🐣BAB 37🐣

6.2K 170 15
                                    

SELAMAT MEMBACA
TERIMA KASIH UNTUK
VOTE + KOMEN & FOLLOW NYA
🐣🐣🐣

.

.

.

2 hari sudah Viena di rawat di rumah sakit dan baru hari ini Viena dapat menemui Putranya yang sangat ia nantikan. Tentu saja Viena melihat Putranya bersama dengan Arcakra yang kini mendorong wheelchairs nya.

"Ar.. Anak kita kecil banget ya?" ucap Viena yang meneteskan air mata ketika sampai dan di persilahkan untuk melihat Bayinya yang berada di dalam inkubator.

"Beratnya 1.8 kg Sayang, tapi setelah beberapa minggu kemudian, kita bisa bawa pulang anak kita," ucap Arcakra.

"Aku nggak tega, Ar. Anak kita pasti kesakitan ya?" ucap Viena yang tak sanggup menatap Putra nya yang baru 2 hari ia lahirkan dan kini harus berjuang hidup dengan banyak alat yang menempel pada tubuh kecilnya itu.

"Ibu bisa menyentuh anaknya kalau mau," ucap sang suster yang tak tega melihat Viena yang menangis menatap Putranya tersebut.

"Boleh ya, Sus?" tanya Viena dengan berharap.

"Boleh, Bu." ucap Suster tersebut dan dengan bantuan Arcakra, Viena berdiri lalu memasukan tangannya dan menyentuh bayi mungil di dalam inkubator tersebut.

"Kita berjuang bareng-bareng yaa sayang? Mama percaya kamu kuat, Mama bakal sering jengukin kamu sampai kita bisa pulang bareng-bareng yaa?" ucap Viena dengan nada menahan tangis karna hanya bisa memegang tangan mungil Putranya yang terlihat begitu lemah.
🐣🐣🐣

Hari ini Kafael beserta Ayahnya datang menemui kedua orang tua Navia. Tentu saja tujuannya untuk melamar Navia dan membicarakan pernikahan keduanya.

"Sekali lagi saya meminta maaf atas apa yang telah anak saya lakukan," ucap Keanu.

"Mereka berdua sama-sama salah," balas Kevin.

"Baiklah, jadi mereka menikah minggu depan?" tanya Kevin yang menanyakan kejelasannya.

Keanu menganggukkan kepalanya dan beralih menatap ke arah Putranya. "Kamu yakin tidak mau mengadakan pesta?" tanya Keanu kepada Putranya.

"Setelah Navia melahirkan dan berubah pikiran, Kafael akan membuat resepsi nantinya," jawab Kafael.

Kafael dan Navia memutuskan hanya menikah di hadiri oleh keluarga terdekat tanpa pesta meriah. Karna kondisi Navia yang saat ini sedang hamil membuat kedua orang tua Navia dan Kafael menyetujui permintaan anaknya.

"Kalau begitu, kami pamit pulang dulu, minggu depan saya akan pastikan semuanya selesai," ucap Keanu yang memang menjanjikan akan menyiapkan segala urusan pernikahan anaknya.

"Ayo pulang, Kafael," ucap Keanu kepada Putranya yang masih diam.

"Kafael mau bicara sama Navia, Daddy bisa pulang duluan," ucap Kafael.

"Daddy tunggu kamu di mobil," ucap Keanu yang tak ingin membiarkan Putranya terlalu lama di rumah calon istrinya. Selain Keanu tidak ingin membuat besannya merasa tidak nyaman dengan kehadiran Kafael dan dirinya, Keanu tidak ingin pasangan yang belum menikah itu berduaan terlalu lama sebelum resmi menikah.

"Kalau kamu butuh sesuatu, jangan lupa bilang ke aku, aku bakal di sini terus sampai kita menikah nanti," ucap Kafael.

"Makasih udah kasih aku kesempatan untuk tanggung jawab sama anak kita," ucap Kafael yang memeluk tubuh Navia sebelum berpamitan pulang.

"Hati-hati.." ucap Navia yang menatap tidak rela dengan kepergiam Kafael. Entah selain Navia mulai merasa nyaman dengan kehadiran pria itu, Navia juga merasa canggung berada di rumahnya sendiri semenjak kedua orang tuanya mengetahui kehamilannya.

DESTINY OF MY LIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang