SELAMAT MEMBACA
TERIMA KASIH UNTUK
VOTE + KOMEN & FOLLOW NYA
🐣🐣🐣
..
.
Arcakra baru saja bangun dan terkejut ketika ingat bahwa dirinya malah tertidur di rumah sakit dan bodohnya berada di ruangan Navia. Di lihatnya wanita itu masih tertidur, setelah itu Arcakra langsung bangun dan masuk ke dalam toilet untuk mencuci muka dan kemudian menitipkan Navia kepada salah satu suster menjaga Navia untuk sementara sampai ia kembali lagi.
Ia bahkan lupa mengabari Viena dan kini ponselnya mati sehingga, Arcakra bergegas masuk ke dalam mobilnya untuk mengisi daya dan bergegas pulang ke rumahnya setelah melihat banyak panggilan yang muncul di layar ponselnya dari Viena.
"Viena.. Sorry, semalem gue ketiduran dan lupa cas hp," ucap Arcakra yang melihat Viena tengah duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi.
"Mandi terus ganti baju, bau lo gak enak." balas Viena dengan jujur. Kedatangan Arcakra yang membuat penciumannya yang kini lebih sensitif kembali aktif, padahal biasanya aroma tubuh pria itu sangat menenangkan dirinya ketika mual tapi kini malah sebaliknya.
"Viena.. maafin gue yaa, gue beneran lupa kalo hari ini kita check up ke rumah sakit," ucap Arcakra yang kembali meminta maaf.
"Gue bilang mandi dan ganti baju, Arcakra! gue mual, jangan deket-deket!" ucap Viena yang mengusir Arcakra tanpa menghiraukan perkataan pria itu.
"Huftt.. Oke, gue bersih-bersih dulu, tapi setelah ini kita perlu bicara," ucap Arcakra yang kemudian menuruti permintaan Viena.
"Tergantung," gumam Viena ketika melihat Arcakra mulai pergi dari pandangannya.
"Gue gak mau berharap lagi, Ar. tapi kalau kali ini lo jujur tentang Navia, mungkin gue bisa pikir-pikir ulang tentang pernikahan ini," batin Viena yang kemudian melanjutkan menonton drama di televisi tanpa ingin memikirkan masalah hubungannya dengan Arcakra. Ia tak ingin pikirannya bisa mengganggu pertumbuhan anaknya.
🐣🐣🐣Kini Viena dan Arcakra tengah duduk berhadapan, awalnya Viena malas berbicara dengan Arcakra, namun kembali lagi ia tidak mungkin membuat masalah ini menjadi semakin panjang, ia pikir Arcakra akan menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya bersama Navia.
"Jadi alasan apa lagi?" tanya Viena dengan wajah datarnya.
"Sekali lagi gue minta maaf karena baru pulang pas pagi hari dan semalem gue gak ada buat nemenin lo di sini," ucap Arcakra.
"Terus?" tanya Viena yang masih menunggu penjelasan Arcakra.
"Gak ada lagi, semalem aku kecapekan sampai lupa nge-charge hp, jadinya hpku lowbat," lanjut Arcakra.
"Ada lagi?" tanya Viena.
"Gak ada lagi, Vie. lo mau penjelasan apa lagi?" tanya Arcakra yang membuat Viena menghelaikan nafas kasar.
"Ini terakhir kali gue tanya, ada lagi yang mau lo ceritain?" tanya Viena yang masih menunggu penjelasan Arcakra mengenai Navia.
"G-gak ada, Vie." balas Arcakra yang terpaksa berbohong karena dirinya sudah terlanjur berjanji pada seseorang.
"Oke. Lebih baik lo sekarang pergi," usir Viena yang kemudian mengalihkan pandangannya ke arah kaca yang memperlihatkan cuaca di kota itu begitu bersinar terang.
"Vie.. gue ada salah?" tanya Arcakra.
"Gue gak mau liat muka lo, Arca!" ucap Viena yang tanpa sadar air matanya menetes.
"Vie.. gue bener-bener minta maaf, jangan nangis ya?" ucap Arcakra yang panik melihat Viena tiba-tiba menangis.
"Gue bilang pergi ya pergi!" ucap Viena yang menepis tangan Arcakra yang hendak menghapus air matanya dan kemudian bangkit dari duduknya dan kembali ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF MY LIFE (END)
Romance🐣DIHARAPKAN MEM-FOLLOW SEBELUM MEMBACA🐣 🐣DOML (DESTINY OF MY LIFE)🐣 🐣39 BAB + 2 EXTRA CHAPTER🐣 🐣WAJIB VOTE + KOMEN🐣 🐣AKAN REVISI SESUAI MOOD🐣 Mencintainya memang di luar kendaliku. Tapi bukan berarti aku rela di hamili oleh pria yang stat...