Bab 71 (Suamiku)

474 7 1
                                    

Usai perhelatan acara pernikah megah dan sangat mendadak itu, Alika langsung tertidur. Bayangkan saja, sepulang kerja, langsung mendapat kejutan akad, dan pernikahan royal. Sangat menguras tenaga.

Alika menggeliatkan tubuhnya, menarik selimutnya yang menutupi kepalanya.

Calvin tertidur disampingnya dengan wajahnya yang tenang nan menenangkan.

Wajahnya saat tertidur terlihat begitu polos, berbeda sekali saat dia bangun. Monster kraken rasanya langsung merasuki jiwanya saat dia membuka mata. Kejam dan Sangar.

Alika terkikik memikirkan hal itu. Tangannya kemudian menyentuh setiap inci wajah tampan Calvin. Mengabsen nya satu persatu. Alis tebal, hidung mancung, bibir yang indah. Suaminya ini sangat tampan.

Alika kemudian mendekat dan mencium hidung mancung Calvin perlahan.

"Mau ngapain hm?" tanya Calvin tiba-tiba membuka matanya membuat Alika salah tingkah.

"Mau ngeliat wajah tampan suami aku" jawab Alika cengengesan.

"Oke, lakukan lagi kalau begitu... " jawab Calvin kemudian sembari memejamkan mata.

"Tapi, jangan salahkan saya kalau kejadian kemarin malam terulang lagi ya?" tambah Calvin berhasil membuat pipi Alika memerah seperti kepiting rebus.

"IHHHHH KAMU!!!" marah Alika memukul dada bidang Calvin.

"Istri saya malu ya? Maaf ya..." ujar Calvin menarik Alika ke dalam pelukannya.

Alika menghirup wangi tubuh Calvin dalam-dalam, hingga membuat Calvin gemas. Mereka berdua berpelukan selama beberapa waktu, tanpa ingin melakukan apapun.

Mereka berharap waktu berhenti detik ini juga, agar mereka bisa menikmati momen ini lebih lama.

"Kamu ngga kerja hari ini?" tanya Alika.

"Kerja, tapi nanti. Saya mau seperti ini dulu" jawab Calvin kemudian mengeratkan pelukannya di pinggang Alika.

"Kamu hari ini ke kampus? ke kantor?" tanya Calvin.

"Enggak, aku mau libur seminggu. Kan baru nikah hehehehe..." jawab Alika meringis.

"Kamu berhenti bekerja juga tidak apa-apa. Mulai sekarang saya yang akan bertanggung jawab menghidupi kamu dan memenuhi seluruh kebutuhan kamu selamanya" ujar Calvin mengusap rambut Alika perlahan.

"Aku mau tetep kerja, Vin... boleh yaaa?" timpal Alika meminta izin pada suaminya itu.

"Saya tau kamu akan menolaknya. Jadi, boleh... " jawab Calvin kemudian.

"Tapi, mulai sekarang kamu simpan uang kamu untuk keperluan kamu sendiri. Pengeluaran apapun nanti hanya boleh dari saya" tambah Calvin kemudian.

"Oke Bosss!!!" girang Alika mengacungkan jempolnya.

Tak lama, suara handphone Calvin berdering. Namun, Calvin seakan hendak mengabaikannya karena sedang berpelukan dengan Alika.

"Itu diangkat dulu telfonnya" ujar Alika berusaha melepaskan pelukannya.

"Saya tidak mau. Nanti saja" jawab Calvin semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Alika.

"Kalo kamu ngga mau angkat telfonnya, aku aja yang ngangkat kalo gitu" ancam Alika berhasil membuat Calvin akhirnya merenggangkan pelukannya.

Calvin turun dari ranjang dan mengambil handphone nya yang ada di sofa.

Mata Alika seketika membulat.

"CALVIN KENAPA KAMU NGGA PAKE CELANA?!" pekik Alika membuat Calvin tertawa hebat.

***

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now