🐣BAB 31🐣

8.2K 193 28
                                    

SELAMAT MEMBACA
TERIMA KASIH UNTUK
VOTE + KOMEN & FOLLOW NYA
🐣🐣🐣

.

.

.

Keesokan harinya, Arcakra memang menepati kesepakatan untuk tidur sebelum pukul 2 dan bangun pagi hari namun pria itu baru berhenti bermain pukul setengah 2 Malam. Viena bahkan masih tertidur dan hanya menjawab seadanya ketika Arcakra berpamitan pergi bekerja karna memang ia sangat mengantuk.

Pukul 10 siang baru lah Viena selesai membereskan rumahnya dan bersiap untuk pergi ke mall, selain ia bosan dan bingung harus melakukan apa, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke Mall sendirian karna Navia saat ini juga tidak bisa menemani dirinya.

"Tiba-tiba pengen makan Tteokbokki," gumam Viena ketika melihat restoran Korean food yang ada di mall tersebut.

"Debay mau makan Tteokbokki ya? yaudah kita makan berdua aja ya," ucap Viena sambil mengelus perutnya memasuki restoran itu dan memesan Tteokbokki dan minuman.

Sambil menunggu Viena memainkan ponselnya dan tak lupa ia terus memberikan laporan kepada Arcakra kemana ia berada dan baru saja ia selesai selca untuk di kirimkan kepada Arcakra.

Tak lama setelahnya akhirnya makanya tiba dan tanpa pikir panjang Viena langsung menyantap Tteokbokki miliknya hingga wanita itu tak sadar ada seseorang yang menatapnya dari kejauhan dengan tatapan penuh arti.

"Apa kamu benar-benar melupakanku?" batinnya.
🐣🐣🐣

"Ini punya mbak?" tanya seorang wanita sambil memberikan sebuah kartu.

"Oh.. iyaa, kok-?"

"Tadi saya lihat ini jatuh waktu mbak selesai ngaca di kamar mandi," ucap  wanita tersebut.

"Ah iyaa. Terimakasih," ucap Viena yang kemudian mengambil kartu debit yang di berikan Suaminya. Bisa-bisanya ia menjatuhkan kartu itu tanpa sengaja.

"Lain kali di taro di dompet aja mbak, biar gak hilang," ucap Wanita itu tersenyum sebelum pergi.

"Tunggu.. aku traktir sesuatu di sini ya sebagai ucapan terimakasih," ucap Viena.

"Gak usah mbak, saya niatnya pure bantu aja kok," ucap wanita tersebut menolak ajakan Viena dengan lembut.

"Gapapa, saya traktir ya? kebetulan saya sendirian juga tadi kesininya," ucap Viena yang hitung-hitung menyari teman agar tak terlalu kesepian.

"Tapi saya kesini bareng sama tunangan saya," ucap wanita tersebut.

"Oh begitu, yaudah kalau gitu saya bayar makanan mbak sama tunangan mbak sebagai ucapan terimakasih," ucap Viena.

"Kita bisa makan bareng, katanya mbak sendirian juga kan? sekalian kita kenalan," ucap wanita tersebut sambil mengulurkan tangannya.

"Saya Violetta," ucap wanita yang bernama Violetta.

"Saya Viena," balas Viena yang menjabat tangan Wanita di depannya.

"Nama kita hampir mirip, nama depan saya Vina tapi orang-orang biasa memanggil saya letta," balas Violetta.

"Oh begitu, salam kenal ya," ucap Viena.

Kemudian keduanya berjalan beriringan menuju salah satu meja yang berada di pojok-an jaraknya tidak jauh dari tempat Viena sebelumnya duduk.

"Andra.. kenalin ini teman aku, Viena," ucap Violetta yang memperkenalkan Viena kepada pria yang sangat Viena kenal.

"Duduk dulu aja," ucap Violetta kepada Viena.

"Oh iyaa kenalin, ini Andra, tunangan aku," ucap Violetta.

DESTINY OF MY LIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang