Bab 16 (Tak Terduga)

362 10 3
                                    

Tak lama, Alika sampai di hotel yang ditujunya,

sambil dibantu sopir menurunkan barang bawaannya, Alika merogoh handphone di saku jaketnya menelfon Dio

(Moga-moga aja tuh anak ngga pelor) batin Alika.

Karena seperti biasa kalau Dio jet lag pasti langsung molor, bahkan susah untuk dibangunkan.

Panggilan Alika berdering,

"Halo, Al. Gimana udah nyampe?" jawab Dio langsung

"Udah nih, gue udah didepan hotel. Lo dimana?Keluar bisa ngga, sambil bantu gue bawa barang bawaan"

"Iya, gue keluar sekarang. Gue juga udah enakan kok, bentar tungguin gue make pomaid dulu biar ganteng"

"hadeeh, iya deh ah cepet buruan" jawab Alika,

Alika dengan Dio memang seperti anak kecil, Karena usia Dio yang lebih dewasa Alika sering menganggap Dio seperti kakaknya sendiri.

Ya meskipun kelakuannya kadang masih kaya bocil

Tapi, emang dari dulu kalo liputan keluar kota. Reza selalu mercayain kameramen ke Dio, katanya

(Biar sekalian bisa jagain lo kalo disana, Al)

Alika tertawa sambil geleng-geleng kepala mendengar jawaban Dio

"Masa' kelakuan begini bisa punya pacar" cibir Alika

***

Dio keluar dengan kaos oblong dan celana pendeknya.

Langsung menuju kearah Alika.

"Gimana Al, aman lo ngga jet lag kan?" tanya Dio sambil mengambil alih pak supir membawa tas Alika

"Engga ko, aman. Kamar gue dimana, Di?" jawab Alika

"Nomor 37, Al. Sebelah kamar gue. Kuy!

"Makasih, ya Pak" ujar Dio tak lupa

"Oke, kuyy"

Alika dan Dio lalu masuk kedalam hotel dan beristirahat di kamar masing-masing

Karena sudah malam, dan Alika cukup lelah selama perjalanan, ia memutuskan untuk bersih-bersih dan langsung pergi tidur

***

Pada pagi harinya, Alika bersiap-siap dengan kemeja kantornya dan mempersiapkan beberapa pakaian sekaligus dokumen pertanyaan yang harus dia gunakan nanti saat wawancara. Hari ini, akan menjadi perjalanan panjang Alika dan Dio karena memerlukan waktu hampir seharian dari Nabire menuju kampung pelosok Kosarek, Wamena yang berada di dataran tinggi pegunungan Jayawijaya

Karena jauhnya jarak yang ditempuh, minimnya infrastruktur, dan susahnya akses perjalanan

Alika langsung menuju keluar kamar, memanggil Dio

"Diooo ayo berangkat sekaranggg!!!! biar cepet kelaaarr"

tokk... tokkk... tokk

"Iyaaa, Aallll.... denger gueee!!! " jawab Dio langsung membuka pintu sambil membawa perkakas nya

"Baguss deh, gue kirain lo masih molor tadi" jawab Alika dengan terkekeh

Sambil membantu Dio menenteng tas perlengkapan mereka, sedangkan Dio membawa bag camera, mereka berdua langsung menuju mobil untuk pergi ke kota Wamena terlebih dulu sebelum ke pelosok kampung.

***

Wamena 09.00 WITA

Cuaca disana sedang gerimis setelah turun hujan deras pagi tadi,

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now