Bab 19 (Datang)

310 10 0
                                    

"Tolonggg!!!" Teriak Alika sambil berlari sekencang mungkin

Alika tidak tau pergi kemana kakinya membawa dirinya, yang penting dia harus menjauh dari para pemabuk-pemabuk itu

Alika terus berlari kencang, sampai akhirnya ia memasuki area hutan

Alika terus berlari, sesekali ia menoleh kebelakang

"Gue harus sembunyi dari mereka"

Tapi, rupanya mereka masih bisa melihat Alika

Alika mulai sangat kelelahan,

"Auwchhh", Jerit Alika terperosok ke dalam hutan

Ia terpeleset, karena tanah hutan yang lembap

Alika mulai ketakutan, karena kakinya yang terluka saat terjatuh tadi terasa begitu perih saat digerakkan. Alika lekas mencari kontak Dio di handphonenya

"Halo, Dio hikss. Tolong gue, gue dikepung sama preman-preman yang lagi mabuk hikss" ujar Alika menangis sambil mengigit bibirnya agar suaranya tidak terdengar

Belum sempat Alika mendapat jawaban, handphone Alika mati karena low battery.

Alika berusaha mundur lagi, menuju kebelakang pohon untuk bersembunyi agar tidak terlihat oleh mereka

Hikssss... hikss... tolongin Alika Maah... Yahhh... tangis Alika dalam diam

Ini yang Alika paling Alika takutkan sebelum ia datang kesini, ia tidak bisa lihat maps, tidak berani dengan serangga, dan bahkan tidak bisa bela diri

Orang-orang itu semakin dekat menuju ke arah Alika. Alika menutup mulutnya agar tangisannya yang semakin deras tidak terdengar

'apa gue bakal mati disini?'

Alika memejamkan matanya,

"Nah, ini dia bos. Orang yang tadi!", teriak salah seorang preman kepada gerombolannya yang sedang berpencar

Preman yang menemukan Alika itu tadi, langsung menarik lengan Alika kasar

"Tolongggg!!! Tolong!!!! tolongg!!!! lepasin sayaa!!! hikss... hiksss", teriak Alika meminta tolong sambil menangis kencang

Preman yang menemukan Alika tadi memegang tangan Alika begitu kuat, hingga Alika tidak bisa bergerak

"Kenapa kamu melihat kita diam-diam dari belakang, HAH?! Mau lapor polisi??!?" Bentak preman itu kepada Alika

"Saya bukan orang jahat, tolong lepasin saya... hiks... hiks" tangis Alika memohon ketakutan

Mereka langsung membawa Alika untuk berdiri

"Gaada yang bisa denger kamu sekarang, kita di hutan hahahahaha! " jawab Salah satu preman yang bertubuh besar satunya

"Enaknya, dia kita apakan ini, Bos? hahaha", saut salah satu teman preman itu

"Cantik juga, dia. Apa kita cicipin aja nih?" jawab komplotannya yang sedang berjalan sempoyongan menuju Alika karena mabuk

Alika memberontak berusaha menendang dengan kakinya

"Jangan sentuh saya! atau Saya lapor polisi!" bentak Alika memberanikan diri

"Bawa-bawa polisi ini cewek, Bos. Dia pasti komplotan mereka, mending kita abisin aja dia disini" jawab

Lutut Alika seketika melemas, mendengar preman-preman itu berniat menghabisinya di tengah hutan

"Tolong... hiks... tolonggg... hiks... tolong lepasin saya!!!!" jerit Alika mesih terus berusaha memberontak

Salah satu dari preman yang mabuk itu menarik lengan Alika kasar, lalu menampar Alika keras

PLAAKKKK

"Awhsss... hikss... hikss"

Saking kerasnya preman itu menampar Alika, bibir Alika sampai sobek dan berdarah. Ini yang paling tidak disukai Alika

Alika mulai mencium bau amis di bibirnya

Tapi, ia berusaha sekeras mungkin untuk tetap sadar

Alika hanya berharap ada seseorang yang mampu menemukan dan menolongnya, meskipun ia berada ditengah hutan belantara

"LEPASKAN DIA!"

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now