🐣BAB 29🐣

8.2K 235 31
                                    

SELAMAT MEMBACA
TERIMA KASIH UNTUK
VOTE + KOMEN & FOLLOW NYA
🐣🐣🐣

.
.
.

"Sayang.. besok kamu mau ikut nggak?" tanya Arcakra.

"Kemana?" tanya Viena.

"Pesta wedding anniversary rekan kerja Papa, tapi karna aku sekarang yang mimpin kerjaan jadinya aku di minta buat kenalan sama mereka," ucap Arcakra.

"Harus banget sama aku?" tanya Viena.

"Iyaa, kalau kamu gak ikut, aku tinggal alasan aja ke Papa," ucap Arcakra.

"Yaudah besok aku temenin, tapi jangan terlalu lama ya? aku gak nyaman apalagi orang-orang di sana pasti gak jauh-jauh pembahasannya tentang bisnis dan aku gak ngerti," ucap Viena.

"Iyaa sayangku, tenang aja, nanti kalau perlu kita ngobrol dikit sama tuan rumah terus pulang dan dinner berdua," ucap Arcakra.
🐣🐣🐣

"Arca.. bagus nggak?" tanya Viena sambil memperlihatkan gaun yang telah Arcakra siapkan untuknya.

"..." Arcakra terdiam menatap Istrinya dari bawah ke atas. Pria itu lagi-lagi di buat terpanah dengan kecantikan Viena, wanita itu tanpa make'up saja membuat Arcakra selalu memujinya cantik apalagi saat bangun tidur dan kini wanita itu memakai riasan simple yang membuat wajahnya terlihat semakin cantik di tambah gaun yang ia berikan sangat cocok di tubuhnya.

"Arca!!" panggil Viena yang membuat Arcakra tersadar.

"Ini istri siapa kok cantik banget-banget?" tanya Arcakra yang mendekatkan wajahnya tepat di wajah Viena.

"Masa?" tanya Viena dengan wajah ragu.

"Cantik, cantikkk bangettt," jawab Arcakra.

"Yaudah kalau gitu ayo, nanti kita telat," ucap Viena sambil tersenyum.

"Kamu yakin mau berangkat?" tanya Arcakra dengan wajah khawatir.

"Jadi lah, aku udah cantik gini masa kamu masih nanya," jawab Viena.

"Kalau enggak kita ke rumah sakit aja ya? habis itu dinner biar dandanan kamu gak sia-sia," ucap Arcakra.

"Gapapa, Arca. Tadi cuma sakit perut biasa," ucap Viena.

"Beneran?" tanya Arcakra.

"Iyaa suamikuuu," balas Viena.

"Apa-apa? aku gak denger," tanya Arcakra.

"Aku beneran baik-baik aja, suamiku sayang," ucap Viena sambil mencium pipi suaminya.

"Dia katanya mau di cium juga," ucap Arcakra menunjuk sebelah pipinya dengan wajah memelas.

"Tuh kan minta lagi," ucap Viena tapi tetap mencium pipi sebelah suaminya.

"Sayang.. yang ini iri mau di cium juga," ucap Arcakra sambil menunjuk bibirnya.

"Ishh udah ah, makin ngelunjak kamu," ucap Viena yang kemudian berjalan meninggalkan Arcakra.

"Iyaa-iyaa nanti setelah dinner juga gapapa kata dia," ucap Arcakra tertawa sambil mengekori Istrinya.
🐣🐣🐣

Hotel ****

Arcakra dan Viena baru saja sampai di gedung hotel di mana rekan kerja Ayahnya mengadakan pesta. Viena awalnya berusaha menghilangkan rasa groginya agar tidak memalukan suaminya di depan rekan-rekan kerja Ayah mertuanya dan akan menjadi rekan kerja suaminya juga.

"Sayang itu yang punya acara ini," ucap Arcakra sambil menunjuk ke arah sepasang paruh baya yang sedang sibuk mengobrol dengan beberapa tamu sambil bercanda tawa.

DESTINY OF MY LIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang