SELAMAT MEMBACA
TERIMA KASIH UNTUK
VOTE + KOMEN & FOLLOW NYA
🐣🐣🐣
..
.
"Ka-kamu yang ngehamilin ... Viena?" Tanya Navia yang mencoba memastikan arah pembicaraan kekasihnya walaupun di dalam hatinya ia berharap jawaban Arcakra tidak seperti yang ia bayangkan.
"Maaf..." ucap Arcakra setelah menganggukkan kepalanya pelan.
"Jawab Cakra! bener kamu yang ngehamilin Viena?!" tanya Navia yang memaksa Arcakra untuk menjawab langsung sambil mendongakkan wajah kekasihnya untuk menatap wajahnya.
"Iyaa, aku yang ngehamilin Viena," jawab Arcakra dengan penuh penyesalan.
"Kamu gila, Ar," ucap Navia yang langsung melepaskan tangannya dari Arcakra. Navia benar-benar tidak percaya dengan kenyataan yang baru ia dengar. Jadi selama ini laki-laki brengsek yang sangat ingin ia cari adalah kekasihnya sendiri?
"Nav ... aku bisa jelasin," ucap Arcakra yang menahan tangan Navia yang perlahan menjauhinya.
PLAKK
"Brengsek kamu! kamu gak cuma nyakitin aku, tapi kamu juga sakitin sepupu aku dan ninggalin jejak yang gak akan pernah dia lupain," ucap Navia dengan keras yang kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya tersebut.
"Nav ... aku minta maaf, waktu itu beneran di luar kendali aku, aku gak sengaja ngelakuin itu ke Viena, aku gak tahu kalau akhirnya Viena bakal hamil karena kejadian itu."
"Please keluar dulu ya, Nav. dengerin penjelasan aku dulu, aku tahu aku salah tapi aku beneran tulus sama kamu, Nav," ucap Arcakra yang tanpa sadar kalimat terakhirnya itu bisa membuat dua hati wanita di ruangan yang berbeda terasa menjadi sakit.
"Pergi Cakra! aku gak mau dengerin apapun dari kamu!" ucap Navia yang kini tengah menangis di balik pintu kamarnya sambil menepuk dadanya yang terasa sesak.
"Kasih aku kesempatan untuk jelasin, Nav. Aku ngerti kamu hari ini gak bisa, tapi aku minta tolong kasih kesempatan aku jelasin ini setelah kamu merasa lebih baik nanti," ucap Arcakra.
"Aku sakit, Cakra! kenapa harus kamu Ayah dari anak yang di kandung Viena?! kenapa harus Viena yang kamu hamilin? kamu sadar kan siapa Viena di hidup aku!" ucap Navia yang semakin pecah tangisannya.
Ia awalnya hanya berpikir bahwa Arcakra mengetahui siapa Ayah biologis yang di kandung Viena, namun Navia tidak sama sekali berpikiran jauh bahwa Arcakra sendiri lah Ayah dari anak yang di kandung Viena.
Navia sedikit bingung dengan jawaban Arcakra saat bicara tadi, namun ia mencoba berpikir positif dan menghilangkan pikiran buruknya, namun semakin ia bertanya, jawaban Arcakra yang terdengar sangat ambigu membuat Navia menanyakan lebih jelas tentang apa yang ada di pikirannya tersebut. awalnya ia berharap Arcakra menjawab pertanyaannya dengan menyebutkan nama orang lain atau mengatakan bahwa bukan dia lah pelakunya, namun ternyata di luar ekspektasi nya, Arcakra malah mengakui bahwa dialah pelakunya.
"Tuhan ... kenapa harus sesakit ini?" batin Navia.
Kini ketiganya sama-sama berasa berada di posisi dan pilihan yang sulit. Arcakra yang harus memilih antara bertahan dan terus bersama Navia, atau menikahi dan bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan pada Viena. Viena yang gelisah dan wanita itupun ikut menangis setelah tahu bahwa Navia kini telah mengetahui rahasianya bersama Arcakra.
Begitu juga Navia yang memikirkan kelanjutan hubungannya dengan Arcakra yang kini menjadi mustahil untuk mendapatkan ending yang bahagia. Ia tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini, sedih dan kecewa menyelimuti hatinya.
🐣🐣🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF MY LIFE (END)
Roman d'amour🐣DIHARAPKAN MEM-FOLLOW SEBELUM MEMBACA🐣 🐣DOML (DESTINY OF MY LIFE)🐣 🐣39 BAB + 2 EXTRA CHAPTER🐣 🐣WAJIB VOTE + KOMEN🐣 🐣AKAN REVISI SESUAI MOOD🐣 Mencintainya memang di luar kendaliku. Tapi bukan berarti aku rela di hamili oleh pria yang stat...