BAB 1 [Awal]

3.6K 39 0
                                    

Di sepanjang koridor perusahaan Calvin, calon pewaris utama Waymond group menatap lurus kursi direktur yang diduduki ayahnya Waymond dimitry. Ayahnya merupakan keturunan jepang dan inggris, sedangkan ibunya merupakan orang Indonesia. Sebentar lagi sudah waktunya untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai pemimpin perusahaan, tapi dia masih tidak cukup yakin akan kemampuannya memimpin perusahaan. Meskipun semua orang mengetahui potensi dan bakat bisnis yang dimiliki Calvin, dia merasa tidak akan mampu menyaingi pencapaian ayah nya.

[Flashback on]
Phoenix Estate, London, 1995

Matanya menyorot menuju masa lalunya, dimana ayahnya Mr. Waymond mendidik Calvin dengan sangat keras, dia tidak membiarkannya terlena akan kesenangan dunia meskipun di umurnya yang masih belia. Mr. Waymond tidak akan pernah mentolerir kesalahan Calvin sekecil apapun itu, dan menghukumnya dengan sangat keras walaupun dia melakukannya. Hal itu membuat Calvin mengalami tekanan emosi yang luar biasa karena cara mendidik ayahnya yang kasar, ibunya juga tidak berdaya untuk ikut campur atau melakukan apapun karena urusan mendidik anak, Waymond suaminya sendiri tidak pernah main-main.

Namun, akhirnya datang Lancaster teman masa kecil Calvin yang merupakan tetangga dekat Calvin di Inggris, dia memberi secercah cahaya kebahagiaan di hidup Calvin, dia juga yang mampu menghilangkan rasa ketidak percayaan yang ada dalam diri Calvin. Sejak kecil, dia selalu menemani Calvin setiap waktu, mengajaknya bermain dan bersenang-senang melupakan segala tekanan yang mungkin Calvin akan dapatkan di rumahnya setiap hari. Saat mereka beranjak dewasa, Calvin dan Lancaster selalu mendukung pendidikan dan karir mereka kedepannya satu sama lain. Mereka berjanji untuk selalu bersama walaupun dalam keadaan senang maupun sedih.

Namun di suatu waktu, setelah mendapatkan gelar masternya Lancaster ingin pergi ke korea membangun perusahaan agensi miliknya. Hal itu dia lakukan karena dia ingin berdiri menggunakan kakinya sendiri. Meskipun awalnya kedua orang tua Lancaster sudah membujuknya untuk meneruskan perusahaan ayahnya. Lancaster masih terus bersih keras memenuhi ambisinya.

[Flashback off]

Saat kepergian Lancaster ke Korea, hal ini jelas membuat Calvin otomatis merasa kehilangan penyangga hidupnya. Tidak ada lagi yang akan membantunya mengatasi tekanan-tekanan dalam dirinya, tidak akan ada lagi orang yang akan mendukungnya dan memberikan keberanian dalam megejar harapan yang seperti secercah sinar terang dalam kegelapan.

Ya, Calvin telah kehilangan setitik cahaya terang itu dan tak mampu menjaganya. Sejak saat itu, kegelapan telah merubah diri Calvin berubah menjadi orang yang sangat dingin, idealis, ambisius, dan perfeksionis. Dia menganggap Lancaster, kurang bahagia dengannya karena kekurangan yang dia miliki. Kini fokus utamanya adalah perusahaan, dia ingin menjadi kuat dan tak terkalahkan, sehingga mungkin Lancaster akan kembali lagi dalam kehidupannya jika ia telah membuktikan keberhasilannya. Perubahan Calvin ini malah dianggap sesuatu yang bagus bagi Mr. Waymond ayah Calvin, karena dia melihat semangat untuk berhasil dalam hidupnya meskipun dia harus merasakan rasa sakit karena cinta.

"I've seen those spirits in your eyes, My Son. I'am proud that I could be success in a short period while preparing you to continue our company's triumph," ucap Mr. Waymond memuji perubahan signifikan dari diri putra semata wayangnya. (Aku melihat semangat itu dalam dirimu, Nak. Aku bangga karena aku bisa sukses membimbingmu melanjutkan kejayaanku dalam waktu sesingkat ini)

"I don't need your compliments, Waymond. It's been my duty and for your addition. I'm not doing this for anyone. I just wants to prove that I could be much better than you and could reach anything that I want in this world by my hands,"

Calvin berambisi jika dia harus lebih baik dari ayahnya dalam memimpin perusahaan, dan membuktikan kepada ayahnya jika dia lebih dari mampu untuk mendapatkan segala sesuatu yang dia inginkan, termasuk membuat Lancaster kembali padanya. (Aku tidak butuh pujianmu, Waymond. Ini sudah menjadi tugasku. Dan satu lagi, aku tidak melakukan ini untuk siapapun. Aku hanya ingin membuktikan jika aku bisa jauh lebih baik darimu dan aku juga bisa mencapai apapun yang aku inginkan dengan tanganku sendiri)

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now