Bagi orang lain mungkin ini bukan suatu hal yang penting, tapi bagi Calvin ini trauma terbesarnya
- Alika Yunaira Adelia -
Mr. Waymond
Ya, Alika tidak salah. Dia papa Calvin. Dan yang di sampingnya pasti adalah mamanya.
Mama Calvin terlihat begitu cantik dan anggun sekali. Ia menggunakan dress satin putih dengan kalung berlian melingkar indah di lehernya, terkesan mewah namun tetap elegan.
"kalian sudah datang" ujar ayah Alika sontak berdiri melihat kedatangan mereka berdua.
Calvin menyalami kedua orang tua Alika dan memberikan buket bunga mawar putih besar itu kepada Bu Tika.
"Terimakasih ya, Nak Calvin" ujar Bu Tika menerima bunga dari Calvin dengan mata berbinar.
Calvin tersenyum menanggapi mama Alika. Lalu, berlalu duduk di kursi yang ada di samping Alika
Ayah Alika menoel lengan Alika pelan, "itu mamah, sama papahnya Calvin. Salim dulu sana, Dek" perintah Ayah Alika
"Eh? Oh, Iya Pah," jawab Alika mengangguki. Entah kenapa, tiba-tiba otaknya mendadak lemot saat berada didepan kedua orang tua Calvin.
Alika langsung beranjak dari kursinya dan menyalami kedua kedua orang berusia paruh baya didepannya, "Halo, Om...Tante, perkenalkan Saya Alika,"
Mama dan Ayah Alika tersenyum menanggapi. Wanita yang diyakini Alika adalah mama Calvin bahkan memeluknya hangat.
"Jadi, kamu anak bungsunya Arta?" tanya Mr. Waymond pada Alika
"ehehe iya om, betul" jawab Alika.
"wah, anak kamu cantik banget ya, Jeng? perasaan dulu terakhir aku main ke rumah kamu Alika masih merangkak, ditinggal dikit nangis" canda mama Calvin pada Bu Tika
Alika ikut tertawa kecil sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Eheheh iya betul, Jeng. Masih inget aja kamu. Alika ini emang dari dulu cengeng, apalagi sekarang, lebih parah malah," tawa Bu Tika semakin me-roasting putrinya sendiri dengan bangga.
Alika sampai mati-matian menahan tanduknya agar tidak keluar saat ini.
"kenalin, Dek. Ini mama sama ayahnya Calvin. Tante ini namanya Rina, mama bisa kenal sama mamanya Calvin karena Pak Waymond udah jadi temen bisnis Ayah kamu dari dulu," jelas mama Alika menjelaskan.
"Iya, Betul Alika. Mulai sekarang, kamu jangan panggil saya Tante. Panggil, saya mama aja ya? kan kamu calon mantu mamah" jawab Tante Rina menanggapi.
Alika terkejut bukan main. Apa boleh secepat ini memanggil tante eh mama. Ia dan Calvin saja belum menikah. Alika jujur masih merasa canggung, memanggil orang lain dengan sebutan 'mama' selain mamanya sendiri.
Tapi, di sisi lain ia senang. Karena ternyata mama Calvin sepertinya sudah mulai menyukainya. Alika juga sangat nyaman berada didekatnya. Suasana pertemuan ini tidak seseram yang dibayangkan Alika tadi saat di jalan.
Sia-sia saja dia nervous di sepanjang perjalanan sampai mau muntah. Bayangan tentang mertua jahat biasanya di film-film seketika rontok melihat kedua orang tua Calvin yang penuh cinta dan kasih sayang seperti orang tuanya. Alika bertekad, mulai sekarang dia harus mengurangi nonton ftv.
"Ehehehe, iya Te. Eh, Mah... Makasih ya" ujar Alika yang begitu bahagia karena mama Calvin yang begitu menerima kehadirannya
Pandangan semua orang tertuju pada Alika dan Calvin. Alika sontak menunggu Calvin mengatakan sesuatu. Ia takut nanti jika ia yang memulai, orang tuanya dan orang tua Calvin akan mencecarnya kenapa pernikahan direncanakan semendadak ini.
YOU ARE READING
My Untouchable CEO [Sedang REVISI]
CasualeCalvin laki-laki blasteran Inggris-Indonesia yang merupakan pewaris utama keluarga Dimitry, merasa kehilangan penyangga hidupnya setelah sahabat sekaligus cinta pertama Calvin, Lancaster meninggalkannya. Kepergian Lancaster telah membuat lubang yang...