🐣BAB 21🐣

9.6K 261 35
                                    

SELAMAT MEMBACA
TERIMA KASIH UNTUK
VOTE + KOMEN & FOLLOW NYA
🐣🐣🐣

.

.

.

"Maksudnya?" tanya Navia.

"Viena salah paham dan ngira itu anak gue, mangkannya gue ngajak lo kesini supaya jelasin ke Viena langsung apa yang terjadi sebenarnya," jawab Arcakra yang melirik sebentar ke arah Viena.

"Lo tenang aja, Vie. Ini anak gue hasil one night stand dan bukan Arcakra Ayahnya, tapi waktu itu memang Arcakra banyak ngebantu gue sebagai ganti lo, karna Arcakra gak mau lo banyak pikiran dan terjadi sesuatu sama kandungan lo," jelas Navia.

"Hah?" refleks Viena yang terkejut dengan penjelasan Navia. Namun setelah beberapa detik kemudian ia melirik malu ke arah Arcakra yang sudah ia tuduh tidak-tidak dan laki-laki itu hanya tersenyum menyebalkan seakan menikmati pemandangan dimana ia malu karena salah paham.

"Kenapa? aku enggak salah, kan?" tanya Arcakra.

"Diem.." ucap Viena yang kesal karna merasa di kerjai oleh Arcakra.

Lalu beberapa detik kemudian ia kembali menatap Navia "terus Tante sama Om udah tahu tentang hal ini?" tanya Viena.

"Belum, gue masih takut buat ngasih tahu tentang hal ini ke mereka," jawab Navia.

"Ternyata se gak enak itu di posisi ini, pantes waktu itu lo takut banget buat ngasih tahu orang tua gue tentang kehamilan lo," ucap Navia yang kini merasakan juga kejadian yang menimpa Viena, namun sialnya ia tidak mengenali pria yang telah menghamilinya tersebut, sedangkan Viena, pria itu sudah jelas Arcakra, mereka telah kenal jauh sebelum Navia berhubungan dengan Arcakra dan juga orang tuanya juga tahu seperti apa sosok Arcakra.

"Gimana bisa kamu ngelakuin one night stand sama cowok asing, Nav!" tanya Viena yang sebenarnya sangat penasaran dengan cerita Navia yang tiba-tiba hamil dan lebih mengejutkannya dengan pria yang wanita itu tidak kenal, terlebih ia bukan korban pemerkosaan seperti dirinya saat itu.

"Gue ngelakuin one night stand sama laki-laki asing karna gue waktu itu masih belum bisa ikhlas ngeliat Arcakra sama lo menikah meskipun gue udah berusaha buat ikhlas tapi ikhlas gak semudah mengatakan dari mulut," jawab Navia.

"Saat itu gue hampir bunuh diri tapi gagal dan berakhir di rawat di rumah sakit, untungnya Arcakra mau nemenin gue hari itu dan mau  nganterin gue pulang juga."

"Gue bener-bener minta maaf karna udah minta Arcakra buat rahasiain masalah ini dari lo dan sebagai saudara gue gak ngasih tahu tentang ini, tapi sebenernya Arcakra juga takut lo kepikiran dan anak lo jadi kenapa-kenapa karna mikirin masalah gue," jelas Navia.

"Dan saat gue tahu gue positif hamil, gue kaget dan bingung.. bahkan gue juga awalnya kepikiran buat gugurin anak ini dan bahkan gue udah beli buah yang bisa bikin gue keguguran tapi.. gue inget moment kita berdua yang dimana gue minta lo buat pertahanin anak itu dan perasaan gue gak bisa di jelasin setelah itu."

"Saat itu gue akhirnya mutusin untuk pertahanin anak ini apapun yang terjadi, Arcakra juga nawarin diri untuk nemenin gue setiap check up nantinya dan nurutin apapun yang gue mau dan ngebantu gue sebisa yang dia bisa," jelas Navia

"Kenapa kamu gak bilang dari awal, Nav.." ucap Viena yang menangis dan kemudian memeluk tubuh Navia. Selama ini Viena telah salah paham kepada suaminya dan berpikir pria itu telah memiliki hubungan lagi dengan Navia, padahal ternyata sepupunya itu memiliki masalah yang berat saat ini.

"Gue minta maaf ya, Vie,"

"Kalau ada yang ngebuat lo gak nyaman, lo harus jujur ke Arcakra, dia gak sepeka itu untuk nebak isi dan pikiran lo, supaya lo gak terus-terusan kepikiran dan berakhir ke anak lo juga, lo harus bahagia, Vie.. biar rasa sakit yang gue alami selama beberapa bulan ini gak sia-sia," ucap Navia yang melanjutkannya dalam hati.

DESTINY OF MY LIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang