I thought I would not able to have you, but now I got you
- Alika Yunaira Adelia-
"Aku mau menikah sama kamu, Vin. I really do" jawab Alika sambil menangisCalvin tersenyum begitu lebar, dia tidak pernah merasa sebahagia dan selega ini dalam hidupnya.
"Thank you" ujar Calvin sambil memasangkan cincin berlian yang sudah di rancangnya khusus untuk Alika.
Seluruh lapangan riuh mendengar Alika menerima pinangan Calvin.
"SELAMAT BAPAK CALVIN WAYMOND DIMITRY DAN NYOYA ALIKA YUNAIRA ADELIA!!!! "
Teriak MC lapangan itu yang ikut-ikutan heboh hingga mengundang gemuruh tepuk tangan setiap orang yang berada di lapangan.
Dari kejauhan Dian, Putri, dan Yasha juga tak kuasa membendung air mata bahagia mereka.
Akhirnya sahabat mereka yang paling muda kini telah menemukan tambatan hatinya.
Alika melihat cincin yang kini melingkar indah ditangannya,
"Kita beneran nikah?" tanya Alika yang masih tak percaya.
Calvin tersenyum tipis dan mengangguk menanggapi.
Bukan maksud Alika ingin terburu-buru menikah. Hanya saja Alika perlu mempersiapkan pernikahannya sendiri dengan sebaik-baiknya.
Jadi dia harus mulai memikirkan untuk menyicil segala persiapan yang diperlukan.
Ia juga harus mengatur pekerjaan dan jadwal cutinya sekaligus. Sebab tidak mungkin, jika ia hanya menelantarkan segudang pekerjaanya begitu saja kan?
Ya, meskipun di dalam hati ia sudah sangat ingin menikah dengan Calvin. Lebih cepat lebih baik, bukan?
Raut wajah Calvin seperti berfikir,
"Kita menikah 2 hari lagi" jawab Calvin sama sekali tanpa beban.
Mata Alika membelalak seketika. Jawaban Calvin sama sekali tidak masuk akal. Ia saja, bahkan belum menceritakan hal ini kepada orang tuanya.
Bisa-bisa Alika dijadikan telur dadar saat sampai dirumah.
"KAMU SERIUS 2 HARI LAGI?" kejut Alika sambil mengusap air mata di pelupuk matanya.
Calvin mengangguk santai.
Sementara, Alika menggeleng-gelengkan kepalanya, rasa harunya langsung hilang mendengar jawaban mengejutkan dari Calvin
"Tapi, aku sama sekali belum kenal sama keluarga kamu, Calviiiin!? Aku juga belum bilang ayah sama mama" marah Alika karena menurutnya ini terlalu mendadak bin mengejutkan.
Sedangkan, Calvin sama sekali tidak menunjukkan kekhawatiran sama sekali.
"Sekarang kita bisa ketemu sama papa dan mama saya" ujar Calvin singkat.
Terbesit sedikit raut wajah kekesalan di wajah Calvin saat menyebut papanya.
Namun, Alika tidak ingin berpikir terlalu jauh,
"Vin, aku mau nanya lagi, kamu beneran serius untuk hal ini? orang tua kita berdua harus ketemu, Vin. Kita nggak bisa mutusin ini secara sepihak. Apalagi aku sama sekali belum kenal keluarga kamu"
Alika masih sedikit ragu karena merasa masih belum mengenal keluarga Calvin.
Ya, meskipun ayahnya sendiri sudah mengenal papa Calvin. Tapi, tetap saja Alika merasa penting untuk membicarakan keputusan ini diantara kedua keluarga.
"Keluarga saya bukan masalah besar. Nanti, pertemuan dua keluarga akan saya urus. Kamu nanti setelah ini hanya perlu bersiap-siap untuk pergi sama saya" jawab Calvin.
YOU ARE READING
My Untouchable CEO [Sedang REVISI]
RandomCalvin laki-laki blasteran Inggris-Indonesia yang merupakan pewaris utama keluarga Dimitry, merasa kehilangan penyangga hidupnya setelah sahabat sekaligus cinta pertama Calvin, Lancaster meninggalkannya. Kepergian Lancaster telah membuat lubang yang...