"Enggak Adek, Ayah cuman bercanda. Ayah restuin hubungan kalian berdua. Dengan syarat, Calvin harus menyelesaikan masa lalunya dan juga memberi tahu hubungan kalian berdua kepada Dimitry secepatnya" ujar Arta tegas.
Fyuhhhhh
Alika menghela nafas. Akhirnya, beban berkilo-kilo yang menumpuk di pundaknya seketika menghilang.
"Yayyyyyyyyy!!!! Ayaahhh gamarahh kan? beneran kan? serius kan, Mah?" tanya Alika heboh hingga meloncat berkali-kali seperti anak kecil.
"Kalo kamu ngga berhenti loncat-loncat Ayah berubah pikiran loh ya" saut Arta yang langsung membuat Alika terdiam.
"Okee siap Bossss ehehehe" kikik Alika.
Sementara, Calvin juga diam-diam ikut tertawa melihat kehangatan di dalam keluarga Alika,
"lucu sekali"
Alika menoleh, dan tersenyum lebar ke arah Calvin,
"you did it, Calvin!!!" ujar Alika kepada pacar barunya itu.
Calvin langsung menarik tangan Alika kedekatnya posesif,
"We made it, Dear" bisik Calvin ditelinga Alika membuat Alika salah tingkah sampai pipinya memanas.
"OKE, karena sekarang semuanya udah selesai. Kamu makan siang disini aja gimana? Mumpung tante tadi juga udah masak, tinggal nyiapin sebentar" ujar mama Alika berinisiatif.
(Pasti mama mau gantian ngerumpi nih, sama Calvin) batin Alika melirik sinis kearah Mamahnya tajam.
Alika shock, mamanya bahkan tidak memperdulikan lirikan matanya sama sekali.
"Baik, Terimakasih banyak, Bu" jawab Calvin sopan
'oke gitu ya ih si mamah' batin Alika menggerutu
"Mamah tinggal dulu ya sama Papah"
"Oke mamm, Yah" jawab Alika girang.
Alika langsung mengambil remote TV disebelahnya, dan menonton kartun spongebob kesukaannya
Memang kalau siang-siang bolong begini zona paling nyaman bagi semua orang adalah menonton kartun Spongebob. Meskipun, Alika wanita karir independent yang ambisisus terhadap pekerjaanya. Itu tidak mengubah kenyataan, bahwa Alika masih seperti anak kecil. Jika sedang libur bekerja, Alika jelas tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menonton kartun kesukannya.
Calvin tersenyum dan duduk di samping Alika.
Alika merasa ada sepasang mata yang terus menatapnya intens, hingga membuat Alika menoleh ragu
"kamu ngapain ngeliatin aku terus?"
"Ngga boleh?"
Alika mengalihkan pandangannya, menahan kedua pipinya yang kembali bersemu merah
"ya kan nggak gitu juga, Vin" jawab Alika tersipu menahan senyumnya mati-matian agar tidak mengembang.
"Besok agenda kamu kemana aja?" tanya Calvin
"emmm... aku kayanya besok pagi ke kampus aja, kenapa?" tanya Alika.
"besok pagi berangkat ke kampus saya yang antar, tidak usah bawa mobil sendiri" ujar Calvin sambil menatap lurus ke layar TV
Alika mengerutkan dahi
"emang kamu besok mau ke kampus juga?"
Alika merasa heran, ia yakin Calvin sudah tidak rutin lagi berada di kampus karena pembangunan gedung baru di universitas sebentar lagi selesai.
YOU ARE READING
My Untouchable CEO [Sedang REVISI]
De TodoCalvin laki-laki blasteran Inggris-Indonesia yang merupakan pewaris utama keluarga Dimitry, merasa kehilangan penyangga hidupnya setelah sahabat sekaligus cinta pertama Calvin, Lancaster meninggalkannya. Kepergian Lancaster telah membuat lubang yang...