Bab 49 (Alika Waymond Dimitry)

274 7 0
                                    

"jangan pernah tinggalkan saya, Alika"
- Calvin Waymond Dimitry -


Pada keesokan harinya,

Yasha sudah stand by di depan rumah Alika dari jam 6 pagi bersandar disamping mobilnya. Sesuai dengan perintah bosnya itu.

Tapi, sampai saat ini rupanya 3 bidadari itu masih saja sibuk berdandan.

Kaki Yasha serasa ingin putus saja rasanya.

"OMG!!! kalian kenapa se kalo urusan make-up lama pol, Ya allah. Wes 3 jam loh ini, kok tambah gelud!!!"

Yasha berteriak frustasi karena Dian dan Putri yang malah berebut makeup satu sama lain di ruang tamu sampai suaranya terdengar sampai keluar rumah.

Padahal jam sudah menunjukkan jam 9 kurang 15 menit.

Akhirnya yang paling di nanti tiba.

Tak lama, Alika berjalan keluar dan melompat kecil dengan cerianya. Alika mengenakan setelan equestrian nya mulai dari kaos, blazer, legging, dan summer hatnya. Lalu, meletakkan barang-barang miliknya dan sahabatnya di bagasi mobil.

"cape aja apa cape banget bang?" canda Alika melihat ekspresi nesu-nesu Yasha, sembari  menyenderkan lengannya di bahu Yasha sok asik.

Yasha menghela nafas,

"CIHHH," sautnya menyingkirkan lengan Alika alay.

"Suruh bestie mu, cepet-cepet sana!" suruh Yasha kesal sambil menghentakkan kakinya.

"Kamu aja sendiri,"

"Lah, wong kamu temennya kok nyuruh aku,"

"Emang gaboleh?"

"Gaboleh, lah! "

"Oh, yaudah aku bilangin Calvin kamu, "

Yasha seketika melotot mendengar ancaman Alika.

"yeee, beraninya ngadu"

"biarin. Takut ya? "

"Eh, mana ada ya ceritanya gue takut sama Calvin,"

"oh oke, awas ya nanti aku bilangin, "

"Bilang aja deh, sak karepmu. Ini kaki ku wes pengkor nungguin kalian,"

"Wakakakkka, becandaaa. Iya nih gue panggil, Nih, "

DIAAANNN PUTRI AYOOO CEPETAANNN KELUAARRR!!!!

Teriak Alika begitu nyaring dengan suara cempreng nya mengejutkan Yasha.

Ia langsung menutup telinga nya rapat rapat. Jika tidak, gendang telinganya pasti sudah hancur karena suara Alika.

Namun, Yasha kembali menahan emosinya. Yasha menghirup nafas dalam-dalam, dengan mengangkat kedua tangannya.

"Sabar, Yash. Sabar...orang sabar disayang tuhan," lirih Yasha sambil mengelus dadanya yang masih bisa di dengar Alika.

Alika terkikik geli melihatnya.

Salah sendiri sudah disuruh ayahnya duduk di teras. Malah, begayaan nyender di mobil. 

(Entah dia mau memikat siapa di sini?)

(Kucing komplek, maybe) pikir Alika semakin melantur ketika kucing komplek tiba-tiba lewat didepannya.

Yasha, melirik Alika heran, kenapa wanita di sebelahnya ini terkikik sendirian.

"apa liat-liat?" ketus Yasha hingga membuat Alika menghentikan tawanya. 

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now