Bab 51 (Menikah)

957 13 0
                                    

Akan saya perkenalkan kamu kepada dunia bahwa kamu milik saya
- Calvin Waymond Dimitry-


"Saya harus mengumumkan suatu hal" ujar Calvin menjelaskan

"Aku ikut??" tanya Alika polos.

Calvin tersenyum, "iya temani saya ya" jawab Calvin yang langsung membuat Alika tersenyum lebar.

Calvin membantu Alika untuk berdiri. Mereka semua langsung pergi kembali ke lapangan.

Seluruh mata para kolega-kolega Calvin menuju ke arah mereka melihat kedatangan Calvin. Bagaimana tidak, sang pemilik pertandingan meninggalkan permainannya sendiri.

Alika mulai gugup, ia mengeratkan genggaman tangannya pada tangan kanan Calvin.

Mengetahui hal itu, Calvin melepaskan genggamannya dan beralih memeluk bahu Alika erat.

Satu-satunya yang membuat Alika bingung, sudah ada begitu banyak reporter yang berkumpul di lapangan.

(dia mau press conference lagi?) batin Alika bingung.

Bahkan, rekan-rekan reporter nya dari media lain juga datang kemari. Mereka semua menganga melihat Alika yang dipeluk oleh seorang Calvin Waymond Dimitry.

Calvin menuntun Alika untuk mendekat ke arah mereka, dan mengumumkan hal yang tidak pernah terduga.

"Hari ini saya umumkan, Jika sebentar lagi saya akan menikah dengan kekasih saya, Alika Yunaira Adelia" ujar Calvin tegas.

Para kameramen-kameramen itu, langsung berlomba mengambil foto Alika dan Calvin.

Salah satu dari reporter itu juga ada yang mengajukan pertanyaan,

"sudah berapa lama kalian berdua menjalin hubungan?"

Lalu, pertanyaan itu langsung disusul pertanyaan reporter yang lain

"lalu bagaimana hubungan anda dengan lancaster?",

"apakah anda selingkuh dari Lancaster?" tanya para reporter-reporter itu menyudutkan Calvin.

Mata Calvin menajam, urat-urat wajahnya sudah mulai terlihat, ia tidak suka mendengar pertanyaan terakhir salah satu reporter itu.

Calvin semakin mengeratkan rangkulannya di bahu Alika dan menarik nafas dalam,

"pertanyaan-pertanyaan itu tidak perlu saya jawab. Yang pasti Alika adalah masa depan saya saat ini. Jangan pernah menyebut atau bahkan berani membandingkan calon saya dengan Lancaster, karena saya tidak akan pernah terima hal itu" jawab Calvin singkat.

"Tapi, Pak Calvin bagaimana anda merespon persepsi masyarakat terhadap citra diri anda dan perusahaan saat ini. Anda sebelumnya bersama dengan Lancaster, namun sekarang anda bersama wanita lain?" cecar reporter itu dengan melirik tajam ke arah Alika.

"Bukankah itu tugas anda itu membuat kejelasan kepada mereka semua? bukankah itu alasan saya mengundang anda kemari?"

Calvin tajam menjawab balik dengan memberikan pertanyaan yang langsung membuat reporter itu tidak bisa berkata-kata.

"Saya rasa statement yang saya berikan disini sudah cukup jelas. Tujuan saya melakukan ini, karena saya ingin memperjelas semuanya dan agar tidak ada kesalah pahaman mengenai hubungan kami berdua. Sekian" ujar Calvin langsung mengakhiri pembicaraannya.

Beberapa masih ada yang ingin menanyai Calvin namun mereka semua langsung dihadang bodyguard Alika, agar tidak mengejar Calvin lebih jauh.

Calvin menuntun tubuh Alika menjauh dari kerumunan para reporter yang masih mencoba melontarkan pertanyaan itu.

Alika menoleh, para bodyguard Calvin langsung sigap mengalihkan para reporter untuk pergi dari area lapangan

"Vin" panggil Alika

"Ini semua untuk apa?" tanyanya.

Alika yang masih belum mengerti maksud Calvin yang mengundang para reporter-reporter itu untuk mengumumkan hubungan diantara mereka berdua.

"Untuk kita. Saya tidak mau kamu merasa sakit hati karena beredarnya berita-berita salah di luar tentang saya dan Lancaster" jawab Calvin serius.

Hati Alika menghangat mendengar jawaban Calvin

"Kamu...gimana bisa tau? kalau hati aku sebenernya merasa sakit karena berita-berita itu?" tanya Alika polos.

Calvin mengusap bahu Alika,

"tanpa kamu bilang, saya sudah tau kamu pasti merasa sakit. Saya mencintai kamu Alika, saya terus mencoba untuk memahami kamu. Apapun akan saya lakukan agar kamu nyaman berada di sisi saya" jawab Calvin

"Terimakasih karena kamu udah mencintai aku sebesar itu, Vin" ujar Alika dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

Entah kalimat ucapan terimakasihnya ini sudah ke berapa kalinya, mungkin ucapan ini tidak akan pernah cukup bagi Alika untuk membalas semua kebaikan Calvin.

Alika begitu bersyukur karena Allah telah memberinya jodoh yang hampir mendekati kata sempurna

"Sudah kewajiban saya melindungi kamu, tuan putri Alika" jawab Calvin bercanda

"Terus, kata kamu yang calon istri tadi? itu serius, Vin? Dan cincin ini?" tanya Alika hingga membuat Calvin menghentikan langkahnya.

Alika sebenarnya sudah tau apa maksud Calvin sebenarnya. Tapi, ia sengaja ingin Calvin sendiri yang mengutarakan maksudnya.

Calvin berdehem,

"maaf mungkin saya tidak melakukannya dengan benar, tapi...

Calvin berlutut dan berkata "maukah kamu menikah dengan saya Alika Yunaira Adelia?"

Alika semakin tidak bisa membendung air matanya.

Pandangan seluruh pasang mata orang-orang yang ada di bangku penonton seketika tertuju pada interaksi Alika dan Calvin saja.

"Saya mungkin tidak sempurna. Bahkan, mungkin jauh dari laki-laki idaman yang kamu harapkan. Tapi, kamu bisa bilang pada saya, apa yang harus saya lakukan atau saya rubah. Saya bersedia untuk menjaga kamu dan bersama dengan kamu selama hidup saya" ujar Calvin begitu dalam hingga membuat Alika menangis

"Hikss...hikss... aku kenapa jadi pengen nangis sih, Vin?" tangis Alika seperti anak kecil.

Namun, dalam hatinya ia begitu bahagia karena kejutan yang diberikan oleh Calvin. Calvin memeluk Alika,

"sshhhttt... maaf ya kalau saya bikin kamu sedih" ujar Calvin mencoba menenangkan kekasihnya.

Alika memukul dada bidang Calvin, karena Calvin telah salah menyangka, ia menangis karena merasa sedih.

"ini aku bahagia, Vin. TERHARU" jelas Alika yang semakin gemas dengan kekasihnya yang sama sekali tidak berbakat menenangkan orang yang sedang menangis itu.

Calvin tertawa kecil melihat tingkah Alika,

"jadi, bagaimana? kamu mau menikah dengan saya? " tanya Calvin kembali.

Alika menangguk, "aku mau menikah sama kamu, Vin. I really do," jawabnya tanpa ada keraguan sedikitpun.

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now