🐣BAB 32🐣

5.1K 163 14
                                    

SELAMAT MEMBACA
TERIMA KASIH UNTUK
VOTE + KOMEN & FOLLOW NYA
🐣🐣🐣
.

.

.

Setelah kepergian Arcakra, Viena bingung harus melakukan apa, pekerjaan rumahnya sudah selesai lebih awal dan sekarang baru pukul 9 Pagi. Pukul 12 siang ia akan ke kantor Arcakra untuk menemui membawakan pria itu makanan dan makan siang bersama.

Tiba-tiba ingatan Viena mengingat buku yang pernah di berikan pada Andra. Ia jadi ingin membaca buku tersebut. Kira-kira apa isi buku itu?

Setelah mengambilnya, Viena membaca buku tersebut di balkon kamarnya dan menyiapkan cemilan dan juga susu hamil yang baru sempat ia buat.

"My Destiny" judul buku berwarna Putih. Di halaman pertama, Viena melihat sketsa perempuan yang tengah tertawa lepas di gendongan sang pria yang juga ikut tertawa. Tentu saja ia tahu gambar sketsa tersebut adalah dirinya saat bersama Kalandra, ia ingat dahulu sempat memiliki foto itu namun sekarang ia tidak memiliki apapun yang berkaitan dengan Kalandra.
Di bawah sketsa tersebut juga terdapat tulisan yang berisikan.

"Kamu abadi dalam karyaku"
_Kala&Flo_

Viena terus membuka setiap lembaran buku yang terdapat sketsa dan beberapa percakapan yang berhasil membuat Viena kembali mengingat moment kebersamaan yang ada di dalam cerita tersebut.

"Part terbaik dalam hidupku? kenal dan di cintai olehmu."
_Kala_

"Sama halnya dengan hobiku, kamu adalah buku favorit yang tak pernah habis ku baca karena memahamimu memang tak sesederhana buku yang ku baca biasanya"
_Kala_

"Obat yang paling ampuh? itu kamu. Apapun sakit dan lukanya, harus ada kamu di samping aku"
_Kala_

"Mari bertemu kembali di kehidupan selanjutnya, tetap sebagai dua manusia yang saling mencintai namun di restui oleh semesta dan takdir yang tak memisahkan kita"
_Kala_

Setiap sketsa terdapat tulisan dan percakapan, hanya halaman terakhir lah yang mampu membuat Viena menangis. Ia telah melepaskan masa lalunya, namun rasa sakit di hatinya masih dapat ia rasakan ketika mengingat bagaimana bahagia dan sakitnya kisahnya bersama Kalandra.

Flashback on

"Kenapa ngajak kesini?" tanya Viena kepada Kalandra.

"Di tempat ini aku ngajak kamu pacaran dan juga date pertama kita, kamu masih inget kan?" tanya Kala.

"Iyaa, aku masih inget kok. Kamu nekat mau nenggelamin diri ke laut buat buktiin kalau kamu beneran cinta sama aku," balas Viena sambil menatap laut yang mengingatkannya pada pertama kali Kalandra menyatakan perasaannya.

"Secinta itu aku sama kamu, Flo." ucap Kalandra yang menarik Viena ke dalam pelukannya.

"Kita gak bisa gini terus, Kal." ucap Viena.

"Aku gak bakal dengerin perkataan kamu sebelumnya," ucap Kalandra.

"Aku juga cinta sama kamu tapi aku gak mungkin ninggalin Tuhanku," ucap Viena.

"Aku memang mencintai kamu, tapi aku gak pernah sekalipun minta kamu untuk ninggalin tuhanmu apalagi merebut kamu dari tuhanmu, Florrie." ucap Kalandra.

DESTINY OF MY LIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang