06.00 Kriiiinggg...kringgg....kringggg
Bunyi alarm kesayangan Alika dipagi hari memekakkan telinga Alika yang sedang tertidur pulas, "Haduh iya iya udah denger! Kalo aku ga butuh kamu nih ya udah aku tendang keluar kamu!" gerutu Alika pada jam alarm nya yang sudah berdering pagi-pagi buta.
Alika sebenarnya masih malas untuk bangun pagi, karena dia baru saja tiba dari Turki tadi malam. Alhasil dia baru tiba dirumah tengah malam hampir pagi, ditambah dengan jetlag menjadikannya lengkap nan sempurna.
Namun, pagi hari ini Alika ada jam mengajar pagi, jadi mau tidak mau dia harus membuka matanya dan bersiap-siap menuju ke kampus. Hanya saja dia perlu sedikit mengeluh untuk melengkapi hari-harinya. Tidak enak, jika bekerja tanpa mengeluh.
Alika mengucek-ngucek matanya, sambil meregangkan badannya terlentang. Tidak lama setelah itu terdengar teriakan...
"Alikaaa....sudah pagi!!! Ayo bangun, bangun, bangun!" teriak ibu Alika dari luar kamar Alika berniat membangungkannya.
Alika yang mendengar itu pun membalas, "Iyaaaa Mamah, Alika udah bangun barusan,"
Mama Alika, Atika Prameswari, atau yang biasa dikenal dengan Mama Tika, memang kalau membangunkan Alika harus berteriak, karena kalau tidak ada yang mengomeli Alika untuk bangun pagi, dia bisa saja melanjutkan tidurnya sampai siang dan melupakan pekerjaannya.
Tidak jarang waktu zaman sekolah dulu kedua orangtua Alika sering dipanggil guru BK karena sering datang terlambat, bahkan bisa dibilang hampir setiap hari jika dia tidak bisa lolos hukuman penjaga gerbang. Namun seiring dewasa, Alika sudah mengerti baik tanggung jawabnya, jadi penyakit terlambatnya hanya kembali di waktu tertentu, syukurlah.
Setelah merapikan kasurnya, Alika langsung pergi mandi dan bersiap-siap. Dengan setelah dosennya, dia turun kebawah untuk sarapan.
Keluarganya semuanya sudah berkumpul di bawah, "Selamat pagi semua!!! Jumpa lagi dengan mbak Alika yang syantik," teriak Alika menyapa seluruh penghuni rumah.
Ayah, ibu, dan kakak perempuannya yang mendengar itu hanya tersenyum, karena memang sudah jadi kebiasaan setiap pagi. "Dasar kepedean sok cantik...," canda kakaknya perempuannya Alina.
"Yeee emang cantik ni yeee....," balas Alika sambil menjulurkan lidahnya.
Beginilah suasana pagi, di rumah Alika dipenuhi canda tawa dan pertengkaran kecil dua bersaudara itu, hal ini membuat rumah menjadi terasa hangat setiap harinya.
"Sudah to, kalian ini kan udah dewasa, masa bertengkar terus kaya anak kecil, ga malu apa didenger tetangga?" ucap ibu Alika melerai pertengkaran keduanya.
Alika, Alia, dan ayahnya yang mendengar itu pun tertawa kecil, tapi mereka tidak berani menjawab ibunya. "Alika, kamu sekarang mau liputan, ke kampus, atau ke kantor Kementerian lagi, Nak?" tanya ayah Alika.
YOU ARE READING
My Untouchable CEO [Sedang REVISI]
RandomCalvin laki-laki blasteran Inggris-Indonesia yang merupakan pewaris utama keluarga Dimitry, merasa kehilangan penyangga hidupnya setelah sahabat sekaligus cinta pertama Calvin, Lancaster meninggalkannya. Kepergian Lancaster telah membuat lubang yang...