu kok, lo pasti butuh waktu, seharusnya gue yang minta maaf karena udah ngebuat lo kecewa dan alasan lo terluka kata gini," balas Viena yang menghapus sisa air mata di pipi Navia.
"Gue masih gak tahu harus gimana, tapi gue butuh penjelasan tentang ini semua ... kasih tahu gue Na ... semuanya," ucap Navia yang ingin mengetahui lebih jelas bagaimana bisa sepupunya di hamili oleh kekasihnya.
Viena yang mendengar permintaan Navia sebenarnya sedikit ragu untuk menjelaskannya, ia masih belum siap untuk menceritakannya, namun tidak mungkin ia mengabaikan permintaan sepupunya begitu saja.
"Nav ... bisa kasih gue waktu buat ceritain tentang hal ini?" tanya Viena.
"Kalo enggak, hari kejadian itu kapan dan di mana? gue gak minta penjelasan mendetail kok, Na." ucap Navia yang seakan mengerti bahwa Viena masih belum siap menceritakan kejadian itu, entah apa yang terjadi hingga wajah Viena menjadi pucat setelah ia meminta penjelasan mengenai kejadian itu. namun ia yakin, Arcakra memperlakukan Viena dengan buruk hingga wanita di depannya masih trauma akan kejadian itu.
"Kejadian waktu orang tua lo pulang dan lo akhirnya pulang ke rumah dan gue sendirian di Apartemen," jawab Viena yang sedikit gelisah.
"Arcakra malam itu di antar sama kedua teman SMA nya karna mabuk berat dan mereka bilang cuma ini tempat terdekat dari club mereka reunian, gue gak expect Arcakra bakal masuk ke kamar gue dan ngelakuin hal bejat itu," lanjut Viena yang kini sudah berlinang air mata.
"Gue minta maaf, Nav. seharusnya malam itu gue kunci pintu kamar gue tapi gue lupa dan seharusnya ini gak terjadi," ucap Viena yang kini menangis.
"Tapi lo tenang aja, gue gak minta per tanggung jawaban dari Arcakra kok. gue sanggup ngerawat anak ini sendiri, lo harus bahagia sama Arcakra," lanjut Viena yang menatap wajah serius Navia.
"Enggak, Na. ini bukan salah lo, kalau ada yang harus di salahin pun itu memang salah Arcakra. gue minta maaf karena malam itu gue malah ngebiarin lo sendirian, dan mungkin yang terjadi sama lo bisa jadi itu terjadi sama gue, tapi akhirnya malah lo yang nanggung ini semua," ucap Navia.
"Please jangan pergi dari sini, cuma gue yang lo punya dan sebaliknya Na, cuma lo yang gue punya dan selalu ada buat gue. kedua orang tua lo ngepercayain gue buat jagain lo dan sebaliknya keluarga gue percaya lo bisa jagain gue, jadi lo gak boleh pergi ninggalin gue dalam keadaan gini," lanjut Navia.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF MY LIFE (END)
Romance🐣DIHARAPKAN MEM-FOLLOW SEBELUM MEMBACA🐣 🐣DOML (DESTINY OF MY LIFE)🐣 🐣39 BAB + 2 EXTRA CHAPTER🐣 🐣WAJIB VOTE + KOMEN🐣 🐣AKAN REVISI SESUAI MOOD🐣 Mencintainya memang di luar kendaliku. Tapi bukan berarti aku rela di hamili oleh pria yang stat...